Dokter Ini Ungkap Kisah Pilu LGBT Seorang Anak Laki Laki Disodok Bapak. Alasannya Bikin Sedih
Sy ingat, sy pernah menangani seorg pasien anak berumur 14 tahun yg mengidap meningitis kriptokokus HIV.
Penulis: Yandi Triansyah | Editor: wartawansripo
SRIPOKU.COM -- Akhir-akhir ini pembahasan mengenai LGBT kembali menyeruak ke permukaan publik.
Permbahasan mengenai penyimpangan seks ini seolah tak pernah berakhir.
Sebab ada saja pihak-pihak yang pro dan kontra terhadap aktivitas tersebut.
Padahal sudah banyak korban yang berjatuhan akibat dampat dari LGBT tersebut.
Namun ada saja argumen yang membatah fakta itu.
Kali ini ada postingan di media sosial facebook oleh seorang dokter, mengenai tragedi LGBT.
Dalam tulisannya tersebut, ia sempat menemui seorang pasien anak anak yang mnegidap HIV akibat digituain oleh bapak bapak yang sudah memiliki istri.
Anak tersebut terpaksa melakukannya, sebab setelah melakukan aktivitas seks itu, ia mendapatklan bayaran sebesar Rp 50 ribu untuk digunakan membantu ibunya di rumah.
Berikut tulisan lengkap sang dokter.
dr fb Ani Hasibuan
Sebab posting #TragediLGBT inang 2 Maysam Irawati diremove fesbuk , sy akan menunjukkan solidaritas saya sbg neurolog n pastinya sbg inang 1 di neuro FKUI (dulu) dengan menceritakan kisah yg lebih “HOT”. Kita mulai ya, judulnya
#TragediLGBT
Sejak lulus dari FKUI sbg GP thn 97, sy sdh mulai ikut bergabung dg POKDISUS HIV RSCM.
Saat itu sy msh muda belia namun mulai aktif mengunjungi pasien2 HIV/AIDS di bbrp RS di Jakarta.
Waktu itu blm banyak RS yg punya kapasitas menangani pasien full blown AIDS karena mmg waktu itu universal precautions belum dipopulerkan.
Sy msh ingat ada 79 pasien full blown AIDS yg dirawat di beberapa RS di Jakarta, n in fact, kesemuanya pria n KESEMUANYA GAY.
Now they are all passed away.
Tahun2 berikutnya, HIV/AIDS menjd SEMAKIN BIASA, walaupun sdh dibentuk badan penanggulangan yg bersifat nasional (wow!).
Korban #TragediLGBT ini semakin meluas, sampai kalangan anak2 pun kena. Sy ingat, sy pernah menangani seorg pasien anak berumur 14 tahun yg mengidap meningitis kriptokokus HIV.
Almarhum ini berprofesi sbg pelacur anak yg menyaru sbg joki 3 in 1 di slh satu kawasan jalan protokol di Jakarta.
Kisahnya memilukan pastinya, sebab dia mnjd joki dengan meninggalkan sekolah demi cari uang utk bantu dapur emak.
Dalam perjalanannya sbg joki, dia kmdn ditawarkan utk dijadikan objek seksual om2 yg mengambilnya sbg joki dg imbalan 50 ribu smp 100 ribu utk sekali “sodok”.
Dengarlah katanya waktu sy tanya bgmn rasanya “pertamanya sakit banget tante, tapi lama2 biasa kok.
Yg penting bawa pulang uang buat emak”
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palembang/foto/bank/originals/lgbt_20171221_142605.jpg)