Berita Empat Lawang

Koperasi Merah Putih di Empat Lawang Mulai Ajukan Pinjaman Modal ke Bank

Koperasi merah putih di Kabupaten Empat Lawang mulai ajukan permodalan ke bank Himbara, akan fokus pada kebutuhan pokok dan pertanian.

Penulis: Sahri Romadhon | Editor: tarso romli
sripoku.com/Sahri Romadhon
KOPERASI MERAH PUTIH - Kesibukan pengurus dan anggota Koperasi Merah Putih Kelurahan Tanjung Kupang, Kecamatan Tebing Tinggi beberapa waktu lalu. Koperasi ini telah mengajukan pinjaman ke bank Himbara untuk memenuhi kebutuhan modal koperasi yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan pokok dan pertanian. 

SRIPOKU.COM, EMPAT LAWANG - Koperasi merah putih di Kabupaten Empat Lawang mulai ajukan permodalan ke bank Himbara, akan fokus pada kebutuhan pokok dan pertanian.

Seperti koperasi merah putih di Kelurahan Tanjung Kupang, Kecamatan Tebing Tinggi dengan beranggotakan 100 orang yang kini sudah berjalan salah satunya dengan mewajibkan pada anggota untuk membayar iuran wajib dan pokok.

“Kalau pembentukan sendiri sudah untuk Kelurahan Tanjung Kupang baik itu pengurus, pengawas, dan anggota. Badan hukum melalui akte notaris sudah ada,” kata Lurah Tanjung Kupang, Kecamatan Tebing Tinggi, Sugeng Budiarso.

“Setiap anggota itu ada iuran wajib dan iuran pokok, jadi iuran wajib itu pada pendaftaran pertama dan setiap bulannya juga ada iuran pokok atau bulanan, untuk besaran bisa ditanyakan langsung ke pengurus itu sudah disepakati anggota koperasi,” sambungnya.

Adapun terkait pengembangan bisnis pada koperasi Kelurahan Tanjung Kupang para pengurus telah mengajukan proposal bisnis ke bank Himbara.

“Kita menunggu monitoring supervisi atau pendampingan dari Dinas Koperasi, rencana penyusunan proposalnya sudah dibahas melalui rapat koperasi sekarang ada di tahap penginputan di aplikasi sistem koperasi,” ujarnya.

Adapun fokus usaha yang bisa diambil oleh pihak koperasi baru pada fokus usaha yang sudah ditentukan, seperti penjualan gas LPG, pembayaran, pupuk, dan sembako.

“Jadi fokus utama kami nanti sesuai dengan yang sudah ditentukan tadi, dari hasil rapat kami kemarin sempat memutuskan untuk LPG dan sembako untuk berusaha membangun kerja sama dengan 3 SPPG yang ada di Kelurahan Tanjung Kupang,” katanya.

Menurutnya, bersama dengan pengurus mereka telah membahas jika setiap pengembangan bisnis koperasi harus mempunyai target yang rasional karena pendanaan koperasi bersifat pinjaman yang harus dicicil.

Baca juga: Guru ASN Dianiaya Rekan Kerja, DPRD Sumsel Segera Panggil Diknas dan Sekolah

“Ada beban bunga dan cicilan yang harus dibayar, pokoknya kita evaluasi bisa setiap triwulan, semester, tahun harus melaporkan perkembangannya,” ujarnya.

Ia juga mengakui seperti sebelumnya yang sempat disinggung Bupati Empat Lawang, Joncik Muhammad yang menyebut harus ada minimal koperasi pilot project di setiap kecamatan, di mana Kelurahan Tanjung Kupang merupakan prioritas percontohan.

“Memang salah satu pilot project yang menjadi prioritas percontohan Kelurahan Tanjung Kupang, sehingga saat ini, itu tadi kalau bicara progres kita sudah terbentuk mulai berjalan tinggal untuk pengembangan bisnisnya yang tentunya butuh permodalan,” katanya.

“Proposalnya sudah diajukan tinggal kalau sudah diinput itu tinggal verifikasi di bank berapa yah disetujui dari total pengajuan kita,” sambungnya.

Ia menyampaikan untuk koperasi merah putih Kelurahan Tanjung Kupang akan mengajukan peminjaman dana ke bank sebesar Rp 500 juta.

“Kalau lebih detail karena kemarin itu kami cuman fokus di kuantitas misalnya tabung berapa, pupuk berapa ton, itu ada di angka Rp 500 juta,” imbuhnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved