Jelang Pilpres ada Temuan Uang Palsu di Sumsel, Ini Komentar Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumsel
Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumsel mencatatkan jelang pemilihan umum (Pemilu) Serentak pada 17 April mendatang, peredaran uang palsu minim
Penulis: Jati Purwanti | Editor: Welly Hadinata
Laporan wartawan Sripoku.com, Jati Purwanti
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumatera Selatan (Sumsel) mencatatkan jelang pemilihan umum (Pemilu) Serentak pada 17 April mendatang, peredaran uang palsu masuk kategori minim.
Kepala Perwakilan Kantor Bank Indonesia Sumsel, Yunita Resmi Sari mengatakan jika pun ada temuan hanya di daerah pelosok dan sudah berada di tangan masyarakat, bukan ditemukan pada industri pembuatan uang palsu yang memproduksi dalam jumlah banyak.
"Memang ada temuan uang palsu tapi sangat sedikit. Untuk jumlahnya saya tidak hafal," katanya, Kamis (14/03/2019).
• 7 Fakta Aksi Penembakan Brutal Jemaah Shalat Jumat di Masjid Al Noor, Christchurch Selandia Baru
• Gisel Beri Reaksi tak Terduga Andai Diajak Nikah Wijaya Saputra, Gading Marten: Non Lagi Dekat Ya?
• Keutamaan Membaca Surah Al-Kahfi di Hari Jumat, Surah Al-Kahfi dalam Bahasa Arab dan Latin
Dia menjelaskan, uang palsu itu ditemukan saat ada warga yang bertransaksi dan saat dilihat sangat mencolok sehingga terdeteksi jika itu uang palsu.
Uang tersebut memiliki warna yang mencolok dan terlihat lebih cerah dibanding uang asli, tanda pengaman dan tanda bayangan yang juga tidak sama teksturnya kasar.
Temuan uang bukan asil itu kemudian langsung dilaporkan ke petugas yang berwenang.
"Uang palsu yang ditemukan warga berupa pecahan mirip uang Rp50.000 dan Rp100.000," jelasnya.
• Sampai Dilabrak Anaknya di Mal, 5 Artis Ini Terima Nasib Patah Hati karena Diselingkuhi Pasangannya
• Ketum PPP Romahurmuziy Terjaring OTT KPK, Kader PPP di Sumsel Belum Terima Kabar dan Enggan Komentar
• Sudah Move On, Gibran Marten Bongkar Fakta Hubungan Gading dan Sophia Latjuba, Kayak Perlombaan
• Terjaring OTT KPK, Ketum PPP M Romahurmuziy atau Romi Jalani Pemeriksaan di Polda Jatim
Untuk itu, bank sentral pun menyarankan kepada masyarakat agar melakukan pelaporan langsung jika mendapati uang palsu saat bertransaksi.
Jika tidak segera melaporkan hal tersebut menjadikan rantai peredaran uang palsu semakin panjang dan masyarakat yang melakukan transaksi menggunakan uang palsu dapat dikenakan sanksi pidana maupun denda.
"Ada baiknya sebelum berbelanja masyarakat melakukan pengecekan keaslian uang dengan cara 3D yakni dilihat, diraba, diterawang. Upaya ini meminimalisasi penyebaran uang palsu." ujarnya.
===