Pipa Minyak Bocor Hingga Cemari Lebung, 2 Desa di Talang Ubi PALI Terancam Kekurangan Air Bersih
jalur Pipa minyak mentah yang posisinya berada di dalam Lebung (Telaga) di perbatasan 2 desa tersebut bocor diduga akibat kropos.
Penulis: Reigan Riangga | Editor: Budi Darmawan
Laporan wartawan Sripoku.com, Reigan Riangga
SRIPOKU.COM, PALI -- Ratusan masyarakat di dua (2) desa yakni, Desa Sukamaju dan Desa Sukadamai Kecamatan Talang Ubi Kabupaten Panukal Abab Lematang Ilir (PALI) terancam kekurangan pasokan air bersih, Selasa (21/5/2019).
Sebab, jalur Pipa minyak mentah yang posisinya berada di dalam Lebung (Telaga) di perbatasan 2 desa tersebut bocor diduga akibat kropos.
Akibatnya, minyak mentah tersebut berceceran dan mencemari keseluruhan air Lebung atau Telaga.
Kondisi ini sangat disayangkan masyarakat setempat, pasalnya air dari danau tersebut biasa dijadikan warga untuk pemandian umum pada pagi dan sore hari.
"Kondisi ini sudah terjadi sejak sepekan terakhir dan pemilik pipa belum diketahui, karena kondisinya ada di dalam air. Jalur tersebut terdapat 2 pipa dari dua perusahaan berbeda, yakni milik PT Pertamina Asset 2 Pendopo Field serta punya PT Medco Energi," ungkap Johan (28) warga setempat, Selasa.
Menurut dia, kondisi ini lah yang diributkan sejumlah warga, lantaran tidak bisa mandi dan cuci di danau tersebut, karena sudah hampir sepekan warga harus menambah pengeluaran untuk membeli air demi keperluan cuci dan minum.
Meski limbah minyak tersebut sempat dibersihkan, namun warga setempat menghentikan pembersihannya yang dilakukan pihak Pertamina dan Medco, karena kedua perusahaan itu dinilainya tidak ada yang mau bertanggung jawab.
"Sempat dibersihkan, tetapi warga menghentikannya karena ketidak jelasan status kepemilikan pipa yang bocor. Pipa tersebut kami nilai murni korosi, karena posisinya berada di dalam air," ungkap Johan.
Diakui Johan, bahwa kejadian itu bukan kali pertama, tetapi sudah berulang, dan selama ini, hanya tali asih yang diberikan pihak Pertamina maupun Medco.
"Kali ini kami meminta pertanggungjawaban dari perusahaan pemilik pipa yang bocor. Sebab, disamping warga tidak bisa lagi menggunakan lebung itu (telaga), juga banyak ikan mati dan membusuk akibat danau tercemar," terangnya.
• Dinkes PALI Pastikan Belum Temukan Penyakit Monkeypox,Tapi Minta Tetap Waspada
• Dua Guru SD di PALI Jadi Korban Begal Bersenjata Tajam, Satu Motor dan Tas Dirampas, Begini Modusnya
Selain itu, kata dia yang lebih membuat warga kecewa adalah proses pengecekan status pemilik pipa yang dinilai bertele-tele.
"Jaman secanggih ini masih saja saling tuduh, padahal kalau memang serius pasti sudah terungkap siapa pemilik pipa tersebut. Untuk itu, warga sepakat agar pembersihan sisa limbah distop sampai ada yang meu bertanggung jawab," jelasnya.
Sementara itu, Rudini, Kepala Desa Suka Maju menyatakan bahwa dari kasat mata, pipa bocor tersebut condong milik Pertamina. Lantaran, pipa milik Medco, sudah dicor beton, serta yang kerap alami kebocoran akibat korosi adalah pihak Pertamina.
• Berkedok Warung Kopi , PoL PP Banyuasin Bongkar Warung Esek-esek Yang Tetap Buka di Bulan Ramadhan
"Kalau kami pemerintah desa hanya menengahi. Kalau memang warga meminta ganti rugi, kami meminta pihak perusahaan agar memenuhi keinginan warga agar masalah ini cepat selesai," jelasnya.
Sementara itu, Bambang Haryanto Humas Pertamina Pendopo yang melihat langsung lokasi bersama pihak Medco serta Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten PALI, mengatakan bahwa pihak pertamina dan Medco mengalami kendala untuk mencari titik yang bocor karena proses pembersihan dihentikan warga.