Bisnis Penerbangan
Harga Tiket Pesawat tak Mungkin Balik ke Rp 400 Ribuan, Begini Penjelasan Manajemen Sriwijaya Air
Tingginya beban yang dikeluarkan tidak sebanding dengan pendapatan yang dihasilkan jika harga tiket seperti dulu.
Penulis: Dewi Handayani | Editor: Tarso
Laporan wartawan sripoku.com, Dewi Handayani
SRIPOKU.COM, PALEMBANG--Branch Manager Sriwijaya Air Palembang, M Taufik Usman menegaskan harga tiket pesawat kini sudah masuk tarif normal, seperti rute tujuan Palembang-Jakarta di kisaran Rp 850an ribu. Untuk kembali ke tarif terdahulu di kisaran Rp 400 hingga Rp 500an ribu sudah tidak mungkin lagi.
Hal itu diungkapkannya saat berkunjung ke Graha Tribun, Rabu (19/6) siang. Taufik diterima langsung Pimpinan Perusahaan Tribun, Taufik dan managemen lainnya.
"Harga kembali lagi seperti dulu sepertinya tidak akan mungkin, karena saat ini tarif rata-rata maskapai sudah dibatas normal semua," katanya.
Jika dulu, lanjut dia, terjadi over suplai sementara demand tidak terlalu besar sehingga mau tidak mau pihaknya harus melakukan reduce pricing.
Untuk mendapatkan profit juga sangat kecil. Boleh dibilang kala itu bisnis penerbangan dengan tarif tiket pesawat yang sangat murah sampai berdarah-darah.
"Bayangkan saja cost untuk avtur saja rute Palembang-Jakarta untuk satu kali terbang capai Rp 45 juta. Itu untuk avtur saja, belum yang lain. Makanya boleh dibilang profit yang didapatkan perusahaan sangat minim," urainya.
Biaya yang dikeluarkan maskapai tak hanya Avtur saja, namun mereka juga harus mengeluarkan biaya lainnya seperti ongkos maintence dan spareparts yang semuanya mengacu dolar.
Juga ada biaya yang harus dikeluarkan tuntuk tarif ke Angkasa Pura terkait penempatan pesawat, parkir pesawat dan biaya lainnya.
Tingginya beban yang dikeluarkan tidak sebanding dengan pendapatan yang dihasilkan jika harga tiket seperti dulu.
Kerugian itu pun tak hanya dialami Sriwijaya Air, namun sama juga dengan maskapai lainnya.
Makanya sejak aturan baru diterapkan, meski faktanya jumlah penumpang turun namun pihaknya masih mendapatkan profit berimbang.
Saat pun dengan tarif sekali terbang di kisaran mulai Rp 850 ribuan disebutnya sebagai tarif yang paling normal.
Saat ini, untuk kisaran penumpang yang terangkut selama sebulan capai 125 ribu penumpang perbulan.
Meski jumlah itu diakuinya turun tak lebih dari 10 persen, namun pihaknya tetap mendapatkan profit.
• 8 Terobosan yang Dilakukan Pemerintah untuk Memberikan Pelayanan Terbaik Kepada Para jamaah Haji
• Anak Dimarahi Karena Salah, Kecerdasannya Bisa Turun Hingga 1 Persen, Ini Kata Ahlinya
• Mayat di Sungai Kelingi, Pakai Gelang Karet Warna Pink dan Biru Serta Tatto Segitiga diantara Jari