Kecelakaan Speedboat di Upang Banyuasin

Satu Jenazah Korban Kecelakaan Speedboat Tunggu Keluarga, Segera Diberangkatkan ke Cilacap

Satu jenazah korban kecelakaan kapal speedboat PK 200 dengan nama lambung Awet Muda atas nama Sofian (63) masih menunggu

Penulis: Rangga Erfizal | Editor: pairat
SRIPOKU.COM/BASARNAS PALEMBANG
Tim Basarnas Palembang yang melakukan evakuasi korban kecelakaan speedboat yang meninggal dunia, Senin (18/3/2019) 

Laporan wartawan Sripoku.com, Rangga Erfizal

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Satu jenazah korban kecelakaan kapal speedboat PK 200 dengan nama lambung Awet Muda atas nama Sofian (63) masih menunggu pemulangan ke daerah Cilacap Jawa Tengah.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kasubag Umum Dinas Sosial Kabupaten Banyuasin, M Rohman Dona. Menurutnya saat ini pihaknya masih menghubungi keluarga di daerah Majuria Banyuasin, untuk membawa jenazah ke daerah asalnya.

"Saat ini kami masih mengurus pemulangan jenazah dari Palembang ke Cilacap atas Nama Sofian. Sofian sendiri merupakan warga Gunung Batu, Tida Nagata Cilacap Tengah, kabupaten Cilacap, Jawa tengah," ujarnya.

Korban Sofian sendiri diketahui sedang berkunjung ke tempat saudaranya untuk mengambil hasil Rontsen bapaknya.

Dirinya menjadi 7 orang korban meninggal dunia di selat Jaran, Desa Upang Jaya, Kecamatan MuaraTelang, Kabupaten Banyuasin.

Petugas Satpolair dan warga yang melakukan evakuasi korban kecelakaan speedboat yang meninggal dunia, Senin (18/3/2019)
Petugas Satpolair dan warga yang melakukan evakuasi korban kecelakaan speedboat yang meninggal dunia, Senin (18/3/2019) (SRIPOKU.COM/BASARNAS PALEMBANG)

"Keluarga belum ada yang mengambil jenazah korban. Kami sudah menyiapkan kepulangan jenazah ke Cilacap. Kami dari Dinsos menyiapkan tiket Kargo untuk jenazah. Ini kami lakukan Karena keluarganya merupakan warga Banyuasin dan bentuk dari perhatian Pemkab Banyuasin," jelasnya.

Untuk diketahui, jenazah yang dibawa ke RS Bhayangkara berjumlah 2 orang, atas nama Sofian dan Muhidin. Muhidin sudah dijemput oleh keluarganya sejak kemarin malam. Sedangkan 5 jenazah lainnya sudah dibawa keluarga usai kejadian.

"Untuk Muhidin, warga Banyuasin desa Majuria, Karang Agung Ilir sudah dibawa semalam sekitar jam 10. Jenazahnya sudah dipulangkan pakai speed, difasilitasi Pemkab. Jadi tinggal jenazah Sofian kami sedang mengurus pemulangan jenazah tersebut," jelasnya.

Sementara, menanggapi soal kecelakaan speedboat Awet Muda, Kepala Dinas Pehubungan Kabupaten Banyuasin Supriadi mengakan, peristiwa ini merupakan kecelakaan transportasi air kedua yang melibatkan perusahaan kapal cepat Awet Muda dalam dua tahun terakhir.

Pada Rabu 3 Januari 2018 lalu, Kapal Cepat Awet Muda juga mengalami kecelakaan di Perairan Tanjung Serai, Kabupaten Banyuasin. Saat itu, kapal juga berangkat dari Karang Agung menuju Palembang. Dari 55 penumpang yang diangkut, 13 diantaranya meninggal dunia.

"Kecelakaan di perairan kerap terjadi, berbagai sebab. Mulai dari faktor alam dam kelalaian pengemudi. Untuk kasus ini, kita sulit menyelidiki karena serang dan kernet kapal meninggal dunia,” kata Supriadi.

Melihat kecelakaan perairan yang terus berulang, pihaknya sudah mengusulkan kepada Kementerian Perhubungan untuk membuat prototipe kapal yang aman digunakan untuk angkutan sungai.

Selain itu, pihaknya terus mensosialisasikan kepada para pemilik kapal untuk berhati-hati serta menyiapkan alat keselamatan.

Selama ini, banyak kapal cepat yang memang membawa penumpang melebihi kapasitas. Kapasitas kapal hanya 25 orang, namun terkadang kapal cepat bisa mengankut hingga 40 orang. Hal ini sangat membahayakan dan membuat Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Klas II Palembang tidak mengeluarkan Surat Persetujuan Berlayar.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved