Berita Palembang
Sebelum Terobos Banjir Pakai Motor Matic, Harus Perhatikan Hal Ini Jika Tidak Mau Motor Rusak
Salah satu risiko terparahnya ketika menerobos banjir adalah air berpotensi masuk ke ruang pembakaran
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Siti Olisa
Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG --- Hujan deras yang mengguyur Palembang beberapa hari lalu menyebabkan timbulnya genangan air baik di jalan protokol maupun di pemukiman penduduk, tak sedikit pengendara yang tak punya pilihan selain menerobos genangan karena harus cepat sampai tujuan.
Memang, kendaraan seperti sepeda motor tidak disarankan menerobos banjir.
Salah satu risiko terparahnya ketika menerobos banjir adalah air berpotensi masuk ke ruang pembakaran yang akan menyebabkan water hammer.
Baca: Junior Sambut Peringatan Hari Anak dengan Lomba Spelling Bee and Coloring Contest
"Sebaiknya di musim hujan, kalau bisa sih jangan nerobos banjir," ungkap Kepala Wilayah Astra Motor Sumsel Ronny Agustinus, Jumat (16/11/2018).
Namun, kata Ronny, pengendara sepeda motor yang tetap nekat menerobos banjir, ada beberapa hal yang wajib diperhatikan sebelum menerobos banjir.
Hal pertama yang paling penting adalah perhatikan posisi saringan udara.
Baca: Musim Hujan Tak Pengaruhi Pasokan, Bulog Pastikan Stok Beras Aman
"Terutama yang tipe matik, kan pendek, jadi tolong diperhatiin. Karena saringan udara itu kan didesain ada ketinggian tertentu. Begitu saringan udaranya terendam air maka air berpotensi masuk ke mesin akibatnya bisa menyebabkan water hammer. Itu yang berbahaya," kata Ronny.
Dia menyebut, masing-masing sepeda motor memiliki posisi saringan udara yang berbeda.
Namun, menurut Ronny, posisi saringan udara di motor jenis skuter matik (skutik) lebih rendah dibanding motor jenis lainnya.
Baca: Berita Banyuasin: Buat Tema Unik HUT Korpri, OPD Siap-siap Terima Hadiah
"Jadi kalau nekat nerobos banjir, airnya harus di bawah saringan udara. Kalau motor-motor sport seperti CB itu ada di atas, di bawah sadel, kalau motor matik seperti BeAT itu posisinya di atas CVT," kata Ronny.
Technical Service Manager, Achmad Wahyudi menambahkan, selain itu, motor berjenis skutik menggunakan belt di bagian transmisinya.
Kalau belt tersebut terendam air, maka motor akan kehilangan tenaga.
Baca: Meski Mundur Jadi Presiden Sriwijaya FC, Dodi Reza Janjikan Bonus Pemain Jika Menang Melawan PS Tira
"Beltnya itu enggak terlindung 100 persen walaupun memang sulit air untuk masuk ke situ. Begitu beltnya tergenang air, dia akan terjadi losses, atau kehilangan tenaga. Dia memang tetap memutar, tapi enggak mencengkram dengan baik," kata Achmad Wahyudi.
Selain itu, hal yang harus diperhatikan jika ingin menorobos banjir adalah jaga putaran mesin di sekitar 2.000-2.500 RPM.