Sering Di-bully Teman Sekolah karena Miskin, Bocah SD Asal OKUS Ini Terpaksa Putus Sekolah
Padahal dia bercita-cita ingin menjadi seorang bidan. Menurut ayahnya, otaknya mudah tanggap.
Penulis: Alan Nopriansyah | Editor: Sudarwan
Laporan wartawan Sriwijaya Post, Alan Nopriansyah
SRIPOKU.COM, MUARADUA - Vera Susanti (10), putri pertama dari pasangan Jiwit (51) dan Evi Susanti, warga Desa Pelangki Kecamatan Muaradua Kabupaten OKU Selatan, Sumatera Selatan, terpaksa putus sekolah karena mengaku sering di-bully teman-teman sekolahnya.
Selain itu dia juga malu karena tak pernah membayar uang iuran sekolah.
Padahal Vera bercita-cita ingin menjadi seorang bidan.
Jika masih lanjut sekolah saat ini Vera sudah duduk di kelas 5 Sekolah Dasar (SD).
"Cita-citanya mau jadi bidan," ujar Jiwit kepada Sripoku.com, mewakili anaknya yang tak mau bicara, Jumat (22/12/2017).
"Padahal otaknya mudah tanggap. Akan tetapi disuruh sekolah tidak mau lagi," ujar Jiwit lagi.
Vera memang hidup dalam keluarga miskin yang serba kekurangan.
Ayahnya tidak mempunyai pekerjaan tetap.
Ibunya tak bisa membantu karena harus mengurus Vera dan kedua adiknya yang masih kecil.
Mereka tinggal di sebuah gubuk darurat yang didirikan di atas lahan kebun tuan tanah.
Karena himpitan ekonomi, terkadang keluarga kecil ini tak makan dalam seharian.
Sementara keluarganya tak bisa berbuat banyak, karena kondisi ekonomi mereka juga hampir sama dengan keluarga Jiwit.
Pejabat dinas pendidikan setempat belum memberikan pernyataan terkait Vera yang putus sekolah.
Sripoku.com belum berhasil menghubungi pihak dinas pendidikan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palembang/foto/bank/originals/jiwit-bersama-keluarga-jumat-22122017-vera-susanti_20171223_145538.jpg)