7 Kasus Perampokan di Sumsel Sepanjang 2019, Bidan Desa Diperkosa No 3 Penembakan Sadis di Banyuasin
7 Kasus Perampokan di Sumsel Sepanjang 2019, Bidan Desa Diperkosa No 3 Penembakan Sadis di Banyuasin
Penulis: fadhila rahma | Editor: Sudarwan
7 Kasus Perampokan di Sumsel Sepanjang 2019, Bidan Desa Diperkosa No 3 Penembakan Sadis di Banyuasin
SRIPOKU.COM - Peristiwa perampokan acapkali meresahkan masyarakat.
Setidaknya hingga akhir Maret tahun 2019, ada 6 kasus perampokan di Sumatera Selatan yang paling menarik perhatian.
Berikut Sripoku.com sajikan dalam bentuk rangkuman.
1. Bidan Desa Dirampok dan Diperkosa di OI

Peristiwa pemerkosaan disertai perampokan menimpa seorang Bidan Desa (Bides) Desa Simpang Pelabuhan Dalam Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir (OI) berinisial Yl (27).
Peristiwa terjadi Selasa (19/2/2019) sekitar pukul 00.30 dini hari, berlangsung di kamar korban Yl yang tinggal di kantor Puskesdes, Desa Simpang Pelabuhan Dalam.
Korban yang ditinggal suaminya pergi keluar daerah tersebut, tidak bisa berbuat banyak, tanpa bisa melakukan perlawanan.
Pelaku pemerkosaan terhadap bidan YL (27) akhirnya ditangkap oleh jajaran Unit 1 Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel.
Dari pengakuan pelaku, Rohan (29) dalam menjalankan aksinya, pelaku mencoba masuk ke tempat tinggal bidan melalui pintu jendela yang dirinya congkel.
"Saya masuk dari jendela dengan mencongkel menggunakan behel. Ketika saya berhasil masuk, saya melihat korban sedang tidur bersama anak di atas ranjang. Kemudian saya mencari kain dan langsung membekap wajah korban," ujar warga Jalan Simpang Pelabuhan Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, Senin (18/3/2019).
Saat membekap korbannya tersebut, YL berontak memberikan perlawanan. Rohan yang kesal langsung memukul wajah korban sebanyak dua kali hingga korbannya pingsan.
Mendapati korbannya pingsan, Rohan langsung melakukan perbuatan yang tidak senonoh terhadap bidan YL.
"Tidak saya perkosa karena anak menangis terus. Saya hanya mengambil Handpone Nokia dan uang sebesar Rp 400 ribu rupiah di dalam lemarinya."
"HP-nya saya jual seharga seratus ribu. Sebenarnya tidak ada niat buat mencuri hanya sepontan saja pak," ujar buruh pembuat lemari di Sungai Buaya tersebut.