Berita Palembang

Berdagang Sambil Sedekah, Lidia Jual Santap Siang Rp 3.000 Untuk Kaum Duafa dan Fakir Miskin

Berdagang sambil bersedekah. Itulah yang dilakukan Lidia seorang penjual nasi di kawasan Jalan POM IX Palembang.

Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Siti Olisa
SRIPOKU.COM/ODI ARIA SAPUTRA
Lidia pemilk Warung santap siang khusus kaum dhuafa dan fakir miskin nampak sedang melayani pembeli, Selasa (4/9/2018). 

Laporan wartawan Sripoku.com, Odi Aria Saputra

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Berdagang sambil bersedekah. Itulah yang dilakukan Lidia seorang penjual nasi di kawasan Jalan POM IX Palembang.

Warung mobil istimewa ini bernama Warung Makan Siang, khusus fakir miskin dan kaum duafa.

Menggunanakan mobil pribadi miliknya, wanita berhijab ini berjualan santap siang berada tepat di pinggir jalan.

Baca: Warga Baturaja Heboh Ada Buaya Berenang di Sungai Ogan

Berbeda dengan pedagang nasi pada umumnya, Lidia menjual nasi khusus kaum dhuafa dan pakir miskin.

Menjual makanan untuk masyarakat kurang mampu, harga makanan yang ditawarkan oleh Lidia sangat murah yakni Rp 3.000 per porsinya.

Baca: PT Bukit Asam Tbk Laksanakan Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai Tahap I

Meskipun terbilang murah, menu yang disediakan pun beragam mulai dari nasi ayam + buah, nasi ikan + buah dan nasi telur + buah.

Harga nasi yang sangat bersahabat tersebut pun disambut antusias oleh masyarakat kurang mampu.

Terlihat warung nasi milik Lidia hampir setiap hari ramai didatangi oleh para kaum dhuafa dan fakir miskin.

Baca: Lusa Bus Kota yang Punya Izin Trayek Boleh Operasional. Berikut Syarat Pengajuan Izin Trayek Baru

Fatimah, seorang warga kurang mampu mengaku sangat terbantu dengan adanya santap siang murah meriah dijajakan Lidia.

Ia pun mengaku sering membeli makanan di sana untuk makan sehari-hari.

"Saya sangat terbantu dengan adanya nasi murah ini, hari ini saya beli 3 nasi ikan untuk cucu saya," ujarnya.

Baca: Laga Lanjutan Liga I 2018, Sriwijaya FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Glora Sriwijaya Jakabaring

Lidia, penjual warung makan siang khusus kaum dhuafa dan fakir miskin mengaku idenya membuka warung tersebut karena ingin bersedekah kepada masyarakat tidak mampu sekaligus berdagang.

Kendati saat ini harga bahan pokok melambung tinggi Lidia mengaku tak mempermasalahkan mengenai untung rugi yang ia dapatkan dalam berjualan nasi.

Baca: Lusa Bus Kota yang Punya Izin Trayek Boleh Operasional. Berikut Syarat Pengajuan Izin Trayek Baru

Sebab, niat ia berjualan santap siang tersebut semata-mata untuk bersedekah kepada kaum dhuafa dan fakir miskin.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved