Fans Kecewa Laga Derbi Sumsel United vs Sriwijaya FC Tanpa Penonton, Akun Oficial SU Diserbu Netizen

Ringkasan Berita:

• Pertandingan pekan ke-8 Liga Championship musim 2025/2026 antara Sumsel United dan Sriwijaya FC di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Minggu (2/11/2025) digelar tanpa kehadiran penonton
• Keputusan ini membuat suporter dan masyarakat Sumatera Selatan kecewa, sebab laga derbi tersebut sangat dinantikan
•  Akun Instagram resmi @sumselutdofficial bahkan dibanjiri lebih dari 500 komentar warganet yang menumpahkan rasa kesal dan kecewa

SRIPOKU.COM, PALEMBANG – Laga pekan ke-8 Liga Championship Indonesia musim 2025/2026 yang mempertemukan Sumsel United kontra Sriwijaya FC di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Minggu (2/11/2025) sore, berlangsung tanpa kehadiran penonton.

Keputusan ini menimbulkan kekecewaan mendalam di kalangan pecinta sepak bola Sumatera Selatan, terutama suporter fanatik Sriwijaya FC yang telah menantikan derbi Sumsel tersebut.

Antusiasme masyarakat sebelumnya sangat tinggi, banyak yang sudah meluangkan waktu untuk menonton pertandingan ini.

Namun, setelah mengetahui laga digelar tertutup, warganet meluapkan kekecewaannya melalui kolom komentar di akun Instagram resmi miliki tim Sumsel United alias SU @sumselutdofficial, yang dibanjiri lebih dari 500 komentar.

Salah satu akun, @anggape98, menilai kebijakan tanpa penonton ini masih bisa dimaklumi, mengingat perilaku suporter Sriwijaya FC yang sempat anarkis pada laga sebelumnya melawan Persekat Tegal dan FC Bekasi City.

Saat itu, terjadi insiden pelemparan botol dan perusakan fasilitas stadion.

“Wajar dak katek penonton. Suporter SFC duta lempar botol,” tulis akun tersebut, Jumat (31/10/2025).

Hal senada diungkapkan Egik, seorang penggemar Sriwijaya FC sejak 2004. Ia mengaku kecewa karena tidak bisa menonton langsung, namun memahami keputusan manajemen dan pihak keamanan.

“Rasa kecewa pasti ada karena sangat menunggu pertandingan ini, tapi kita lihat fanatik fans dari Sriwijaya FC tidak bisa diragukan dan dapat bertindak anarkis. Menurut saya itu hal yang wajar untuk menjaga kondusif,” ujarnya kepada Sripoku.com.

Menurut Egik, keputusan menggelar pertandingan tanpa penonton juga tepat secara manajerial, sebab Sumsel United masih belum diterima sepenuhnya oleh sebagian masyarakat Sumatera Selatan.

Ia khawatir jika Sriwijaya FC kembali gagal meraih kemenangan, situasi bisa memicu kericuhan dan kerugian finansial bagi kedua klub.

“Ketika suporter dan masyarakat bersatu berbuat anarkis, tidak hanya Sumsel United, namun juga Sriwijaya FC yang akan rugi,” tambahnya.

Saat ini, Sriwijaya FC masih terpuruk di zona degradasi grup barat, sehingga laga melawan Sumsel United menjadi krusial untuk memperbaiki posisi mereka di klasemen.

Namun, dengan absennya dukungan langsung dari tribun, atmosfer derbi Sumsel kali ini terasa jauh berbeda.