Warga Sibuk Motret di Pemakaman Jupe, Sebaiknya Lakukan ini Ketika Ada Yang Meninggal Dunia
Sambil mengantar kepergian jenazah itu, tentu bukan pada temptnya untuk ngobrol atau bicara di luar konteks.
Penulis: ewis herwis | Editor: ewis herwis
SRIPOKU.COM -- Jenazah Julia Perez tiba di Taman Pemakaman Umum Jati Rangon, Jakarta Timur pukul 16.30 WIB, Sabtu (10/7/2017).
Akan tetapi, kedatangannya sempat membaut sebuah pemandangan yang nampak kurang mengenakkan.
Saat jenazah dilaporkan diturunkan dari ambulans, tak terdengar takbir mengiringinya.
Beberapa warga yang sudah mengetahui kepergiannya dan sudah ada di lokasi justru datang menonton dan bersiap dengan kameranya masing-masing.
Seolah tak mau ketinggalan, para warga malah sibuk memotret iringiringan pembawa jenazah Jupe.
Pemandangan ini cukup miris mengingat sebenarnya dalam ajaran Agama Islam, ada hal yang lebih pantas dilakukan ketika seseorang meninggal dunia, bukannya sibuk dengan dunia maya semata.
Di antara tata-kesopanan mengantar janazah ialah sebagai berikut :
Mengantarkan jenazah atau mengiringinya merupakan bentuk ibadah yang dijanjikan mendapat pahala sebesar dua gunung Uhud.
Sebagaimana yang kita dapat dari hadits berikut ini.
أبو هريرة – رضي الله عنه -:" من اتبع جنازة مسلم إيمانا واحتسابا وكان معه حتى يصلي عليه ويفرغ من دفنها فإنه يرجع من الأجر بقيراطين كل قيراط مثل (جبل ) أحد ، ومن صلى عليها ثم رجع قبل أن تدفن فإنه يرجع بقيراط.."
Dari Abi Hurairah ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Siapa yang mengantarkan jenazah seorang muslim dengan iman dan ihtisab hingga menyalatkannya dan selesai penguburannya, sesungguhnya dia akan kembali dengan membawa 2 qirath.
Masing-masing qirath seperti gunung Uhud.
Siapa yang menyalatinya saja kemudian pulang sebelum dikuburkan, sesungguhnya dia pulang membawa 1 qirath".
Seperti yang dijelaskan Ustadz Ahmad Sarwat, Lc. mengenai tata cara mengantarkan jenazah serta adab-adabnya antara lain :
