Berita Palembang
Tiga Pendaki dari Mapala Alfedya UMP Bakal Kibarkan Songket 'Pertama' ke Puncak Elbrus Rusia
Tiga pemuda asli Sumatera Selatan (Sumsel) bakal mengibarkan kain khas Sumsel yaitu kain Songket di puncak Gunung Elbrus yang ada di Rusia.
Penulis: Wahyu Kurniawan | Editor: Reigan Riangga
Laporan wartawan Sripoku.com, Wahyu Kurniawan
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Tiga pemuda asli Sumatera Selatan (Sumsel) bakal mengibarkan kain khas Sumsel yaitu kain Songket di puncak Gunung Elbrus yang ada di Rusia.
Tiga pemuda itu mewakili organisasi Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) di Sumsel menaiki salah satu dari tujuh puncak gunung tertinggi di dunia.
Tiga pendaki dari Mapala Alfedya Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP) yang akan berangkat ke Rusia pada tanggal 1 Agustus hingga 16 Agustus 2018 dengan usung tema "Songket Sriwijaya Menyapa Eropa".
Bukan hanya pendakian gunung yang mereka lakukan, akan tetapi ke tiga atlet itu membawa misi pertukaran budaya dan melakukan pendataan muslim yang berada di bawah kaki Gunung Elbrus.
Baca: Laga Sriwijaya vs Borneo FC, Raup Poin Penuh dengan Formasi Baru
Sebelumnya mereka sukses mengibarkan songket di tujuh puncak gunung tertinggi di Indonesia, seperti Gunung Kerinci, Bukit Raya Kalimantan, Gunung Semeru di Jawa Timur, Gunung Binaya Maluku, Rinjani, Lati Mojong dan terakhir Puncak Cartenz di Papua.

Kali ini, mengangkat tema songket menyapa Eropa mereka mencoba kembali kesuksesan untuk mengibarkan kain khas Sumsel itu.
Kordinator lapangan ekspedisi pemakaian songket Sriwijaya, Riza Husin mengatakan, ini pertama kalinya Mapala Alfedya bahkan Mapala yang pertama untuk mengibarkan songket di Rusia.
"Tiga orang yang akan mengibarkan songket di Elbrus Rusia, ini pertama kalinya untuk Mapala yang ada di Sumsel untuk mengibarkan songket," jelasnya saat diwawancarai dalam pelepasan tim ekspedisi, Senin (30/7/2018).
Baca: Mahasiswa Polsri Tewas Saat Diksar Mapala - Penyelidikan Diambih Alih Reskrim Polresta Palembang
Untuk persiapan sebelum mendaki salah satu gunung tertinggi dunia itu mereka melakukan training center (TC) selama satu bulan.
Baca: Bawa Jumputan ke Puncak Tertinggi Afrika, Dua Pendaki Mapala Mafesripala Jajal Gunung Kilimanjaro
Materi TC ini berupa lari dengan membawa beban 20 kilogram, turun naik tangga 20 putran, berendem di air dingin selama 30 hingga 60 menit , push up, pull up, scoot jump, seat up, serta persiapan mental dan pemahaman tentang materi kegununugan.
"Training center sudah kita laksanakan demi mencapai puncak gunung, kita berharap pulang dari sana mendapat ilmu dan pengetahuan agar bisa dibagi ke masyarakat umum," jelasnya.
Dalam keberangkatan kali ini, mereka juga mendapat bantuan dari Kementrian Pendidikan dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) berupa transportasi dan penginapan selama di Rusia.
Baca: Lanjutkan Tradisi Saban Tahun, Palaspa Gelar Sahur On The Road
Dengan harapan, seperti ini semoga kain songket dikenal banyak orang dan diakui sebagai warisan pendahulu.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Selatan, Akhmad Yusuf Wibowo mengatakan, sangat menyambut baik dan apresiasi setinggi mungkin kepada mereka karena mencintai alam dan isi nya.
Baca: Diawali Kegiatan Sosial Donor Darah, Palaspa Fair Diakhiri Festival Musik Alam
Lantaran, ini merupakan ekspedisi yang berbahaya pastikan semua kesiapan kesehatan maupun mental yang siap.
"Mereka sangat hebat dalam ekspedisi ini, semoga bisa membanggakan songket dan mencintai alam sebagai anugrah pemberian Tuhan," ujarnya.