Ramadan 2018
Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 1439 H Jatuh Pada 15 Juni 2018
Perhitungan ini diprediksi sama dengan penetapan dari pemerintah dan kemungkinan masuknya sama dan akhirnya juga sama.
Penulis: Yuliani | Editor: Sudarwan
Laporan wartawan Sripoku.com, Yuliani
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Setelah keluar maklumat resmi dari Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah terkait penetapan hasil hisab 1 Syawal tahun ini, kini masyarakat sudah bisa menetapkan kapan Ramadhan 1439 Hijriah berakhir menurut Muhammadiyah.
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumsel juga sudah merilis resmi terkait penetapan berdasarkan hasil hisab tersebut.
Ketua PWM Sumsel, Prof Dr Romli SA MAg mengatakan, Muhammadiyah selalu menghitung bulan Komariah setiap bulan, dan khusus Ramadhan memang istimewa termasuk penetapan Syawal.
"Kesimpulan dari hasil hisab, maka PP Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadhan 1439 Hijriah jatuh pada Kamis, 17 Mei lalu. Lalu satu Syawal pada Jumat, 15 Juni 2018 nanti," ujar Prof Dr Romli SA MAg kepada Sripoku.com, Selasa (12/6/2018).
Baca: Pemuda Muhammadiyah Santuni Keluarga ODGJ dengan Beras dan Mie Instan
Menurutnya, perhitungan ini diprediksi sama dengan penetapan dari pemerintah dan kemungkinan masuknya sama dan akhirnya juga sama.
"Puasa tahun ini hanya berjumlah 29 hari karena ada penggenapan di bulan Syaban yang lalu," jelasnya.
Menurutnya, apabila terjadi kesamaan maupun perbedaan hitungan dengan pemerintah tetap tidak boleh mempengaruhi jalannya ibadah umat Muslim di bulan suci tersebut.
Karena bisa saja terjadi secara kebetulan hitungannya dengan metode berbeda namun hasilnya sama sehingga penetapannya pun sama.
"Tetap jalankan ibadah dengan kekhusyukan, mari ramaikan Masjid dengan sholat lima waktu, tarawih dan nanti sholat Id berjamaah," imbaunya.
Baca: 1 Ramadhan 2018, Muhammadiyah Sepakat Tanggal 17 Mei Hari Pertama Puasa
Wakil ketua pimpinan majelis Tarjih dan Tajdid PWM Sumsel, DM Sunaryo, MH menambahkan, penetapan ini berdasarkan hasil hisab wujudul hilal yang dipedomani oleh majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
"Penghitungan ini sebenarnya rutin dikerjakan sepanjang tahun dan tiap bulan dihitung. Yang namanya hisab Haqiqi penghitungan setiap menit."
"Kalau lewat kurang satu derajat tidak dihitung, tapi kalau lewat satu derajat sudah dihitung," ungkapnya.
Secara besarnya ada beberapa metode yang digunakan untuk penghitungan ini.
Pertama Rukyatul Hilal, nantinya pada tanggal 29 Syaban kalau hilal terlihat pada magrib maka tiba waktunya Ramadhan.
Baca: Ini Besaran Jumlah Zakat Fitrah Berbentuk Beras dan Uang untuk Kota Palembang
Kedua yaitu Hisab Haqiqi Wujudul Hilal, pertama tanggal 29 Syaban sudah terjadi ijtimak pada bulan dan matahari yang berada 1 garis lurus.
"Muhammadiyah mengambil pemahaman, jika ijtimak sebelum matahari tenggelam. Lalu saat saat matahari terbenam, jadi posisi bulan diatas wukuf," ungkapnya.