Stop Kuliah Demi Jadi Seniman, Kamsul A Harla Via Lagu Ya Samman Kenalkan Budaya Palembang
Bikin Lagu Terinpirasi Budaya Palembang Memudar, Kamsul A Harla Via Lagu Ya Samman Kenalkan Budaya Palembang hingga Mancanegara
Penulis: Reigan Riangga | Editor: Budi Darmawan
SRIPOKU.COM, PALEMBANG – Kamsul Aripudin Harla atau dikenal dengan Karla memang asli seniman asal Kota Palembang.
Demi menjadi seniman sejati hingga bisa memperkenalkan budaya Palembang lewat lagu sampai ke mancanegara, Kamsul Harla memutuskan mengakhiri kuliahnya di Fakultas Drama Film di Yogyakarta pada Tahun 1981.
Salah satu lagu ciptaannya yang sudah akrab ditelinga tidak hanya warga Palembang, tetapi hampir seluruh Indonesia, yakni lagi berjudul Ya Samman.
Lagu berjudul Ya Samman ini ia ciptakan pada Tahun 2006 lalu, karena terinspirasi untuk mengangkat budaya palembang.
Kata Ya Saman sendiri berasal dari budaya Islam yang diperkenalkan oleh Syeh Abdul Salman Al Palembani pada abad ke 17 yang berasal dari Madinah.
Kemudian masuk ke daerah Melayu, seperti Palembang dan Aceh dengan membawa Tari-tarian Toksamania, sehingga kata “Ya Saman” dijadikan seperti menganggap suatu hal yang luar biasa.
“Namun, sekarang budaya Palembang seperti itu nampak sudah tidak lagi terdengar ditengah masyarakat,” ungkap Kamsul kepada Sripoku.com, Senin (8/4/2019).
Pada liirk lagu Ya Samman, kata Kamsul dirinya sengaja memperkenalkan makanan khas serta wilayah kota Pempek, seperti Lomba Perahu Bidar, Telok Abang dan daerah Kecamatan Kalidoni.
Menurutnya, sebagai seorang musisi, hal ini dilakukan sebagai upaya memperkenalkan budaya Sumsel khusnya Palembang.
Dari lagu Ya Samman, dirinya berkesempatan membawakan lagu serta memperkenalkan budaya Palembang ini tidak hanya bisa keliling Indonesia, tetapi sampai ke Mancanegara.
“Saat ini Lagu Ya Samman sudah mendapatkan sertifikasi Hak Cipta dari departemen kehakiman pada Tahun 2015 lalu yang sertifikatnya diterbitkan Dirjen Hak Atas Kekayaan Intelektual,” jelas Kamsul Karla.
Menyikapi fenomena banyaknya bermunculan musisi muda, Karla mengatakan, situasinya sekarang sudah semakin luas untuk berkesempatan sehingga menjadi populer.
“Sekarang sudah tidak menjanjikan sebagai musisi, karna tidak memikirkan untuk membuat album dan hanya memikirkan untuk membuat singel lagu dan bisa jadi RBT sehingga jadi populer, beda dengan dulu yang harus beli kaset dan dapat royalti dari sebuah album,” jelas dia.
“Selain memperkenalkan lewat lagu Ya Samman, saya juga sudah membuat sekitar 70 an lagu yang berbagai bahasa, namun tetap m,emperkenalkan budaya Palembang,” jelas dia.
Selain itu, Kata Kamsul, dirinya sangat ingin sekali mengorbitkan musisi muda lokal asli Palembang untuk setidaknya bisa go Nasional, sehingga Palembang lebih bisa dikenal.
