Hingga Diancam akan Dibunuh, Begini Kisah Rebecca yang Dituduh Jadi Penembak Razan Najjar
Dari kejadian tersebut, nama Rebecca muncul dan dituduh sebagai sosok sniper yang menewaskan Razan.
Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: Rizka Pratiwi Utami
SRIPOKU.COM - Kematian paramedis cantik Palestina, Razan al-Najjar, 21, oleh sniper militer Israel menjadi sorotan masyarakat di dunia.
Dari kejadian tersebut, nama Rebecca muncul dan dituduh sebagai sosok sniper yang menewaskan Razan.
Sontak atas kejadian itu, seorang wanita bernama Rebecca mendapat banyak ancaman pembunuhan.
Bahkan diberbagai media menyebutkan jika Rebecca menjadi dalang atas kematian perawat Palestina.
Foto-foto Rebecca pun menyebar dan menjadi viral di berbagai media sosial seperti Facebook, Twitter dan Instagram.

Baca: Roy Kiyoshi Ungkap Kebohongan Jessica Iskandar, Kepergok Video Call Dengan Seorang Pria, Malu
Lalu benarkah sniper yang menembak Razan ini adalah Rebecca?
Rebecca rupanya membantah keras semua tuduhan yang di alamatkan kepadanya.
Hal tersebut ia ungkapkan kepada The Times of Israel, kemarin Minggu (3/6/2018) waktu setempat.
Baca: 5 Bulan Berlalu, Begini Nasib Perawat yang Lecehkan Pasien, Pengacara Ungkap Hal Tak Terduga Ini!
Atas munculnya banyak berita tersebut, tentu membuat kondisi mental dari Rebecca menjadi kacau.
Sebelumnya ia telah menjelaskan jika dirinya dibebaskan dari tentara sekitar dua setengah tahun yang lalu.
Tentu hal ini membuatnya syok, kenapa kemudian namanya dapat mucul ke media, hingga menyebabkan banyak teror yang menimpanya.
Baca: 5 Bulan Berlalu, Begini Nasib Perawat yang Lecehkan Pasien, Pengacara Ungkap Hal Tak Terduga Ini!
Dikutip Tribun Timur dari Tribunnews.com mengungkapkan, jika ia merasa takut karena banyaknya pesan-pesan yang mengancamnya.
Ia merasa sedih karena teman-teman dan keluarganya telah terancam bahkan di media sosial.
Baca: Punya Tiga Orang Anak, Kate Midleton Ternyata Punya Jumlah Pengasuh Segini
Rebecca pun bahkan sampai harus mengunggah video klarifikasi soal kabar hoax yang menyerang dirinya.
Dalam video tersebut, Rebecca mengatakan bahwa postingan di "Freedom for gaza" telah "menyebabkan ratusan pesan kebencian dan ancaman pembunuhan terhadap hidup saya dan kehidupan teman saya."
Ia juga mengatakan halaman Facebook yang mendukung kelompok-kelompok teror Palestina harus mengajukan protes terhadap Hamas, jika para administrator khawatir tentang nasib warga Gaza - klaim umum yang dibuat oleh para pejabat Israel.
“Mereka mengatakan kepada saya apa yang harus saya katakan di video.
Saya sedikit ketakutan.
Saya baru saja mengatakannya.
Mereka mengatakan kepada saya bahwa itu akan membantu menghentikan ini, ”kata Rebecca.
Ini video selengkapnya: