Warga Penambang Berharap Ada Solusi Pasca Penutupan 17 Sumur Minyak oleh Pertamina

"Kami ini cuma menggantung hidup dari minyak itu, setelah sumur ditutup tolong pikirkan kami, carikan kami pekerjaan,"

Penulis: Fajeri Ramadhoni | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM/FAJERI
Sejumlah warga menggelar rapat bersama Pemkab Muba terkait pasca penutupan 17 sumur mimyak. 

SRIPOKU.COM, SEKAYU - Masyarakat pengelola sumur minyak meminta pihak Pertamina mencarikan solusi agar penambang dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Permintaan warga penambang ini terkait penutupan terhadap 17 sumur minyak yang berada di wilayah kerja pertambangan (WKP) PT Pertamina EP Aset 1 Field Ramba, yang dikelola oleh warga Kelurahan Mangun Jaya Kecamatan Babat Toman.

Seperti yang diungkapkan secara langsung oleh, Rusli seorang penambang minyak,  dia berharap pemerintah serta pihak yang berwenang dalam penutupan sumur untuk menyikapi langkah kedepan terhadap masyarakat yang telah menggantungkan hidup dari pengelolaan sumur minyak.

"Kami ini cuma menggantung hidup dari minyak itu, setelah sumur ditutup tolong pikirkan kami, carikan kami pekerjaan karena tuntutan kehidupan kami kedepan," kata Rusli.

Menurutnya, pasca dilakukan penutupan tidak ada respon yang baik dari pihak Pertamina.

Dimana usai melakukan penutupan warga sekitar berharap tidak pasti, karena tidak dapat berbuat apa-apa.

"Wajar saja jika ada sumur yang dibongkar karena masyarakat tidak ada penghasilan lain.

Sementara ini penghasilan hanya bergantung pada minyak, jadi tolong carikan solusi yang baik jangan mementingkan sepihak,"tegasnya.

Sementara Pemkab Muba terus berupaya mencarikan solusi pasca penutupan 17 sumur minyak ilegal di wilayah kerja Pertamina EP yang dikelola masyarakat Kelurahan Mangun Jaya Kecamatan Babat Toman pada tahun lalu.

Upaya itu dilakukan dengan mengusahakan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sumur minyak melalui kerjasama Pertamina EP, SKK Migas dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT. Petro Muba.

"Kita berharap masyarakat tetap diberdayakan, sehingga masyarakat dapat pekerjaan, negara juga memperoleh pendapatan. Mudah-mudahan keputusan akhir serta izin dari Kementrian ESDM secepatnya keluar," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Muba Drs H Apriyadi MSi, disela-sela rapat pembahasan pasca penutupan sumur minyak.

Terpisah, Kabid Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dinas ESDM Provinsi Sumsel, Ariansyah, dalam rapat mengungkapkan rapat yangdigelar ini merupakan rapat terakhir pembahasan pasca penutupan 17 sumur ilegal di Kelurahan Mangun Jaya.

"Terkait upaya kerjasaya yang melibatkan masyarakat, Pertamina EP, SKK Migas dan PT Petro Muba setelah ini kita akan melakukan rapat dengan instansi tersebut bersama perwakilan Kementrian ESDM," ujarnya.

Setelah rapat ini pihak Kementerian ESDM sudah memberikan arahan dan solusi untuk pengelolaan sumur minyak yang berada di WKP.

"Setelah ini akan dilakukan rapat internal untuk mencapai keputusan. Dan akan kita beritahukan secepatnya, oleh karena itu warga kami minta bersabar,"jelasnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved