Berita Palembang
Tidak Punya Kerjaan, Pria Asal Cilegon Ini Tak Malu Jadi Pengamen Angklung Untuk Penuhi Kebutuhan
Pada 2014 lalu, Yuda memutuskan untuk meninggalkan kampung halamnnya untuk merantang di Kota Palembang.
Penulis: Reigan Riangga | Editor: Siti Olisa
Laporan wartawan Sripoku.com, Reigan
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Tidak punya pekerjaan tak membuat Yuda (25), pria asal Cilegon ini patah semangat.
Dengan kemampuan seni yang dimilikinya, pemuda ini bisa menghasilkan pundi-pundi Rupiah untuk memenuhi kebutuhannya.
Pada 2014 lalu, Yuda memutuskan untuk meninggalkan kampung halamnnya untuk merantang di Kota Palembang.
• Pecinta Sepakbola Indonesia Tuntut Ketum PSSI Edy Rahmayadi Mundur, Ini Kata Manajemen Sriwijaya FC
Niat ini ini dilakukannya karena semangat untuk memperbaiki hidupnya.
Bermodal kepiawaiannya bermain angklung, pemuda ini mengamen berkeliling kampung di tiap sudut Kota Palembang.
Suara yang dihasilkan dari alat musik angklung yang dimainkannya bisa menarik perthatian banyak orang.
"Pertama kali ke Palembang empat tahun lalu 'ngamen' dengan angklungnya sendirian berkeliling kota Palembang membawakan lagu shalawat dan berbagai lagu lain," ungkap Yuda dijumpai Sripoku.com, Senin (26/11/2018).
• Timnas Indonesia Gagal Berkiprah di AFF 2018, Pengorbanan Sriwijaya FC tak Terbayar
Seiring berjalannya waktu, pria yang tinggal di kost-kosan wilayah Kertapati Palembang ini mengajarkan memainkan angklung kepada kerabat di lingkungan.
"Saya mengajarkan teknik bermain angklung kepada temanteman yang ada di dekat kosan saya, seperti teknik getaran panjang, teknik staccato dan teknik tengkep agar bisa diajak 'ngamen' bersama.
Dengan membentuk grub musik bernama Angklung Kencana Jawa Barat, berisikan 4 orang personil masing-masing membawa set dram, seperti tam tak drum dan drum perkusi serta tamborin (kecrek) serta tak lupa membawa keranjang.
• Berhasil Kencani Puluhan Wanita & Mengaku Anak Polda, Jatanras Polda Sumsel Bekuk Polisi Gadungan
"Tiap hari kita berkeliling Palembang dengan jarak kira-kira 10 kilometer (Km). Penghasilannya lumayan untuk kita sehari bisa Rp 200-250 ribu," ujarnya.
Sementara, Kadis Pariwisata Palembang, Isnaini Madani menuturkan, bahwa pihaknya telah lama menyiapkan wadah bagi para musisi jalanan ini setiap Sabtu malam bertempat di Pedestrian Sudirman Palembang.
"Disana para musisi, komunitas, serta perkumpulan lain mendapatkan kesempatan untuk menampikan kemampuannya saat car free day malam minggu di Pedesterian Sudirman, sehingga diharapkan para musisi jalanan ini bisa menambah penghasilan," ujarnya.