Berita Banyuasin
Desa Kenten Jaya Banyuasin Menanti Status Definitif, 1 Desa dari 4 Desa yang Akan Dimekarkan
Sebuah anomali birokrasi terjadi di Kabupaten Banyuasin, di mana desa hasil pemekaran, Desa Kenten Jaya
Penulis: Ardiansyah | Editor: Yandi Triansyah
Ringkasan Berita:
- Desa Kenten Jaya, sudah memiliki Penjabat (Pj) Kepala Desa dan kantor desa, namun secara administrasi belum dapat berdiri sendiri.
- Desa ini, yang merupakan pemekaran dari Desa Kenten Laut, masih berstatus "mengambang".
- Sebab tidak dapat membuat kebijakan demi kesejahteraan 8.000 jiwa penduduknya.
- Pemekaran desa telah dilaksanakan sejak 2019, namun administrasi masih ke desa induk yakni Desa Kenten Laut.
SRIPOKU.COM, BANYUASIN – Sebuah anomali birokrasi terjadi di Kabupaten Banyuasin, di mana desa hasil pemekaran, Desa Kenten Jaya, sudah memiliki Penjabat (Pj) Kepala Desa dan kantor desa, namun secara administrasi belum dapat berdiri sendiri setelah enam tahun dimekarkan.
Desa ini, yang merupakan pemekaran dari Desa Kenten Laut, masih berstatus "mengambang" dan tidak dapat membuat kebijakan demi kesejahteraan 8.000 jiwa penduduknya.
Kondisi ini sebelumnya menjadi sorotan anggota DPRD Sumsel dapil X Banyuasin, M Syarif Hidayatullah Askolani Putra, yang mendorong agar status desa definitif segera ditetapkan.
Pj Kades Kenten Jaya Riko, mengungkapkan frustrasinya pada Kamis (20/11/2025).
Baca juga: Daftar 4 Desa di Banyuasin yang Akan Dimekarkan, Tiga Desa Sudah Berproses
Pemekaran desa telah dilaksanakan sejak 2019, namun hingga kini, segala urusan administrasi, termasuk kependudukan, harus kembali ke desa induk, Desa Kenten Laut.
"Masalahnya, untuk administrasi masih kembali ke desa induk yakni Desa Kenten Laut. Namanya desa pemekaran yang belum definitif, tidak bisa berbuat banyak bahkan untuk pembuat koperasi merah putih saja tidak boleh," katanya.
Pemekaran Desa Kenten Jaya, menurut Riko memang sudah dianggap perlu. Karena, untuk jumlah pendudukanya saja saat ini sebanyak 8.000 jiwa.
Bila digabung dengan desa induk bisa mencapai 14 ribu jiwa.
Jadi, memang sangat diperlukan bila Desa Kenten Jaya menjadi desa yang definitif.
Sehingga, kependudukannya juga bisa mandiri tanpa kembali bergantung dengan desa induk, termasuk mengembangkan potensi desa.
"Kalau untuk RT di desa Kenten Jaya ada 16 RT dan empat dusun. Namun, itu tadi belum bisa berdiri sendiri termasuk administrasi karena masih bergantung dengan definitif. Semuanya, masih belum bisa berbuat apa-apa karena belum menjadi desa definitif," jelasnya.
Lanjut Riko, dirinya sudah bertanya kepada Dinas PMD Banyuasin terkait progress pemekaran desa.
Jawaban dari Dinas PMD Banyuasin, bila pihaknya sudah menemui Kementerian Desa namun masih terkendala dengan usulan dari PMD Provinsi Sumsel yang saat ini belum masuk.
"Kami meminta bantuan dari DPRD Banyuasin dan juga Sumsel khususnya Bung Syarif Askolani agar bisa mengawal dan membantu sehingga definitif desa ini bisa terlaksana," pungkasnya.
Sedangkan, Camat Talang Kelapa Salinan menuturkan, terkait pemekaran desa Kenten Jaya yang telah diusulkan beberapa tahun lalu sudah dianggap memenuhi persyaratan. Namun, tinggal menunggu proses lebih lanjut.
"Terakhir, mengenai batas wilayah desa yang dimekarkan dengan desa induk. Itu sudah selesai dan sudah diserahkan ke Dinas PMD Banyuasin dan dilanjutkan ke Dinas PMD Sumsel. Sejauh ini, baru itu informasi yang saya terima. Tinggal menunggu informasi lebih lanjut," katanya.
| 2 Usulan Nama Pelabuhan Tanjung Carat, Banyuasin Tolak Nama Palembang New Port |
|
|---|
| Daftar 4 Desa di Banyuasin yang Akan Dimekarkan, Tiga Desa Sudah Berproses |
|
|---|
| Kebahagian Pengantin Lama di Banyuasin, Akhirnya Dapat Buku Nikah dan Bisa Berfoto dengan Bupati |
|
|---|
| Daerah Boleh Minjam ke Kemenkeu, Bupati Banyuasin Askolani Buka Suara |
|
|---|
| 'Antre Lama, Ngisinya Dibatasi' Antrean Solar Memanjang di Jalintim Palembang-Banyuasin |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palembang/foto/bank/originals/Banyuasin-rawan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.