BIAYA Hidup Rp 240 Juta Sebulan Terungkap, Sarwendah Beberkan Kesepakatan dengan Ruben Onsu

Ringkasan Berita:

1. Pihak Sarwendah kaget karena masalah pribadi dibuka ke publik, padahal mereka awalnya hanya membahas soal debt collector, bukan urusan anak maupun nafkah.
2. Biaya hidup setelah cerai sudah melalui kesepakatan, bahkan Sarwendah pernah menawarkan untuk membagi dua biaya tersebut, namun Ruben menolak dan meminta dirinya yang menanggung semuanya.
3. Kuasa hukum Sarwendah kecewa karena hal yang sudah diikhlaskan justru disinggung kembali, sehingga persoalan melebar dan menimbulkan kesalahpahaman.

SRIPOKU.COM - Sarwendah akhirnya memberikan tanggapan mengenai isu nafkah pascacerai yang disebut mencapai Rp 240 juta per bulan, termasuk tudingan dari Ruben Onsu bahwa dirinya menghalangi pertemuan ayah dan anak. 

Menyikapi hal tersebut, pihak Sarwendah melalui kuasa hukumnya kembali menggelar konferensi pers untuk merespons pernyataan Ruben Onsu.

Pihaknya menyatakan terkejut karena berbagai hal yang seharusnya bersifat pribadi justru diungkapkan kuasa hukum Ruben kepada publik.

"Kami tuh kaget ya, saya ulangi sekali lagi, kami kaget karena kami bicaranya hanya debt collector lalu Bang Minola bicaranya soal anak dan lain-lain," ungkap Chris Sam Siwu, pengacara Sarwendah dalam konferensi pers yang disiarkan live Grid.id pada Rabu (19/11/2025).

Ia menambahkan bahwa dirinya memang berdiskusi dengan Minola terkait beberapa hal lain, namun pihak Sarwendah tidak menyangka pembicaraan itu justru disebarluaskan.

"Pembicaraan saya dengan Bang Minola memang membahas hal-hal lain itu, tapi kami tidak tahu bahwa akhirnya sampai dikonsums publik seperti ini," jelasnya.

Chris kemudian menyoroti soal biaya hidup yang disebut masih ditanggung Ruben setelah perceraian.

Baca juga: NESTAPA Hidup Sarwendah Difitnah Eksploitasi Anak demi Cuan, Eks Ruben Onsu Meradang ‘Aku Kerja’

Ia menegaskan pihaknya tidak ingin berlarut dalam polemik, namun merasa perlu meluruskan agar Sarwendah tidak terus disudutkan terkait urusan finansial.

"Kami juga tidak mau larut di dalam situasi itu, tetapi kami hanya ingin satu, tidak lagi kami disudutkan terkait masalah biaya-biaya hidup," bebernya.

Menurutnya, urusan biaya hidup sebenarnya sudah diatur melalui sebuah kesepakatan.

"Karena terkait biaya-biaya hidup itu sudah kesepakatan," tegasnya.

Chris pun mengungkapkan bahwa saat proses perceraian, Sarwendah bahkan menawarkan pembagian biaya hidup. Namun Ruben menolak.

"Ada chattingan Wendah dengan RSO (Ruben Samuel Onsu) menyatakan bahwa ini bagaimana, ini biaya mau kita bagi dua. Menurut RSO adalah tidak usah, saya yang tanggung jawab semua," jelas Chris.

Ia juga membeberkan bahwa Sarwendah sering kali mendahulukan pembayaran kebutuhan rumah tangga lalu melakukan reimburse.

"Terkait proses-proses itu Sarwendah juga sistemnya reimburse, jadi dibayar dulu baru ditagihkan. Jadi Sarwendah itu bukannya nggak punya duit, tapi reimburse," tambahnya.

Chris menyebut bahwa proses reimburse tersebut pun dilakukan tanpa paksaan.

"Dan reimbursenya ini juga tidak dengan paksaaan, misalnya kita reimburse nggak dibayar kita bla bla bla, enggak, silakan aja dibayar dengan keikhlasan," tuturnya.

Ia juga mengungkapkan kekecewaan terhadap sikap Ruben dan kuasa hukumnya.

"Yang seseorang sudah ikhlas tapi tiba-tiba ada masalah seperti ini dibuka, kewajibannya dia pun jadi tidak dilaksanakan, ini masalah jadinya," lanjut Chris dengan nada kesal.

Chris menegaskan bahwa awalnya ia hanya berniat membahas persoalan debt collector. Namun kini masalah meluas akibat pernyataan pihak Ruben.

"Saya awalnya cuma membicarakan debt collector, tapi karena sudah dibuka Bang Minola saya bicarakan," tandasnya.

Sebelumnya, Ruben Onsu merasa kecewa atas tindakan Sarwendah yang menggelar konferensi pers karena dinilai membuat dirinya tampak disudutkan.

Menurut Minola Sebayang, persoalan tersebut sebenarnya dapat diselesaikan secara baik-baik tanpa harus dibawa ke ranah media.

Minola juga menegaskan bahwa kewajiban nafkah Ruben kepada Sarwendah dan ketiga anak mereka tetap ia jalankan meskipun mereka telah resmi bercerai.

Hal itu bahkan membuat Ruben harus mengesampingkan kepentingan dirinya sendiri demi memenuhi tanggung jawabnya.

"Ruben itu orang yang bertanggung jawab ya. Mungkin teman-teman media dan masyarakat juga perlu tahu ya," ujar Minola saat membela kliennya, dikutip dari YouTube SCTV, Senin (17/11/2025).

Ia menambahkan bahwa pernyataannya tidak dimaksudkan untuk menyerang pihak mana pun. Minola mengklaim hanya menyampaikan hal yang dianggapnya sebagai fakta.

"Yang saya ungkapkan ini bukanlah sesuatu hal yang ingin memojokkan siapa pun, tapi ini fakta kebenaran yang harus disampaikan," jelasnya.

Minola kemudian menyinggung soal beban nafkah yang tetap dipikul Ruben setelah perceraian.

"Klien kami bercerai dengan S (Sarwendah) yang seharusnya kewajiban klien kami sebagai mantan suami terhadap anak-anaknya itu adalah uang pemeliharaan dan uang pendidikan," terangnya.

Ia bahkan menyoroti bahwa banyak orang lain tidak menjalankan kewajiban sekecil apa pun terkait nafkah.

"Banyak orang-orang ketika diberikan tanggung jawab kecil saja per bulannya untuk biaya pendidikan dan pemeliharaan enggak dilakukan, betul tidak?" lanjut Minola.

Minola kemudian memperlihatkan hasil cetakan tangkapan layar percakapan WhatsApp yang menunjukkan jumlah transfer Ruben kepada Sarwendah setiap bulan.

Ia menegaskan bahwa rangkaian masalah yang terjadi setelah Sarwendah mengadakan konferensi pers membuat Ruben merasa kecewa.

"Nah, tapi kita boleh lihat teman-teman sekalian. Dari mulai perceraian di tahun 2024, September, Ruben tiap bulannya itu memberikan biaya kepada S senilai Rp242.629.000," ujar Minola.

Menurutnya, besarnya nominal nafkah tersebut menjadi alasan mengapa Ruben harus menunda sejumlah urusan pribadinya, termasuk soal pembayaran cicilan mobil.

"Jadi, klien kami itu lebih mengutamakan segala sesuatunya adalah demi kepentingan anak dan S yang nyaman. Jadi kadang-kadang kepentingannya sendiri pun dia tunda," tutup Minola.

Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News