Incar Ulama Jadi Timses, Prabowo - Sandi Uno Dapat 6 Nasihat Ini dari Muhammadiyah
Prabowo sedang menyusun (timses) kita ingin cepat tapi kita tak ingin terburu-buru, dan tentunya ulama akan jadi bagian terpenting dari tim pemenangan
SRIPOKU.COM - Usai deklarasi, pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bersilaturahmi ke kantor PP Muhammadiyah, di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (13/8).
Usai silaturahmi tersebut, Sandiaga sempat membahas mengenai tim sukses (timses) kubunya dengan awak media.
Ia mengatakan ulama akan menjadi bagian terpenting dalam timses itu. Meski begitu, ia tidak ingin terburu-buru dalam menyusunnya.
"Prabowo sedang menyusun (timses) kita ingin cepat tapi kita tak ingin terburu-buru, dan tentunya ulama akan jadi bagian terpenting dari tim pemenangan dan kita akan terus memuliakan ulama," ujar Sandiaga, di kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (13/8/2018).
Selain itu, pihak PP Muhammadiyah disebutnya memberikan masukan terkait timses tersebut. Beberapa individu dari PP Muhammadiyah, kata dia, juga menyatakan siap bergabung di timses.
Namun, mantan Wagub DKI Jakarta itu menegaskan posisi Muhammadiyah tidak dalam posisi politik praktis.
Lebih lanjut, meminta masyarakat bersabar untuk mengetahui siapa saja yang akan berada di timsesnya. Sandiaga mengaku nama-nama yang masuk masih akan dipelajari terlebih dahulu.
"Dari PP Muhammadiyah sendiri ada individu dan tentunya Muhammadiyah tak berpolitik praktis tapi ada beberapa individunya menyatakan siap bergabung," jelasnya.
"Tentunya kami sampaikan bahwa ini nanti akan digodok di tim yang digawangi para sekjen dalam beberapa hari kedepan untuk menentukan struktur dulu dari tim setelah itu dari pada tim setelah itu dipilih nama-namanya," tukas Sandiaga.
6 Pesan Muhammadiyah untuk Prabowo - Sandiaga Uno
Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah menitipkan pesan kepada pasangan bakal capres dan bakal cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk membangun Indonesia.
Pesan tersebut juga telah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo saat Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir berkunjung ke Istana Kepresidenan di Jakarta, Senin (6/8/2018).
Pada poin pertama, Haedar menyatakan, Muhammadiyah menginginkan agama, Pancasila, dan kebudayaan luhur Indonesia menjadi inspirasi dalam mewujudkan kebijakan strategis negara.
"Jangan sampai terdapat kebijakan-kebijakan pemerintah yang bertentangan dengan nilai-nilai dasar dan luhur yang hidup dalam jati diri bangsa Indonesia tersebut, seraya menghindari primordialisme SARA yang dapat meruntuhkan keutuhan, persatuan," kata Haedar saat membacakan rekomendasi itu di Kantor Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Senin (13/8/2018).
Kedua, Muhammadiyah meminta Presiden terpilih ke depan menegakkan kedaulatan negara di bidang politik, ekonomi, dan budaya termasuk dalam pengelolaan sumber daya alam melalui kebijakan yang pro rakyat dan mengutamakan hajat hidup bangsa.