Berita Palembang

Tak Kalah Dengan Zaman, Topeng Moyet Masih Jadi Hiburan Rakyat Favorit Wong Kito

Di tengah perkembangan zaman dan teknologi, topeng monyet masih menjadi salah satu hiburan pilihan masyarakat Palembang.

Penulis: Reigan Riangga | Editor: Siti Olisa
SRIPOKU.COM/REIGAN RIANGGA
Aksi Topeng Monyet Anjeli saat menghibur masyarakat perkampungan di Palembang. 

Laporan wartawan Sripoku.com, Reigan

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Di tengah perkembangan zaman dan teknologi, topeng monyet masih menjadi salah satu hiburan pilihan masyarakat Palembang.

Hal ini terlihat dari antusias warga, saat ada topeng monyet warga ramai menyaksikan .

Berbagai atraksi menarik pun diperlihatkan oleh pelatih dan moyetnya, seperti mengendarai sepeda hingga memperagakan gerakan layaknya orang melaksanakan Salat.

Baca: 3 Hari Bertahan di Atas Pohon Jati, Saat Dengar Suara Azan Pria Ini Langsung Tayamum dan Solat

Hoiri warga Jalan Taman Bacaan Kelurahan 14 Ulu Kecamatan SU II Palembang menuturkan, dirinya merasa kangen melihat aksi topeng monyet.

"Dari aku SMP sampai sekarang sudah punyo 3 anak, topeng monyet ini masih ado (Dari saya SMP hingga mempunyai 3 anak topeng monyet masih ada). Jelas ini sudah menjadi hiburan meleganda untuk warga Palembang," jelasnya mendampingi sang anak menyaksikan aksi Topeng Monyet, Kamis (22/11/2018).

Bori salah satu pawang monyet mengatakan, dirinya tetap konsisten menjaga kesehatan "Anjeli" nama monyet peliharaannya supaya tetap bugar dan sehat saat menampilkan aksi lucu yang kerap mengundang gelak tawa itu dari penonton mulai anak-anak, Bapak hingga Ibu-ibu.

Baca: Timnas Indonesia Tersingkir, Bima Sakti Beri Pesan Penting Pada Setiap Pemain, Sebuah Kebanggaan

"Kami mememiliharanya sejak Anjeli (Monyet) masih kecil, sekitar 7 tahun lalu. Ini saya anggap bukan lagi sebagai peliharaan saja melainkan sudah seperti saudara sendiri, karena mencari nafkah bersama-sama," jelasnya.

Untuk menjaga kesehatan sendiri, kata Bori, dirinya tidak begitu repot, lantaran konsumsi makanan, pakaian serta mainannya bisa dibuat sendiri.

"Saya makan Anjeli juga harus makan mas, saya mandi dia juga harus dimandikan," ujar dia.

Baca: Indonesia Gagal Lolos ke Semifinal AFF Suzuki 2018, Sriwijaya FC Justru Dapat Keuntungan

Setiap hari dirinya bersama Anjeli berkeliling perkampungan yang ada di Kota Palembang, satu minggu di Seberang Ulu dan satu minggu di wilayah Seberang Ilir.

"Alhamdulillah penghasilannya, kalau ramai yang menonton bisa Rp 50-70 ribu perharinya," jelasnya.

====

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved