Komunitas PUBG Palembang Tolak Rencana MUI Keluarkan Fatwa Haram
Rencana Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mempertimbangkan kajian mengeluarkan fatwa haram mengenai Game PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG) mendap
Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Budi Darmawan

Laporan Wartawan Sripoku.com Odi Aria
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-- Rencana Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mempertimbangkan kajian mengeluarkan fatwa haram mengenai Game PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG) mendapat sorotan dari kalangan komunitas PUBG Palembang
Komunitas PUBG Palembang, Jamal mengatakan, dirinya tidak setuju mengenai rencana kajian dari MUI yang akan mengeluarkan fatwa haram terhadap PUBG. Menurutnya, PUBG merupakan media hiburan seorang Gamers.
Apalagi, dari permainan PUBG sendiri banyak juga hal positif seperti bisa bertemu dengan orang baru dan bersilaturahmi dengan komunitas yang lain.
“Kami menolak rencana fatwa. Yang jelas bermain PUBG ini bisa bertemu orang yang baru sehingga menambah pertemanan dan juga bisa bersilaturahmi dengan anak-anak komunitas yang baru,” katanya, Kamis (21/3).
Diakuinya, memang game tersebut ada dampak negatifnya seperti menyita waktu bermain yang lama sehingga tidak mengenal waktu dan membeli Cuatome Ingame dengan mengeluarkan uang pribadi. Meskipun demikian, hal itu tergantung dengan individu-individu pribadi.
• Buntut Penembakan di Masjid Selandia Baru, MUI Palembang Bakal Kaji Game Online PUBG
• Benarkah Penembakan Brutal di Selandia Baru Terpicu Game Kekerasan? Ini Jawabannya
Peminat PUBG di Palembang sendiri saat ini sudah ada ribuan orang bermain. Di komunitas PUBG Palembang sendiri beranggotakan sekitar 250 orang.
“Saya setuju bahwa PUBG itu ada sisi negatifnya tetapi itu tergantung individu.
Mayoritas yang bermain PUBG ini rata-rata pelajar dan mahasiswa tetapi kalangan pekerja juga banyak yang bermain,” ungkapnya.
• Brenton Tarrant Dikabarkan Lakukan Aksi Brutal di Selandia Baru Terinspirasi dari Game Online, PUBG?
Jamal menambahkan, dirinya meminta kepada pemerintah untuk tidak memblokir PUBG di Indonesia. Dan mengurungkan niat MUI untuk mengeluarkan fatwa haram.
"Ada Game lain yang lebih parah dari PUBG yang menampilkan tindak kekerasan. Kenapa harus PUBG yang harus diblokir sedangkan lebih banyak Game yg lebih parah dari PUBG ini," ungkapnya. (Oca)