Berita Palembang
Banyak Pembangunan, Serapan Belanja Infrastruktur di Sumsel Justru Minim, Ternyata Ini Penyebabnya
Dari catatan Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Sumsel serapan belanja modal lebih rendah 2,5 persen jika dibandingkan di periode yang sama tahun 2017.
Penulis: Rahmaliyah | Editor: Siti Olisa
Laporan wartawan Sripoku.com, Rahmaliyah
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Sejumlah faktor diyakini menjadi penyebab masih minimnya serapan belanja sektor belanja modal di semester I/2018 khususnya untuk di sektor infrastruktur.
Dari catatan Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Sumsel serapan belanja modal lebih rendah 2,5 persen jika dibandingkan di periode yang sama tahun 2017.
Padahal nilai alokasi belanjanya cukup besar, seperti pembangunan dobel track jalur kereta api dan Bendungan Tiga Dihaji.
"Kedua proyek strategis ini realisasinya masih dibawah 1 persen. Hambatanya dikarenakan keterbatasan pembebasan lahan," ujar Kepala Kanwil DJPb Sumsel, Sudarso, Senin (10/7/2018) saat memberikan paparan terkait kinerja dan serapan anggaran APBN di Provinsi Sumsel.
Untuk itu, Sudarso meminta agar kementerian/lembaga dan OPD di Pemerintah Daerah sebagai pengelola anggaran dapat lebih efektif memanfaatkan setiap kegiatan yang ada. Sehingga serapan anggaran dapat lebih maksimal.
"Apalagi, belanja pemerintah menjadi salah satu faktor penting dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi di masyarakat," jelasnya.
Lanjutnya, Hal ini justru berbanding terbalik dengan serapan sektor belanja pegawai yang realisasinya paling tinggi, mencapai 47,2 persen atau sebesar Rp 2,09 triliun dari pagu Rp 4,43 triliun.
"Bisa tinggi karena pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Juni lalu. Sebab, THR yang diterima tahun ini nilainya full dari gaji pegawai tanpa potongan," ungkap Sudarso.
Secara keseluruhan, DJPb mencatat realisasi belanja APBN pada semester I/2018 ini mencapai Rp 4,47 triliun atau 32,3 persen dari total pagu Rp 13,8 triliun, sementara target rasio serapan sendiri sebesar 40 persen.
"secara umum realisasi serapan anggaran pada semester I/2018. Jumlah ini sedikit lebih rendah 0,9 persen dengan periode serupa di tahun sebelumnya (yoy), dan lebih rendah 1,2 persen secara nasional," jelasnya.
Sementara itu, serapan belanja bansos Rp 3,65 miliar atau 26,9 persen dari pagu 13,56 miliar, dan belanja modal Rp 752 miliar atau 20,8 persen dari pagu Rp 3,61 triliun.
"Menariknya di semester pertama ini serapan belanja bansos juga tinggi, atau meningkat, dimana pada periode serupa tahun lalu hanya 12 persen," tutupnya.
Baca: Meriahkan Piala Dunia 2018, Electronic City Beri Diskon 10 Persen Semua Produk Elektronik
Baca: Lagi Cari Peralatan Sekolah ? Ke Toko Bengawan Lahat Saja, Lengkap dan Ada Diskon Menariknya !
Baca: Kenangan Panji Petualang Saat Baru Tahu Rizki Ahmad Kirim Pesan, Tanyakan Ular King Cobra Temuannya
Baca: Jelang Laga Sriwijaya FC vs Persija, Ini Tanggapan Rahmad Darmawan Soal Kabar Eksodus Pemain
Baca: Jannine Weigel, Penyanyi Cantik Thailand Sukses Cover Soundtrack Asian Games 2018, Ini 5 Faktanya
Baca: Insiden 40 Kapal Terbakar di Pelabuhan Benoa, Nasib Naas Para ABK Hanya Punya Pakaian di Badan
Baca: Uang Untuk Bayar Angkot Tak Cukup, Murid SD Ini Jujur Kepada Supir dan Dapat Perlakuan Begini
Baca: Insiden 40 Kapal Terbakar di Pelabuhan Benoa, Nasib Naas Para ABK Hanya Punya Pakaian di Badan
Baca: Bisa Bayar di Loket atau Pakai E-Money, Segini Tarif LRT Jarak Dekat hingga Stasiun OPI-Bandara