Berita Palembang

Rata-rata Lama Sekolah di Sumsel Jauh Dari Target, Pemrov Sumsel Prioritaskan Masalah Ini

Kendati sudah difasilitasi dengan kemudahan dalam menjangkau pendidikan, nyatanya rata-rata lama sekolah (RLS)

Penulis: Yuliani | Editor: Siti Olisa
Dok. Humas Pemprov Sumsel
Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya 

Laporan wartawan Sripoku.com, Yuliani

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Kendati sudah difasilitasi dengan kemudahan dalam menjangkau pendidikan, nyatanya rata-rata lama sekolah (RLS) masyarakat di Sumsel masih jauh dari harapan.

Target pemerintah provinsi (Pemprov) Sumsel pun akan menaikkan RLS ini dalam tenggat waktu lima tahun ke depan minimal kelas X SMA.

Hal ini diungkapkan langsung Wakil Gubernur Sumsel, Mawardi Yahya saat mengunjungi kantor Disdik Sumsel, Kamis (3/1/2019).

Menurutnya pemprov Sumsel sudah memasukkan persoalan RLS ini dalam skala prioritas.

"Saat ini yang kami terima informasinya justka RLS masyarakat di Sumsel berkisar pada 8 tahun saja yakni di kelas VIII SMP," ujarnya.

Menurutnya angka tersebut masih jauh dari target nasional yakni program 12 tahun sekolah atau batas XII SMA. Maka itu bagi Mawardi tugas ini bisa dikatakan antara ringan dan berat.

"Namun saya yakin dalam kurun waktu 5 tahun ke depan RLS sudah menyentuh angka minimal, setidaknya kelas X SMA," tegasnya.

Mawardi menjelaskan, caranya agar masyarakat sadar akan pentingnya pendidikan hingga ke jenjang pendidikan menengah (dikmen) yakni dengan pemerataan fasilitas sekolah seluruh Sumsel.

Artinya jangan fasilitas sekolah yang terpusat di suatu tempat atau wilayah saja yang diberi perhatian penuh.

"Saya bisa beri contoh, di wilayah pesisir Kabupaten Ogan Komering Ilir ini misalnya, dalam 15 desa tidak ada satu pun gedung SMA. Tentu saja ini sangat miris, mengingat pemerataan pendidikan harusnya mencapai seluruh pelosok desa dan kelurahan," ungkapnya.

Maka itu ia berharap ke depan dalam satu kecamatan minimal ada 3 SMA ataupun SMK. Dengan demikian, pemerataan sekolah ini sangat penting, sampai ke simpul-simpulnya.

"Selanjutnya Pemrov Sumsel berkomitmen tetap akan melanjutkan sekolah gratis. Walaupun ada beberapa hal yang harus diubah nantinya. Saya bersama Gubernur sepakat selain pemerataan sekolah, menginkan yang namanya sekolah gratis harus benar-benar gratis," tegasnya.

Lanjutnya, meskipun ada sekolah yang berbayar sesuai dengan standar sekolah, namun harus transparan dan diatur mekanismenya. "Sekolah yang berbayar nanti kualitasnya memang harus bagus. Kalau tidak secara otomatis akan turun grade dan menghilangkan kepercayaan masyarakat," ujarnya.

Kemudian untuk selanjutnya bagi masyarakat yang ingin mengambil paket, mulai dari paket A, B, dan C juga harus gratis, atau ditanggung biayanya oleh pemerintah. Hal ini bukan tanpa alasan, karena tujuaannya untuk meningkatkan kualitas SDM di Sumsel, juga keinginan pemprov untuk mencapai RLS kelas X SMA bisa terealisasi," terangnya.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved