Makanan Yang Jadi Primadona di Indonesia Ini Ternyata Miliki Kandungan Paling Tinggi Penyebab Kanker
Mungkin masih ingat perjuangan Ani Yudhoyono, istri Presiden ke-6 Republik Indonesia melawan kanker darah atau leukemia, hingga akhirnya berpulang.
SRIPOKU.COM-- Kanker, penyakit mematikan satu ini beberapa kali terdengar telah merenggut dan mengancam nyawa banyak orang.
Mengutip dari Nakita.id, data dari Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI) mencatat dari 348.809 kasus kanker di Indonesia, angka kematian akibat penyakit kanker mencapai 207.210 jiwa.
Mungkin masih ingat perjuangan Ani Yudhoyono, istri Presiden ke-6 Republik Indonesia melawan kanker darah atau leukemia, hingga akhirnya berpulang pada awal Juni lalu.
Ada pula Ustaz Arifin Ilham, pendakwah yang juga sempat berjuang melawan kanker nasofaring sebelum meninggal dunia 22 Mei 2019 silam.
Banyak nama pesohor Indonesia yang masih berjuang melawan kanker, sebut saja Kepala Pusat Data dan Informasi Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.
• Hanya Butuh Waktu 5 Menit Saja, Nyeri Punggung Bagian Belakang Bisa Diatasi
• Piala Asia Futsal U-20 2019, Tim Indonesia Tantang Thailand di Semifinal, Usai Kalahkan Vietnam
• JANGAN DIBUANG, Kulit Mangga Ampuh Cegah Kanker, Jantung dan Diabetes, Begini Cara Mengolahnya
Lalu yang baru-baru ini terdengar, pedangdut yang tenar dengan lagu 'Astuti', Agung Hercules, juga tengah berjuang lawan Glioblastoma atau kanker otak stadium 4.
Kini, semakin banyak yang mengetahui bahaya kanker, semakin waspada pula dengan hal-hal yang bisa jadi pemicunya.
Gaya hidup tak bisa dipungkiri punya peranan memicu kanker, di samping hal-hal seperti genetik atau keturunan.
Apakah Anda mengetahui, jika salah satu makanan yang mungkin kerap kita santap memiliki zat karsiogenik atau pemicu kanker yang sangat tinggi?
Melansir The Standard, Badan Administrasi Makanan dan Obat China telah menerbitkan daftar karsinogen, atau pemicu kanker yang telah dikompilasi oleh Agensi Riset Kanker Internasional.
Ternyata salah satu makanan yang tak asing bagi kita, ikan asin, masuk dalam grup pertama.
Ikan asin popular di berbagai negara, seperti China dan Indonesia.
• Tubuh Suka Berkeringat Saat Terkena Pilek, Inilah Penjelasan Hubungan Keduanya Yang Perlu Diketahui
• 4 Langkah Berikut Ini Dapat Membantu Agar Bayi Lebih Tinggi
• Ingin Berenang? Berikut 5 Tips Yang Harus Diperhatikan Agar Aman di Kolam renang
Biasanya ikan dikeringkan dengan cara dijemur dan ditambah garam agar lebih awet.
Di Indonesia sendiri, ikan asin terbilang jadi primadona karena harganya yang murah dan lezat dijadikan pelengkap makan.
Padahal sejak 2012, WHO telah memasukkan ikan asin sebagai karsinogen, sebab konsumsinya memiliki kaitan dengan risiko kanker nasofaring.
