Berita Palembang
Anak Dimarahi Karena Salah, Kecerdasannya Bisa Turun Hingga 1 Persen, Ini Kata Ahlinya
Jika anak dimarahi, kecerdasannya turun 0,5 sampai 1 persen. Kenapa? Karena si anak ga tau dia berbuat salah, bahkan sampai dimarahi," ungkapnya.
Penulis: RM. Resha A.U | Editor: Tarso
Laporan wartawan sripoku.com, RM Resha
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Mendidik seorang anak tidak bisa main-main dalam kesehariannya. Butuh perhatian ekstra agar mereka dapat tumbuh menjadi orang dewasa yang cerdas dan berkarakter.
Hal tersebut merupakan satu dari sekian banyak materi yang diberikan oleh Prof. Dr. dr A. Purba, M.Sc., AIFO kepada para peserta workshop di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora, red) Provinsi Sumsel, Rabu (19/6/2019).
Ia mengatakan, berdasarkan hasil penelitian seorang anak butuh asupan gizi yang cukup agar kecerdasan mereka dapat berkembang dengan baik, dan mencegah stunting pada anak.
"Bukan mahal, tapi bergizi. Seperti konsumsi telur, ikan dan lain-lain," ujarnya.
Selain itu, si anak juga harus tumbuh dalam suasana keluarga yang harmonis dan penuh kasih sayang. Sebabnya, suasana keluarga yang kondusif dan bahagia mempengaruhi emosi serta perilaku anak saat dewasa nanti.
"Jangan sampai anak tersebut dimarahi karena melakukan kesalahan. Jika anak dimarahi, kecerdasannya turun 0,5 sampai 1 persen. Kenapa? Karena si anak ga tau dia berbuat salah, bahkan sampai dimarahi," ungkapnya.
Solusinya, ialah dengan dinasihati dengan wajah yang tidak mengekspresikan kemarahan.
Purba mengatakan memang hal tersebut cukup sulit bagi sebagian orangtua, namun harus dilakukan demi si anak itu sendiri.
"Dengan cara seperti itulah akan lahir generasi emas seperti yang kita harapkan," jelasnya.
Sementara itu, sebanyak 70 peserta mengikuti Workshop sekaligus sertifikasi Ahli Ilmu Faal Olahraga (AIFO, red) yang dilaksanakan di Kantor Dispora Provinsi Sumsel, Rabu (19/6/2019). Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh PAIFORI Pusat, bekerjasama dengan Dispora Provinsi Sumsel.
Purba yang juga Ketua PAIFORI Pusat mengatakan, para peserta tersebut harus memahami materi yang akan diberikan hingga Sabtu (22/6/2019) mendatang.
Materinya yaitu, bagaimana cara meningkatkan kesehatan melalui Olahraga, serta mencegah penyakit Katastropik seperti Jantung, Diabetes, Darah Tinggi dan lain-lain.
• Mayat di Sungai Kelingi, Pakai Gelang Karet Warna Pink dan Biru Serta Tatto Segitiga diantara Jari
• Keterbatasan Ekonomi, Kanker Tulang Gadis Belia di Lubai Muaraenim Tambah Parah Harus Diamputasi
• Begal di Kecamatan Lubai Muaraenim Ini Beraksi Saat Motor Korbannya Sedang Rusak di Jalan
"Dan setelah itu, bagaimana mereka bisa menyampaikan kepada masyarakat dengan bahasa masyarakat pula, bukan bahasa Kedokteran yang sulit dipahami," ungkapnya.
Setelah mengikuti pelatihan selama 4 hari tersebut, mereka akan mendapat sertifikat plus gelar Ahli Ilmu Faal Olahraga (AIFO, red). Gelar tersebut, sudah diakui di dalam dan luar negeri.