Kasihan! Warga Miskin di Muaraenim Terpaksa Konsumsi Beras Patah-patah dan Berkutu
"Pemerintah itu, jangan memeriksa di gudang saja, coba dicek yang dibagikan ke warga," ujar salah seorang warga
Penulis: Ardani Zuhri | Editor: Sudarwan
Laporan wartawan Sriwijaya Post, Ardani Zuhri
SRIPOKU,COM, MUARAENIM - Masyarakat Muaraenim mengeluhkan kualitas beras sejahtera (Rastra) yang sebelumnya disebut beras miskin (Raskin).
Pasalnya, beras yang didistribusikan Badan Urusan Logistik (Bulog) Lahat tersebut kualitasnya jelek.
Dari informasi yang dihimpun Sripoku.com, Minggu (13/8/2017), beras Rastra tersebut terlihat kualitasnya agak kusam dan banyak yang hancur serta patah-patah.
Bahkan ada yang berkutu sehingga tidak layak untuk dikonsumsi untuk masyarakat.
Menurut Tunggu Kemala (42), salah satu warga penerima beras sejahtera di Desa Ujanmas Baru, Kecamatan Ujanmas Kabupaten Muaraenim, beras yang diterimanya itu kualitasnya tidak menentu.
Kadang-kadang dapat yang bagus, tapi kadang juga dapat yang jelek.
Akibatnya dia dan keluarganya terkadang terpaksa mengkonsumsi beras tersebut dengan rasa nasi tidak enak.
Apalagi sudah terlanjur membayarnya dengan harga Rp 60 ribu per kampil dengan berat 15 kg.
"Berasnya sudah luluh, patah, dan dedakan, bahkan ada yang berkutu. Tapi kadang dapat bagus, tapi sering tidak bagus," ujar Tunggu Kemala.
Ketika ditanya soal kualitas beras tersebut dinyatakan tidak layak konsumsi oleh Polda Sumsel, Tunggu Kemala, mengaku belum mengetahui hal tersebut.
Namun ia berharap, dengan kejadian tersebut kualitas beras akan bagus dan benar-benar diawasi yang didistribusikan pada warga miskin.
"Pemerintah itu, jangan memeriksa di gudang saja, coba dicek yang dibagikan ke warga," ujarnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palembang/foto/bank/originals/contoh-beras-rastra-raskin-di-muaraenim_20170814_120202.jpg)