Berita Palembang
Biasa Beraksi di Perbatasan Palembang-OI, Kawanan Begal Sengaja Incar Pengemudi Wanita
Kawanan pelaku begal ini biasa beraksi mengincar wanita yang sedang mengemudi sepeda motor. Ketiganya memiliki peran masing-masing
Laporan Wartawan Sripoku.com, Welly Hadinata
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Kawanan pelaku begal yang biasa beraksi di kawasan perbatasan Palembang-Ogan Ilir (OI), diringkus tim Jatanras Subdit III Ditreskrimum Polda Sumsel.
Ketiga pelaku begal atau curas yang dibekuk yakni Nopriansyah alias Rian (25), Kurniawan (28), dan Dodi (26). Ketiganya dibekuk petugas pimpinan Kanit II Jatanras Polda Sumsel Kompol Bakhtiar di kawasan Desa Ibul Besar Kecamatan Pemulutan Kabupaten OI, Rabu (11/7/2018) lalu.
Bahkan salah satu pelaku yakni Nopriansyah alias Rian, terpaksa ditembak petugas pada kakinya lantaran berusaha melawan dan kabur dari kepungan petugas.
Kawanan pelaku begal ini biasa beraksi mengincar wanita yang sedang mengemudi sepeda motor. Ketiganya memiliki peran masing-masing dalam melancarkan aksi begal.
Baca: Jokowi Ajak Ibu Negara Naik LRT Pertama Kalinya di Indonesia, Ekspresinya Sumringah
"Yang beraksi begal kami bertiga, aku, Rian, dan Kolam (DPO). Sedangkan bagian yang jual motor itu Dodi. Memang yang kami incar itu biasanya wanita yang pakai motor," ujar Kurniawan, ketika rilis perkara di Mapolda Sumsel, Jumat (13/7/2018).
Aksi begal yang dilakukan kawanan ini terjadi di kawasan jalanan Kecamatan Pemulutan OI perbatasan Palembang, Minggu (6/5/2018) siang.
Ketika itu korban Sri Wahyudi (23), warga Jalan Mayjen Yusuf Singadikane, Lorong Hj Daisah, RT3/2, Kelurahan Karya Jaya, Kecamatan Kertapati Palembang, baru saja berkunjung dari rumah sanak saudaranya di Desa Talang Nangka Pemulutan OI.
Namun saat hendak pulang sebelum mencapai flyover Keramasan, datang tiga pelaku, Nopri, Kurniawan, dan Kolam (buron) mengendarai satu unit sepeda motor memepet korban.
Baca: Warga Desa Pangkalan Gelebak Padati Pinggir Jalan Menunggu Kedatangan Presiden Jokowi
Nopri yang mengendarai sepeda motor dan membonceng dua komplotannya memepet korban sejauh 50 meter. Hingga tersangka Kolam mengacungkan senjata tajam jenis parang sepanjang satu meter ke arah leher korban dan memaksa korban untuk menepi.
Korban yang ketakutan kemudian menghentikan laju sepeda motor Honda Scoopy bernopol BG 5027 ABA miliknya. Tersangka Kolam dan Kurniawan kemudian turun dari motor dan merampas sepeda motor korban.
Korban pun menyerahkan sepeda motornya tanpa perlawanan karena takut nyawanya terancam. Para pelaku pun akhirnya melarikan diri dari lokasi kejadian.
Usai kejadian, mereka meminta tersangka Dodi untuk menjualkan sepeda motor tersebut ke orang lain.
"Uang hasil jual motor yang laku Rp2,6 juta itu kami habiskan untuk minum (mabuk). Kami sengaja mengincar korban wanita agar lebih mudah untuk mengambil motornya," ujar Nopri yang berkilah baru sekali beraksi begal.
Baca: Kapolda Sumsel Keluarkan Peringatan Keras untuk Pelaku Begal. Ini Ancaman
Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel AKBP Yoga Baskara mengatakan, Unit II yang dipimpin oleh Kompol Bakhtiar berhasil melacak keberadaan tersangka Novri, dua bulan setelah kejadian.
"Tersangka Nopri melawan dan melarikan diri saat hendak kami ringkus, akhirnya kami lakukan tindakan tegas. Satu pelaku masih buron dan dalam pengejaran petugas. Ketiga tersangka kami kenakan pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan dengan ancaman tujuh tahun penjara," ujarnya.
Baca: Korban Begal di Tangerang Dimakamkan, Rombongan Ojek Online Ramai Kawal Prosesnya
