Guru PPPK di OKU Tewas di Kosan

Terungkap Motif Pelaku Bunuh Guru PPPK SMPN 46 OKU, Sempat Cekcok dengan Istri Sebelum Habisi Korban

Pelaku berinisial RW alias Iwan (29) dibekuk di tempat persembunyiannya di Dusun IV Desa Suka Pindah, Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya (KPR), OKU.

Penulis: Leni Juwita | Editor: Odi Aria

Ringkasan Berita:
  • Tim Resmob Polres Ogan Komering Ulu (OKU) berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan guru PPPK SMPN 46 OKU pada Jumat (21/11/2025) dini hari
  • Pelaku merupakan tetangga yang berjarak 600 meter dari rumah korban
  • Pembunuhan dilakukan pelaku karena kepergok korban sedang berada di dalam kosan korban
  • Pelaku membawa kabur hp korban usai beraksi

SRIPOKU.COM, BATURAJA- Tim Resmob Polres Ogan Komering Ulu (OKU) berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan guru PPPK SMPN 46 OKU pada Jumat (21/11/2025) dini hari.

Penangkapan dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim Polres OKU, Iptu Irawan Adi Candra SH.

Pelaku berinisial RW alias Iwan (29) dibekuk di tempat persembunyiannya di kediaman orangtuanya di Desa Munggu Ogan Ilir.

Tim Resmob yang dipimpin Kasat Reskrim dan Katim Resmob Aiptu Hefni Yansyah membagi dua kelompok untuk menyisir wilayah sebelum akhirnya menangkap pelaku sekitar pukul 02.00 WIB.

Terduga pelaku yang masih bertetangga dengan korban ini sudah diamankan di Mapolres OKU dan masih menjalami pemeriksaaan oleh petugas. 

Kapolres OKU, AKBP Endro Aribowo menjelaskan pelaku ditangkap dari persembunyiannya di rumah orangtuanya di Desa Munggu Ogan Ilir. 

"Kita sempat gerebek di rumahnya namun pelaku sudah tak ada di sana. Pelaku ditangkap di Desa Munggu rumah orang tua pelaku," katanya.

Ia menjelaskan, kronologi kejadian bermula saat pelaku dan istrinya yang tingga di rumah mertua mengalami ribut besar pada, Selasa (18/11/2025) pukul 22.00.

Lantaran merasa risih usai ribut dengan sang istri, pelaku memilih keluar rumah dan mencari tempat bermalam di kosan korban yang berjarak sekitar 400 meter dari rumah pelaku.

Ia menjelaskan, pelaku merupakan mantan penjaga kosan dan pernah tinggal di sana. Sehingga pelaku sangat paham dengan seluk beluk kosan tersebut.

"Pelaku kemudian bersembunyi salah satu kamar di kosan empat pintu tersebut," jelas Endro.

Pelaku sempat tidur satu malam di kosan yang bersebelahan dengan kamar korban. Lalu keesokan harinya pada, Rbu (19/11/2025) ada orang suruh pemilik kosan untuk memeriksa kosan sehingga membuat pelaku panik dan bersembunyi di atas plafon.

Karena takut ketahuan, kemudian pelaku masuk ke dalam kamar korban. Betapa terkejutnya korban. Usai pulang mengajar sekira pukul 13.00 mendapati pelaku sedang berada di kosannya.

Korban pun sontak berteriak minta tolong dan berteriak maling. Merasa panik, lalu pelaku membekap korban. Pelaku mengikat tangan dan kaki pelaku lalu menyumpal mulut korban dengan hijab.

Lalu, pelaku keluar dari kosan korban sekitar pukul 15.00 dengan meninggalkan korban dengan kondisi disekap. Usai beraksi pelaku kabur membawa HP korban. 

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved