SFC Update
Sebelum Mundur, Rahmad Darmawan Sempat Sindir Pihak yang Nyinyir Dengan Timnya
Rahmad Darmawan memutuskan mundur dari kursi kepelatihan Sriwijaya FC. Keputusan tersebut dipertegas dengan surat..
Penulis: RM. Resha A.U | Editor: Candra Okta Della
Laporan Wartawan Sripoku.com , Resha
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Rahmad Darmawan memutuskan mundur dari kursi kepelatihan Sriwijaya FC.
Keputusan tersebut dipertegas dengan mengirimkan surat kepada manajemen klub, Rabu (25/7/2018).
Pelatih yang akrab disapa RD ini mundur setelah tim berhasil memenangkan partai perdana Piala Indonesia 2018, kontra PS Bangka Selection dengan skor 0-4 di hari yang sama.
Namun sebelum laga tersebut dihelat, Sripoku.com berhasil mewawancarai dirinya melalui sambungan telepon.
Eks-Pelatih T-Team Malaysia itu mengatakan, dirinya dan tim yang dibesutnya tak ingin dilibatkan dalam ribut-ribut yang terjadi di media sosial saat ini.
Baca: Benarkah Pilkada Gubernur Sumsel Dituduh Cacat Hukum, Advokasi HDMY Mimpi Kali Masalah DPT
Baca: RD Tinggalkan Sriwijaya FC,Manajemen Klub Enggan Membuka Alasannya!

Pasalnya, hal tersebut sangat berpengaruh terhadap psikologis pemain.
Maklum, perang psikologis yang saat ini terjadi cukup hebat pasca kerusuhan di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) beberapa waktu yang lalu.
Ia tak ingin mental pemain terganggu oleh urusan-urusan yang sebenarnya tidak terlalu perlu karena tugas mereka hanya bertarung di lapangan.
Baca: Cerita Haru Denada Saat Anaknya Shakira Sadar Rambutnya Mulai Botak, Netizen Sampai Merinding!
Baca: Live Streaming dan Siaran Langsung Gerhana Bulan Total Sabtu 28 Juli, Catat Ini Waktu Munculnya
Baca: 11 Kabar Penting Pendaftaran CPNS 2018, Sscn.bkn.go.id, Kuota Penerimaan dan Jadwal Tes
“Banyak orang yang ga tau posisi kita. Kan susah. Mereka selalu menuntut posisi, ya mereka ga mau tau ada apa (di dalam tim kita). Tapi di satu sisi, saya mengingatkan pada anak-anak supaya kita tidak ikut-ikutan, (sebab mereka) tidak tau apa yang terjadi pada kita,” ungkapnya saat itu.
Apalagi, menurutnya tidak mudah dalam membentuk sebuah tim sepakbola.
Hal tersebut dikatakannya pemain juga memiliki perasaan dan hati.
Sehingga, tidak hanya melulu bicara tentang teknik dan taktik, melainkan sisi kemanusiaan pula.
“Makanya saya sering bilang membangun sebuah cemistry itu butuh proses yang panjang. Bahkan lebih panjang dari periodesasi latihan,” tegasnya.
Sehingga, ia meminta kepada semua pihak terkait untuk tidak menjustifikasi dengan mudah terhadap apa yang terjadi pada tim.
Sebab, saat ini ia mengarahkan tim agar tetap fokus untuk melakoni sisa laga yang bisa dikatakan masih panjang, demi tercapainya target yang dibebankan kepada tim.
“Karena memang kita menghadapi semua orang yang memiliki perasaan yang berbeda-beda,” jelasnya.