Kambing Seharga Setengah Miliar Berhasil Memboyong Piala Presiden
Piala Presiden digelar sebagai bagian dari acara Silaturahmi Nasional ke-6 Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia
SRIPOKU.COM, BATU – Namanya keren, Lasson. Kambing jantan yang memiliki berat 140 kilogram dan tinggi 107 sentimeter itu berhasil memboyong Piala Presiden dalam kategori paling ekstrem.
Piala Presiden digelar sebagai bagian dari acara Silaturahmi Nasional ke-6 Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia di Jatim Park 2, Batu, Minggu (9/12).
Ahmad D Ridoi peternak asal Lumajang berbagi kisah cara merawat Lasson, kambing miliknya. Lasson yang kini berusia empat tahun, setiap hari diberinya makanan bergizi tinggi.
“Dia paling suka susu, kulit kedelai, dan beras kacang hijau,” kata Ridoi. Untuk sekali makan, setidaknya dia mengeluarkan biaya Rp 100 ribu.
• Lantik Ketua TP PKK Lahat, Febrita Lustia Ingatkan Soal 10 Program Pokok PKK
• Begini Cara Lindswell Kwok Minta Restui Hubungannya yang Membuat Ibunya Merasa Dijebak Versi Adiknya
• Dodi Reza Alex Dinobatkan Jadi Kepala Daerah Peduli Pembangunan Perkebunan Berkelanjutan
Lasson bersaing ketat dengan Master Bejo. Kambing asal Mojokerto yang belum genap berusia tiga tahun itu sudah jadi langganan di beberapa kontes kambing yang digelar.
Menurut Anis, pemilik Master Bejo, sebelum ikut lomba, sudah ditawar senilai setengah miliar rupiah. Namun anak Anis melarang sang Master, pejantan indukan itu dilepas.
Piala Presiden kali ini memecahkan rekor jumlah peserta. Tercatat 600 ekor kambing etawa mengikuti kontes bertema Peternak Muda Membangun Bangsa, Bangga jadi Peternak Indonesia.
“Saya bangga makin banyak peternak berasal dari generasi milenial,” kata Dr Moeldoko, Kepala Staf Kepresidenan dalam sambutannya pada acara tersebut.
• Kening Sopir Truk Batu Bara Dilempari dengan Batu Koral di Jalan Lintas Sumatera
• MM UTP Bahas Isu Gender Bersama Marissa Haque Fawzi
• HD Lantik Cik Ujang-H Haryanto Sebagai Bupati dan Wakil Bupati Lahat Priode 2018-2023
Moeldoko yang juga Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) mengingatkan bahwa pasokan protein di Indonesia saat ini masih sangat jauh dari kebutuhan.
“Jadi, marketnya besar sekali. Itu belum bicara ekspor lho,” katanya.
Dia mengingatkan pentingnya peternak mengikuti perkembangan teknologi ternak. Seringkali kita terkejut saat baru ada penemuan teknologi tertentu, sudah ada lagi yang lebih baru.
“Di sinilah kia harus terus berkembang dan meng-update diri,” kata Moeldoko.
Ketua Umum Himpunan Peternak Domba-Kambing Indonesia (HPDKI) Yudi Guntara Noor menyatakan, Silatnas peternak kali ini memecahkan rekor jumlah peserta.
Tahun-tahun sebelumnya yang berlangsung di Tawangmangu, Jonggol, Bantul, dan Cibubur, jumlah peserta hanya berkisar seratusan kontestan.
• Ferry Routinsulu Mau Nangis Sriwijaya FC Terdegradasi, Siap Bantu Naikkan ke Liga 1 Musim Depan
• BREAKING NEWS: Persija Jakarta Akhiri Puasa 17 Tahun dengan Gelar Juara Liga 1 2018
Silaturahmi tahunan ini menurut Yudi menjadi tempat pembelajaran terbaik.
“Ribuan peternak dari berbagai daerah tidur bersama di tenda. Mereka mendiskusikan berbagai hal dari hulu ke hilir berbagai persoalan di dunia peternakan,” kata Yudi.