Gagal Jadi Cawapres Tepat di Hari Ulang Tahun yang ke 40, Ini Harapan Agus Yudhoyono

SRIPOKU.COM - Teka teki tentang calon wakil Presiden (Cawapres) akhirnya berakhir.

Tepat sehari sebelum penutupan pendaftaran di KPU, Joko Widodo dan Prabowo Subianto mendeklarasikan masing-masing wakil yang telah mereka pilih.

Jokowi dengan tegas menyebut nama Maruf Amin, sementara Prabowo menyebut nama Sandiaga Uno untuk jadi pendampingnya di Pilpres 2019.

Ternyata hari pendeklarasian tersebut, bertepatan dengan hari kelahiran Agus Harimurti Yudhoyono.

Agus sendiri merupakan Komandan Satuan Tugas bersama Partai Demokrat yang sempat digadang-gadang menjadi calon wakil presiden.

Dengan tidak terpilihnya Agus semalam, maka impian Partai Demokrat untuk menjadikan anak sulung mantan Presiden ke 6 menjadi calon Presiden pupus sudah.

Karena diketahui syarat untuk maju menjadi calon Presiden dan wakil calon presiden adalah umur maksimal 40 tahun.

Dilansir Sripoku.com dari Tribunnews.com, Kamis kemarin, Ketua Umum Partai Demokrat yang juga ayah AHY, Susilo Bambang Yudhoyono, sampai dua kali menerima Prabowo di rumahnya.

Menurut Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief, dalam pertemuan kedua di malam hari itu, Prabowo masih menawarkan Sandiaga Uno sebagai cawapresnya.

Namun, SBY menolak tawaran itu.

"Sikap Partai Demokrat sampai pukul 22.30 WIB malam ini adalah menolak pencawapresan Sandiaga Uno," kata Andi, Kamis (9/8/2018) malam.

Menurut Andi, Demokrat menolak Sandiaga menjadi cawapres Prabowo karena ia berasal dari Partai Gerindra, sama dengan Prabowo yang akan menjadi capres.

Ia menyebut, SBY memberikan opsi ke Prabowo.

Salah satunya adalah tetap mengajukan putranya Agus Harimurti Yudhoyono sebagai cawapres.

"Kembali ke komitmen/janji Prabowo yg meminta Agus menjadi cawapres karena elektabilitas tertinggi di semua lembaga survey," kata dia.