Berita Palembang
Ternyata Sultan Mahmud Badaruddin 1 Seorang Ulama dan Hafal Al-Quran
Kawah Tengkurep dibangun pada tahun 1728 M oleh Sultan Mahmud Badaruddin I (1724-1758 M), yang merupakan seorang pemimpin yang arif dan adil.
Penulis: Haris Widodo | Editor: Tarso
Laporan wartawan sripoku.com, Haris Widodo
SRIPOKU.COM,PALEMBANG—Dari pemakaman pangeran Syarif Ali, ziarah kubro yang diselengarakan hari ini, Minggu (28/4/2019) dilanjutkan lagi ke pemakaman Kesultanan Kawah Tengkurep.
Pemakaman yang terletak di Jalan Belabak Kelurahan 3 Ilir Boom Baru Palembang.
Menurut Panitia Ziarah, Sukri melalui kepustakaan atau buku dari Kiswah Habaib, mengungkap Figur Tokoh-Tokoh Sadah Ba’alawi Palembang edisi I tahun 2001.
Disebutkan bahwa Kawah Tengkurep dahulu dibangun pada tahun 1728 M oleh Sultan Mahmud Badaruddin I (1724-1758 M), yang merupakan seorang pemimpin yang arif dan adil, bahkan ia adalah seorang ulama yang
hafal Al-Qur’an.
Didalam pemerintahannya, Sultan Mahmud Badaruddin I banyak mengadakan musyawarah terutama dengan para habaib, iapun memiliki guru-guru agama dari kalangan habaib. Bahkan hampir semua putrinya dinikahkan dengan habaib.
• Program CSR PT BPP, Kami Senang Perekonomian Masyarakat Meningkat
• Bawa Senjata Api Rakitan, Warga Tanjung Raman Prabumulih Ini Diamankan Polisi Muaraenim
• Mengenal Al Habib Pangeran Syarif Ali Yang Wibawa dan Amanah
Adapun Imam Kubur (istilah untuk penasehat agama kesultanan yang biasanya dimakamkan bersebelahan dengan para sultan) dari Sultan Mahmud Badaruddin I yaitu Al-‘Arif Billah Al-Habib Abdullah bin Idrus Al-Idrus.
Habaib lainnya yang dimakamkan di Pemakaman Kawah Tengkurep ini antara lain Al-‘Arif Billah Al-Habib Abdurrahman bin Husin Al-Idrus (Maula Toqooh) yang merupakan Imam Kubur Sultan Ahmad Najamuddin (1758-1776 M), Al-‘Arif Billah Al-Habib Muhammad bin Ali Al-Haddad (Datuk Murni) yang merupakan Imam Kubur Sultan Muhammad Bahauddin (1776-1803 M), Al-‘Arif Billah Al-Habib Muhammad bin Yusuf Al-Angkawi dan Al-‘Arif Billah Al-Habib Agil bin Alwi Al-Madihij (Penghulu Al-Madihij Palembang).
Selain itu disini juga dimakamkan seorang waliyah bernama Hubabah Sidah binti Abdullah bin Agil Al-Madihij. Dikisahkan bahwa ia pernah bertemu dengan Rasulullah SAW secara yaqozoh (dalam keadaan sadar) dengan iringan tetabuhan rebana dan aroma harum wewangian, sehingga seluruh perkampungan di sekitar rumahnya pun dapat mendengar suara tabuhan. Rebana tersebut.
hingga kini rumah tempat tinggalnya masih ada dan terawatt dengan baik.