Berita Palembang
RSUD Sumsel Ganti Nama Jadi RSUD Siti Fatimah. Alex : Bukan Karena Beliau Ibu Gubernur Sumsel
Dalam sambutannya, Alex mengatakan, dipilihnya nama RSUD Siti Fatimah ini setelah melakukan pembicaraan dengan berbagai pihak terkait.
Penulis: Rangga Erfizal | Editor: Siti Olisa
Laporan wartawan Sripoku.com, Rangga Erfizal
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Alex Noerdin meresmikan pergantian nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menjadi RSUD Siti Fatimah di jalan Koloner H Burlin KM 6, Senin (17/9).
Dalam peresmian ini juga turut hadir, Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Lesty Nurainy, Kapolda Sumsel Zurkanain Adinegara, Ketua DPRD Sumsel Yansuri, dan Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin.
Baca: Betah Utak-Atik Lini Belakang, Subangkit Berhasil Buat Persebaya Gagal Bobol Gawang Sriwijaya FC
Dalam sambutannya, Alex mengatakan, dipilihnya nama RSUD Siti Fatimah ini setelah melakukan pembicaraan dengan berbagai pihak terkait. Setelah itu, muncul lima kandidat nama dan saat itu terpilihlah nama Siti Fatimah.
“Lima nama itu syaratnya harus sudah meninggal. Kedua, berjasa di bidang kesehatan sedangkan nama yang lain sudah menjadi nama jalan dan gedung di Sumsel sedangkan ibu Siti Fatimah belum dan sudah disepakai dan dirembukan oleh tokoh masyarakat,” kata Alex.
Baca: Satres Narkoba Polres Empatlawang Berhasil Amankan Sopir Travel yang Memiliki Sabu
Siapakah Siti Fatimah? Siti Fatimah ini dulu merupakan anggota veteran istri dari pejuang kemerdekaan Sumsel Noerdin Pandji yang juga merupakan ibu kandung saya.
“Diganti nama menjadi Siti Fatimah ini memang pantas untuk dijadikan nama rumah sakit bukan karena dia ibu dari seorang Gubernur Sumsel tetapi selama masa perjuangan ayahanda kami perjuang kemerdekaan RI.
"Ibu Siti Fatimah dulu menjadi kepala dapur umum untuk merawat pejuang yang luka-luka. Di sini veteran yang hadir menjadi saksi,” jelasnya.
Baca: Duel Sriwijaya FC vs Persebaya Hanya di Lapangan, di Luar Bonek Ultras Singa dan S Man Bersahabat
Selain itu, nama Siti Fatimah ini juga identik dengan nama Melayu. Apalagi, Sumsel ini juga merupakan daerah serumpun dari Melayu.
Alex menambahkan, pihaknya berharap RSUD Siti Fatimah ini dapat memberikan pelayanan bertaraf internasional kepada rakyat Sumsel.
“Tidak hanya pelayanan saja yang internasional tetapi juga nantinya harga bisa terjangkau dan juga di bagian-bagian pelayanan kesehatan yang lainnya bisa gratis,” harapnya.
Baca: 3 Desa di OKUS Alami Krisis Air Bersih, Warga Terpaksa Tempuh Jarak 20 KM Dapatkan Air
Sementara itu, Kadinkes Sumsel, Lesty menambahkan, RSUD Siti Fatimah ini baru berumur Tiga bulan setelah peresmian gedung dan sudah mulai beroperasi.
“Umurnya baru seumur jagung tetapi kita sudah mulai beroperasi dengan berbagai pelayanan dengan 11 program prioritas seperti halnya poli, UGD, dan rawat jalan. Selain itu, kita juga sudah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan,” kata Lesty.
Lesty menjelaskan, untuk karyawan di RSUD Siti Fatimah sudah mencapai 280 orang yang sudah melalui rekrutmen tahap ke 2 tahap. Sedangkan untuk posisi Direktur Utama saat ini masih kosong dan masih tahap seleksi.
Baca: Tahan Persebaya Dengan Skor Imbang, Yuu Hyunkoo Minta Maaf Karena Cedera di Tengah Pertandingan
“Di rekrutmen seleksi tahap terakhir ini sudah ada sekitar 1000 pendaftar. Setelah diseleksi di tahap akhir ini untuk posisi Dirut akan segera dipilih,” ungkapnya.
Memberikan berkah karena gubernur sudah luar biasa membangun dan pelrngakapn lengkap, dan sdm hingga security tinggal kita saja mengelola nua seperti apa
Sebelumnya, pada 23 Juni 2018 lalu Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia dan Gubernur Sumsel sudah terlebih dahulu meresmikan gedung rumah sakit yang saat itu masih bernama RSUD Sumsel.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palembang/foto/bank/originals/rsud-sumsel-ganti-nama_20180917_184823.jpg)