Berita OKU
TMMD ke-102, TNI Cegah Karhutla di OKU Dengan Cara Ini, Datangkan Pembicara Khusus
Memasuki musim kemarau, kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) rentan terjadi di Sumatera Selatan, termasuk di Ogan Komering Ulu.
Penulis: Leni Juwita | Editor: Siti Olisa
Laporan wartawan Sripoku.com, Leni Juwita
SRIPOKU.COM.BATURAJA -- Memasuki musim kemarau, kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) rentan terjadi di Sumatera Selatan, termasuk di Ogan Komering Ulu.
Untuk mencegah terjadinya Karhutla di Sumsel, khususnya di OKU, TNI terus melakukan penyuluhan tentang pencegahan Karhutla melalui kegiatan TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) ke-102 di Desa Belimbing Kecamatan Peninjauan Kabupaten OKU.
Komandan Kodim (Dandim) 0403/OKU Letkol Arm, Agung Widodo Ssos kepada Sripoku.com Selasa (17/7/2018) menjelaskan, penyuluhan ini merupakan kegiatan non fisik TMMD Tahun 2018.
Dikatakan Dandim, Dampak pembakaran hutan, lahan atau ilalang yaitu kerusakan lingkungan, gangguan kesehatan akibat asap, gangguan terhadap kegiatan masyarakat dan itra bangsa di mata international.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk mencegah Karhutla ini adalah enyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya karhutlah.
Dandim yang juga Dansatgas TMMD Kodim 0403 /OKU didampingi Danramil 403-06/Cempaka Kapten Inf Liswandi menjelaskan, tercatat hampir 100 warga yang mengikuti penyuluhan Karhutlah yang dipusatkan di Balai Desa Belimbing Kecamatan Peninjauan.
Dikesempatan itu bertindak sebagai pembicara di acara penyuluhan Karhutlah dari UPTD Kuasa Pengelolaan Hutan (KPH) Wilayah VI Bukit Nanti/Martapura (OKU-OKUT) Dinas Kehutanan Propinsi Sumsel, yang disampaikan oleh Kasi Rehabilitasi dan Perlindungan Hutan Teguh Wiyono Shut.
Dalam materinya, pihaknya mengajak semua lapisan masyarakat agar sama-sama menjaga hutan di wilayah masing-masing.
Masyarakat harus meningkatkan kepekaan untuk melestarikan lingkungan, jangan menebanggi pohon, jangan menggunduli hutan, jangan membuka lahan dengan cara membakar hutan karena dampak yang terjadi akan berpengaruh dalam jangka panjang.
Lebih jauh Kasi Rehabilitasi dan Perlindungan Hutan mejelaskan, saat ini di OKU sudah tidak ada lagi titik hot spot karena secara rutin dipantau oleh Tim Karhutla.
Dikatakan Teguh, pada Maret lalu ada sekitar 2 titik hot spot namun itu kecil kisaran 0,25 sampai 0,5 HA pada lahan yang merupakan bekas kebun jagung warga.
Baca: Sempat Pacaran, Begini Reaksi Ihsan Tatore Saat Tahu Anak Denada Shakira Aurum Derita Leukimia
Baca: Salah Satunya Dialami Juara Bertahan, 3 Kutukan Ini Masih Belum Bisa Diakhiri di Piala Dunia 2018
Baca: Pemakaian Lampu Mobil Ternyata ada Aturan
Baca: GPP Sepakat Usung Prabowo Maju Pilpres 2019
Baca: Tinjau Persiapan Asian Games 2018 Bersama Jokowi, Penampilan Menpora Malaysia Jadi Sorotan
Baca: 10 Tweet Kocak Tentang Tagar #HariPertamaSekolah, Sadar Jika Sudah Kuliah hingga Lupa Tanggal Lahir