Berita Pagaralam
Warga Pagaralam Temukan Batu Berelief Terpanjang Ribuan Tahun! Sejarah Megalit Akhirnya Terungkap
Pasalnya biasanya yang ditemukan berupa Arca dan sejenisnya, namun kali ini warga menemukan Batu Berelief.
Penulis: Wawan Septiawan | Editor: Candra Okta Della
Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Wawan Septiawan
SRIPOKU.COM, PAGARALAM - Lagi-lagi situs Megalit yang berumur ribuan tahun ditemukan di Kota Pagaralam.
Namun temuan kali ini berbeda.
Pasalnya biasanya yang ditemukan berupa Arca dan sejenisnya, namun kali ini warga menemukan Batu Berelief.
Informasi megalit batu berelief situs batu gong ini ditemukan oleh warga di dinding air terjun sungai kukuy Lubuk Buntak Kelurahan Dempo Selatan yang berada 500 meter dari pusat Kota Pagaralam dengan ukuran 8,5 x 1,5 meter.
Warga yang pertama kali menemukan megalith tersebut, Ibnu mengatakan dirinya menemukan batu tersebut saat hendak menjaring dan memancing ikan di Sungai Kukuy.
Saat melihat relief tersebut dirinya menyangka hal itu hanya goresan atau hanya lukisan iseng semata.
Namun setelah dilakukan survei oleh tim dari Disdikbud bahwa goresan pada batu tersebut memiliki arti dan makna tersendiri atau tradisi dari megalith.
Kabid Kebudayaan Disdikbud Kota Pagaralam, Ali Akbar menerangkan, bahwa menurut arkeolog dari Disdikbud Pagaralam batu berelief tersebut merupakan yang terpanjang di Sumatera Selatan.
"Jika dibandingkan dengan batu berelief yang ada di Desa Tegur Wangi dan Batu Gores di Empat Lawang maka ini merupakan relief terpanjang di Sumsel," katanya.
Di batu tersebut terdapat gambar dua orang Arca yang sedang bersalaman dan burung hantu, yang mengartikan bahwa dua orang yang bersalaman tersebut merupakam sifat manusia yang saling membutuhkan atau bergotong royong dalam berburu makanan.
Sedangkan burung hantu merupakan hewan mitos yang diagungkan dalam masyarakat dahulu yang dianggap sebagai penjaga,penunjuk arah dan penolak bala.
"Temuan arca tersebut membuka idenditas budaya megalitik Besemah khususnya Kota Pagaralam yang wajib dipelihara dan dilestarikan. Masyarakat terdahulu telah mengajarkan kepada generasi saat ini bahwasanya untuk hidup dan bekerja sama dalam membangun Kota Pagaralam," katanya.
Temuan ini merupakan temuan terbaru situs megalit di Pagaralam.
Ini juga merupakan temuan langka, pasalnya dari sekian banyan temuan megakit baru ini lagi yang ditemukan relief setelah situs Tegur Wangi dan Cawang Baru.
"Kita akan lakukan penelitian lebih lanjut dengan melibatkan tim arkeologi Palembang untuk mengetahui umur dari Batu Relief tersebut. Dan kita akan menggali disekitar temuan untuk memastikan dan mencari apakah masih ada batu megalit lainnya," ujarnya.