Angkut Batubara Melalui Kereta, PT GGB Lahat tak Hanya Ingin Eksploitasi

Puluhan perusahaan bergerak diberbagai sektor telah beroperasi di Kabupaten Lahat, namun masih banyak pula yang belum memberikan

Penulis: Ehdi Amin | Editor: Reigan Riangga
SRIPOKU.COM/EHDI AMIN
Syukuran sekaligus launching angkutan kereta api PT GGB melalui stasiun Banjar Sari. 

Laporan wartawan Sripoku.com, Ehdi Amin

SRIPOKU.COM, LAHAT - Puluhan perusahaan bergerak diberbagai sektor telah beroperasi di Kabupaten Lahat, namun masih banyak pula yang belum memberikan kontribusi maksimal kepada masyarakat.

Dari itu, Plt Bupati Lahat Marwan Mansyur SH MM mengapresiasi apa yang diterapkan oleh PT Golden Great Borneo (GGB).

Menurutnya, perusahaan yang bergerak disektor batubara itu, bukan hanya mengeksploitasi, tapi juga dapat berbagi kepada masyarakat.

"Alhamdulillah PT GGB sudah bisa berbagi masyarakat. Dan akan memulai pengangkutan melalui kereta api. Artinya, kedepan jalan umum akan lebih nyaman.

Baca: Siaran Langsung Barito Putra vs PSM Makassar

Lepas satu persoalan terkait kemacetan. Kita minta warga membantu langkah yang baik ini apalagi selama ini jadi momok kemacetan dan kenyamanan berkendara," ungkap Marwan, saat memperingati 10 tahun keberadaan PT GGB di Kabupaten Lahat, Senin (16/4/2018), yang menggelar bakti sosial berkiprah selama 10 tahun.

Marwan mengatakan, bukanlah waktu yang singkat menjalani selama 10 tahun, untuk itu dari dana CSR (Corporate Sosial Responsibility) jangan berhenti.

Kepada warga, bila ada persoalan, Marwan mengimbau, baiknya diselesaikan dengan musyawarah.

Sebab bukan semata perusahaan yang rugi, tetapi masyarakat juga. Apalagi sebagai besar tenaga kerja merupakan warga sekitar tambang.

"Perusahaan dapat bekerja dengan nyaman, masyarakat merasa diperhatikan," harap Marwan.

Baca: Polri Ajak Masyarakat di Ogan Ilir Menindak Tegas Pelaku Hoax dan Sara

Pemegang Saham PT GGB, Komjen Pol (Purn) Ito Sumardi, didampingi Dirut GGB Sucipto ST mengatakan, sempat ada perusahaan asing yang hendak membeli GGB.

Namun hal itu ditolak mentah-mentah oleh Mantan Kapolda Sumsel itu.

"Saya bilang kepada Dirut, kalau tidak ada duit, berhenti dulu operasi. Saya ingin masyarakat bisa menikmati kekayaan alam ini," cerita Mantan Dubes RI untuk Minyanmar itu.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved