Kisah Fidelis, Tanam Ganja untuk Obati Sang Istri. Istri Meninggal Setelah Fidelis Ditangkap BNN (3)

Sabtu, 25 Maret 2017, Yeni Riawati pun mengembuskan nafas terakhirnya. Dengan pengawalan ketat, Fidelis diizinkan untuk melihat jenazah istrinya.

Editor: Sudarwan
Dokumentasi Keluarga
Fidelis Arie Sudewarto dan istrinya, Yeni Riawati, semasa hidupnya. 

SRIPOKU.COM, SANGGAU - Fidelis Arie Sudewarto (36) hanya bisa pasrah.

Sejak petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Sanggau menangkapnya pada 19 Februari 2017  karena menanam 39 batang pohon ganja (cannabis sativa), saat itu pula upayanya merawat sang istri, Yeni Riawati, berakhir.

Fidelis, seorang pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sanggau ini menanam ganja untuk mengobati istrinya yang didiagnosa menderita syringomyelia, tumbuhnya kista berisi cairan atau syrinx di dalam sumsum tulang belakang.

Baca: Kisah Fidelis, Tanam Ganja untuk Obati Sang Istri. Istri Meninggal Setelah Fidelis Ditangkap BNN (1)

Sejak didiagnosa menderita syringomyelia pada Januari 2016, Yeni dirawat sendiri di rumah oleh Fidelis.

Untuk membantunya, setiap hari Fidelis mendatangkan perawat ke rumahnya untuk melakukan perawatan terhadap Yeni.

Selain itu, Fidelis juga melakukan perawatan sendiri dengan menggunakan dua panduan perawatan penderita penyakit syringomyelia dari dua situs milik Amerika Serikat.

Dia juga mengumpulkan buku-buku dan literatur tentang ganja. Semua dipelajari Fidelis secara otodidak.

Baca: Kisah Fidelis, Tanam Ganja untuk Obati Sang Istri. Istri Meninggal Setelah Fidelis Ditangkap BNN (2)

Minggu pagi, 19 Februari 2017, dua orang petugas dari BNN Kabupaten Sanggau mendatangi kediaman Fidelis Arie Sudewarto.

Rumah itu berada persis di pinggir jalan utama menuju ibukota Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.

Kakak kandung Fidelis, Yohana LA Suyati sempat menyampaikan kepada petugas BNN bahwa pihak keluarga tidak sanggup untuk merawat Yeni.

Bukan karena tidak mau merawat, tapi karena kondisi Yeni yang selalu mendapat perlakuan khusus ketika dirawat Fidelis. 

"Di kamar itu sudah dipasang pengatur suhu, kalau kepanasan sedikit saja kulit Yeni itu mengelupas. Pernah suatu waktu listrik mati dan badannya biru semua. Nah yang begitu-gitu itu kan kami (keluarga) tidak mengerti menanganinya. BNN juga gak ngerti, dikiranya hanya sakit ya sakit begitu saja," ujar Yohana. 

Yohana pun menyampaikan kepada pihak BNN, apabila Fidelis harus ditahan, pihak keluarga meminta solusi terhadap perawatan Yeni.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved