Lion Air JT610 Jatuh
Berharap Riyan Selamat, Keluarga Tak Beranjak di Depan TV Tunggu Informasi
Ia harap-harap cemas. Karena anak keduanya itu, ikut dalam penerbangan pesawat Lion Air yang jatuh saat penerbangan Jakarta - Pangkal Pinang.
Penulis: Ahmad Farozi | Editor: Siti Olisa
Laporan wartawan Sripoku.com, Ahmad Farozi
SRIPOKU.COM, LUBUKLINGGAU -- Air mata luruh dari dua pelupuk mata Yatini (47). Kedua matanya sembab karena tangis.
Sambil menerima keluarga dan kerabat yang datang di ruang tamu rumahnya, di Kelurahan Wira Karya Kecamatan Lubuklinggau Timur Kota Lubuklinggau, matanya tak lepas dari layar televisi yang ada diruang keluarga tersebut, menunggu berita tentang anaknya, Riyan Aryandi (23).
Ia harap-harap cemas. Karena anak keduanya itu, ikut dalam penerbangan pesawat Lion Air yang jatuh saat penerbangan Jakarta - Pangkal Pinang.
Baca: Berita Palembang : 2 Hari Ditutup, Stasiun DJKA LRT Kembali Dibuka
Dibincangi Sripoku.com, Senin (29/10/2018) dikediamannya, Yatini menuturkan, ia mengetahui jika ada pesawat Lion Air dari Jakarta tujuan Pangkal Pinang jatuh dari pemberitaan media. Namun ia tidak menyangka kalau anaknya, Riyan Aryandi ada dalam pesawat tersebut.
Ia baru mengetahui kalau anaknya ikut, setelah ada yang menjemputnya pulang dari sekolah tempatnya mengajar.
"Saya masih di sekolah, kemudian ada yang kasih tau, Riyan ikut dalam pesawat yang jatuh itu.
Informasinya habis shalat dhuzur siang ini, lalu saya dijemput pulang ke rumah," kata Yatini, tak mampu menutupi keharuan hatinya.
Baca: SEDANG BERLANGSUNG, INI Link Live Streaming TV Online Ochannel Sriwijaya FC vs Perseru Serui
Di rumahnya, sudah banyak keluarga dan kerabat serta rekan-rekan anaknya yang datang. Tak lama kemudian, suaminya Abdurrahman, dijemput oleh seseorang dan diminta berangkat ke Jakarta. "Bapak sudah berangkat barusan ke Jakarta, tadi ada yang jemput, tidak ada persiapan langsung berangkat karena kabarnya mendadak. Mudah-mudahan anak saya masih diberikan keselamatan," harap Tini.
Dia mengaku tak ada firasat apa-apa terkait kejadian yang menimpa anaknya. Hanya saja, malam sebelum kejadian, anaknya tersebut sempat komunikasi melalui pesan di ponsel dengan anak bungsunya, Nafisah yang masih duduk di kelas III SD.
Dalam pesan ponsel itu, Riyan bilang sama adiknya, kalau dia lagi nonton bola.
Baca: Pesawat Lion Air JT10 Jatuh, Dua Warga Lubuklinggau Jadi Penumpang. Begini Kondisi di Rumah Keluarga
"Dia (Riyan Aryandi-red), semalam sempat ngobrol di WA sama adeknya Nafisah. Dia nanya, adek lagi ngapain, kalau kakak lagi nonton bola. Terus dibalas sama adeknya, iya ini ayah di rumah juga lagi nonton bola," ungkap Yatini, menirukan bunyi pesan ponsel anaknya tersebut.
Sementara Ivan Aryandi, kakak sulung dari Riyan Aryandi kepada Sripoku.com menuturkan, adiknya Riyan Aryandi baru sekitar satu tahun bekerja di salah satu perusahaan timah di Bangka. Adiknya tersebut bekerja di Bangka karena diajak temannya.
Di perusahaan timah itu, adiknya bekerja sebagai sopir.
"Kurang lebih sudah sekitar setahun bekerja di perusahaan timah di Bangka. Dia kerjanya sopir," kata Ivan Aryandi.
Baca: Pesawat Lion Air JT10 Jatuh, Dua Warga Lubuklinggau Jadi Penumpang. Begini Kondisi di Rumah Keluarga
"Iya, kalau pulang terakhir lebaran haji kemarin, dia kerjanya di Bangka jadi sopir perusahaan, kadang ngantar karyawan, kadang ngantar bosnya," timpal ibunya, Yatini.
