Berita Palembang

LRT Tak Terkonekasi Moda Transportasi Lain, Komisi V DPR RI: Fungsinya Jadi Kurang Optimal

Komisi V DPR RI menilai pemanfaat LRT bagi masyarakat umum belum optimal. Pasalnya angkutan massal ini tidak memiliki poin-poin

Editor: Siti Olisa
IST
Komisi V DPR RI saat mencoba LRT di Palembang, Jumat (14/12/2018) 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Komisi V DPR RI menilai pemanfaat LRT bagi masyarakat umum belum optimal. Pasalnya angkutan massal ini tidak memiliki poin-poin penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Salah satunya masalah kontivitas LRT dengan moda transportasi lain. Agar LRT ini berfungsi optimal, perlu adanya integrasi moda transportasi lainnya.

Anggota Komisi V DPR RI, Bambang Haryo Soekartono mencoba transportasi massal ini, Jumat (14/12/2018). Kita sudah membangun LRT dengan biaya yang sangat mahal untuk itu masyarakat harus memanfaatkan ini secara maksimal.

Layanan Sambling Polres Lahat Belum Banyak Diminati Masyarakat

Dikunjungi Komisi X DPR RI, HD Curhat Soal Harga Karet hingga Jakabaring

Sriwijaya FC Singkirkan Persimura Dari Piala Indonesia

Poin-poinnya harus pada kebutuhan masyarakat, ternyata pembangunan LRT ini tidak dilakukan research suplay dan demand dengan baik.

"Seharusnya, jika ingin menyediakan angkutan massal yang memiliki kapasitas besar bukan LRT yang dibangun tetapi MRT. Desain LRT ini kan kereta ringan, sehingga penunpangnya pun tidak bisa banyak. Ya mau bagaimana lagi karena sudah terlanjur," ujarnya.

Bambang menjelaskan tujuannya transportasi ini untuk masyarakat bawah, tapi karena tidak terkoneksi dengan angkutan lain sehingga pendapatannya tidak bisa maksimal.

Dilanda Angin Kencang, APK Caleg di Indralaya Ogan Ilir Berserakan

Dilanda Angin Kencang, APK Caleg di Indralaya Ogan Ilir Berserakan

Tergiur Lihat Kunci Motor Masih Tergantung, Dua Sekawan Ini Harus Menginap di Polsek IB I Palembang

"Tadi saya menghitung apabila tarifnya dinaikkan dua kali lipat saja masih tidak cukup untuk menutupi biaya listriknya, apalagi untuk mengembalikan investasi dan maintanance yang harus dilakukan rutin," ujarnya.

Bambang menambahkan, dari sisi investasi ini juga harus dipikirkan, jangan sampai disubsidi terus. 

"Kita harus mengembalikan dana investasi ini sehingga bisa dimanfaatkan untuk investasi ke tempat lain. Investasi itu harus diusahakan untuk kembali meskipun awalnya subsidi, dengan jumlah permintaan terus menungkat juga bisa meningkat jumlah pendapatan LRT," ujarnya.

Sedang Berlangsung Perayaan Sweet 17 Transmedia. Ada Penampilan Artis 3 Dekade

Sedang Berlangsung Perayaan Sweet 17 Transmedia. Ada Penampilan Artis 3 Dekade

Enam Bulan Rutin Berobat, Penyakit TB Paru Sembuh. Puskesmas Sugih Waras Terakreditasi Madya

Selain itu, Bambang Haryo juga menyoroti soal diharuskannya menggunakan kartu untuk menggunakan moda transportasi LRT ini.

Menurutnya kebijakan penggunaan kurang tepat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

"LRT ini diperuntukkan untuk masyarakat golongan bawah, lalu bagaimana mereka akan membeli kartu jika mereka tidak punya uang lebih untuk membeli kartu? Ini jelas melanggar hak asasi manusia," ujarnya.

Pengamanan Natal dan Tahun Baru, Polres Lubuklinggau Siapkan 150 Personil

HD Wajibkan Pejabat Pemprov Ikut Safari Jumat

Bambang mengatakan, seharusnya PT KAI juga harus menyediakan konter khusus penyedian tiket dengan pembayaran cash.

"Di negara maju seperti Jepang pun yang teknologinya sudah maju pun tetap menyediakan konter untuk pembayaran dengan uang tunai. Jadi ini menjadi pertahian khusus ya. Jangan sampai masyarakat batal naik LRT hanya gara-gara tidak punya kartu," ujarnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved