Modul Ajar
Contoh Modul Ajar Deep Learning IPS Kelas 8 SMP Semester 2, Nasionalisme dan Jati Diri Bangsa
Sebelum memulai pembelajaran, peserta didik akan diidentifikasi kesiapannya melalui observasi dan pertanyaan pemantik.
Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: Rizka Pratiwi Utami
SRIPOKU.COM - Berikut ini tersaji referensi Modul Ajar Deep Learning IPS Kelas 8 SMP Semester 2 Tema 3 Nasionalisme dan Jati Diri Bangsa.
Baca juga: Modul Ajar Deep Learning Sosiologi Kelas 10 SMA Bab 8 Diferensiasi Sosial dan Budaya
MODUL AJAR DEEP LEARNING
MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
TEMA: 03. NASIONALISME DAN JATI DIRI BANGSA
A. IDENTITAS MODUL
Nama Sekolah : .....................................................................................
Nama Penyusun : .....................................................................................
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Fase / Kelas /Semester : D / VII / Genap
Alokasi Waktu : 8 Jam Pelajaran (4 Pertemuan x 2 JP)
Tahun Pelajaran : 2025 / 2026
B. IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK
Sebelum memulai pembelajaran, peserta didik akan diidentifikasi kesiapannya melalui observasi dan pertanyaan pemantik.
Pengetahuan Awal: Peserta didik diharapkan telah memiliki pemahaman dasar tentang sejarah Indonesia pada masa pra-kemerdekaan dan masa awal kemerdekaan, serta konsep dasar tentang kebangsaan dan identitas. Beberapa mungkin sudah familiar dengan tokoh-tokoh pahlawan nasional atau peristiwa penting dalam perjuangan kemerdekaan.
Keterampilan Dasar: Peserta didik diharapkan memiliki keterampilan dasar membaca, menulis, berdiskusi, dan mencari informasi dari berbagai sumber.
Kesulitan yang Mungkin Muncul: Beberapa peserta didik mungkin kesulitan dalam mengaitkan peristiwa sejarah dengan konteks kekinian, memahami konsep abstrak seperti "nasionalisme" dan "jati diri bangsa" secara mendalam, atau merasa kurang termotivasi jika pembelajaran tidak relevan dengan minat mereka.
Pemahaman yang Sudah Dimiliki: Peserta didik kemungkinan sudah memahami bahwa Indonesia adalah negara yang merdeka dan memiliki pahlawan yang memperjuangkannya. Mereka juga mungkin sudah mengenal beberapa simbol atau identitas nasional.
C. KARAKTERISTIK MATERI PELAJARAN
Materi pada Tema 03 ini memiliki karakteristik sebagai berikut:
Jenis Pengetahuan yang Akan Dicapai: Pengetahuan konseptual (konsep nasionalisme, jati diri bangsa), pengetahuan faktual (peristiwa sejarah, tokoh-tokoh penting), pengetahuan prosedural (melakukan analisis, menyajikan informasi), dan pengetahuan metakognitif (merefleksikan peran diri dalam menjaga nasionalisme).
Relevansi dengan Kehidupan Nyata Peserta Didik: Materi ini sangat relevan untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air, menghargai keberagaman, dan memahami pentingnya persatuan. Peserta didik dapat melihat bagaimana nilai-nilai nasionalisme diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana mereka dapat berkontribusi sebagai warga negara yang baik.
Tingkat Kesulitan: Materi ini memiliki tingkat kesulitan sedang. Konsep-konsep seperti nasionalisme perlu diuraikan secara kontekstual agar mudah dipahami, sementara fakta sejarah perlu disajikan secara menarik.
Struktur Materi: Materi terstruktur secara kronologis dan tematik, dimulai dari perkembangan nasionalisme, proses pembentukan jati diri bangsa, hingga tantangan dan prospek nasionalisme di masa kini.
Integrasi Nilai dan Karakter: Materi ini sangat kaya akan integrasi nilai-nilai Pancasila, seperti religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas. Karakter yang dikembangkan meliputi rasa ingin tahu, tanggung jawab, kreatif, kritis, dan peduli lingkungan sosial.
D. DIMENSI LULUSAN PEMBELAJARAN
Sesuai dengan tujuan pembelajaran pada Tema 03, dimensi profil lulusan yang akan dicapai adalah:
Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan YME dan Berakhlak Mulia: Peserta didik memahami bahwa kemerdekaan Indonesia adalah anugerah Tuhan YME dan mensyukurinya dengan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Berkebinekaan Global: Peserta didik menghargai keberagaman budaya, suku, agama, dan ras sebagai kekayaan bangsa Indonesia, serta memiliki kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama.
Gotong Royong: Peserta didik menunjukkan sikap kolaboratif dan kepedulian terhadap sesama dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Mandiri: Peserta didik memiliki kesadaran akan pentingnya kemandirian dalam menjaga kedaulatan bangsa dan mengambil inisiatif untuk berperan aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Bernalar Kritis: Peserta didik mampu menganalisis informasi, mengevaluasi argumen, dan menyusun solusi terkait isu-isu nasionalisme dan jati diri bangsa.
Kreatif: Peserta didik mampu menghasilkan gagasan yang orisinal dan inovatif dalam mengekspresikan nasionalisme dan jati diri bangsa.
DESAIN PEMBELAJARAN
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP) NOMOR : 32 TAHUN 2024
Pada akhir Fase D, peserta didik mampu memahami dan menganalisis perkembangan nasionalisme di Indonesia serta peran pentingnya dalam pembentukan jati diri bangsa Indonesia. Peserta didik juga mampu mengidentifikasi tantangan dan peluang dalam memperkuat nasionalisme dan jati diri bangsa di era globalisasi.
B. LINTAS DISIPLIN ILMU
Sejarah: Memahami kronologi peristiwa-peristiwa penting dalam perjuangan nasionalisme dan pembentukan jati diri bangsa.
Sosiologi: Menganalisis interaksi sosial dan dinamika masyarakat dalam pembentukan identitas nasional.
Geografi: Memahami pengaruh kondisi geografis terhadap karakteristik dan keragaman bangsa Indonesia.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan: Menginternalisasi nilai-nilai Pancasila sebagai dasar nasionalisme dan jati diri bangsa.
Bahasa Indonesia: Mengembangkan kemampuan berkomunikasi, berpresentasi, dan menulis esai atau laporan terkait topik.
Seni Budaya: Mengapresiasi dan melestarikan budaya lokal sebagai bagian dari jati diri bangsa.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1 (Alokasi Waktu: 2 JP)
Peserta didik melalui diskusi kelompok dapat menjelaskan pengertian dan sejarah perkembangan nasionalisme di Indonesia dengan tepat.
Peserta didik melalui studi kasus dapat mengidentifikasi faktor-faktor pendorong munculnya nasionalisme Indonesia dengan mandiri.
Peserta didik melalui eksplorasi berbagai sumber dapat mengklasifikasikan bentuk-bentuk nasionalisme di Indonesia (misalnya, nasionalisme kebangsaan, nasionalisme agama, nasionalisme kultural) dengan benar.
Pertemuan 2 (Alokasi Waktu: 2 JP)
Peserta didik melalui analisis dokumen sejarah dapat menganalisis peran sumpah pemuda dalam memperkuat jati diri bangsa dengan kritis.
Peserta didik melalui wawancara singkat (dengan guru atau tokoh masyarakat yang memahami sejarah lokal) dapat mengidentifikasi tokoh-tokoh lokal dan nasional yang berperan dalam perjuangan nasionalisme di daerahnya dan nasional dengan penuh rasa ingin tahu.
Peserta didik melalui presentasi kelompok dapat menyajikan hubungan antara nasionalisme dan jati diri bangsa Indonesia dengan percaya diri.
Pertemuan 3 (Alokasi Waktu: 2 JP)
Peserta didik melalui diskusi interaktif dapat mengidentifikasi tantangan internal dan eksternal dalam mempertahankan nasionalisme dan jati diri bangsa di era globalisasi dengan cermat.
Peserta didik melalui analisis berita atau artikel terkini dapat menganalisis dampak negatif lunturnya rasa nasionalisme terhadap persatuan dan kesatuan bangsa dengan bernalar kritis.
Peserta didik melalui kegiatan proyek kreatif dapat merumuskan ide-ide solutif untuk memperkuat nasionalisme di kalangan generasi muda.
Pertemuan 4 (Alokasi Waktu: 2 JP)
Peserta didik melalui proyek kolaboratif (misalnya, membuat poster, video pendek, atau kampanye sosial) dapat mempresentasikan bentuk-bentuk aktualisasi nasionalisme dan jati diri bangsa dalam kehidupan sehari-hari dengan kreatif dan kolaboratif.
Peserta didik melalui refleksi diri dapat mengevaluasi peran diri dalam menjaga dan mengembangkan nasionalisme dan jati diri bangsa dengan penuh kesadaran.
D. TOPIK PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
Sejarah dan Perkembangan Nasionalisme Indonesia: Meliputi periode awal pergerakan nasional, peranan tokoh-tokoh, dan peristiwa penting yang memicu semangat nasionalisme.
Sumpah Pemuda dan Pembentukan Jati Diri Bangsa: Fokus pada makna Sumpah Pemuda sebagai tonggak persatuan dan pembentukan identitas kebangsaan.
Nasionalisme di Era Kontemporer: Tantangan globalisasi, pengaruh teknologi, dan upaya-upaya menjaga nasionalisme di tengah dinamika zaman.
Aktualisasi Nasionalisme dalam Kehidupan Sehari-hari: Peran serta aktif warga negara dalam menjaga persatuan, keberagaman, dan budaya bangsa.
E. KERANGKA PEMBELAJARAN
Praktik Pedagogik:
Metode Pembelajaran Berbasis Proyek: Peserta didik akan terlibat dalam proyek-proyek yang relevan dengan topik, seperti membuat kampanye nasionalisme, menyusun rangkuman sejarah lokal, atau mendesain poster. Ini mendorong pembelajaran bermakna dan kreativitas.
Diskusi Kelompok: Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berkolaborasi, bertukar ide, dan mengembangkan pemikiran kritis.
Eksplorasi Lapangan (jika memungkinkan): Kunjungan virtual atau fisik ke museum sejarah lokal, monumen nasional, atau wawancara dengan budayawan/sejarawan setempat untuk mendapatkan pengalaman belajar yang autentik dan menggembirakan.
Wawancara: Melatih keterampilan komunikasi dan mencari informasi langsung dari narasumber.
Presentasi: Melatih keterampilan komunikasi lisan, kepercayaan diri, dan kemampuan menyajikan informasi secara efektif.
Mitra Pembelajaran:
Lingkungan Sekolah: Guru mata pelajaran lain (Sejarah, PPKn, Bahasa Indonesia), perpustakaan sekolah, staf tata usaha (untuk wawancara tentang sejarah sekolah jika relevan).
Lingkungan Luar Sekolah: Tokoh masyarakat (misal: veteran, budayawan lokal, pemuda pegiat kebangsaan), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang kebangsaan.
Masyarakat: Melibatkan orang tua/wali dalam diskusi atau kegiatan proyek di rumah.
Lingkungan Belajar:
Ruang Fisik: Kelas yang fleksibel dengan pengaturan tempat duduk yang mendukung diskusi kelompok, area pajangan untuk hasil proyek, dan akses ke perpustakaan sekolah.
Ruang Virtual: Pemanfaatan platform Google Classroom untuk berbagi materi, forum diskusi online, pengumpulan tugas, dan sumber belajar tambahan.
Pemanfaatan Digital:
Perpustakaan Digital: Menggunakan sumber-sumber digital seperti e-book, jurnal online, artikel sejarah dari Kemdikbudristek atau lembaga kredibel lainnya untuk memperkaya materi.
Forum Diskusi Daring: Menggunakan fitur forum di Google Classroom atau platform lain untuk diskusi asinkron yang memungkinkan peserta didik untuk menyampaikan pendapat secara lebih luas dan berpikir mendalam (mindful learning).
Penilaian Daring: Menggunakan Google Forms atau platform kuis online untuk asesmen formatif.
Kahoot!/Mentimeter: Digunakan untuk kuis interaktif atau survei cepat di awal atau akhir sesi pembelajaran untuk menciptakan suasana joyful learning dan mengecek pemahaman awal/akhir.
F. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
PERTEMUAN 1:
PENGERTIAN DAN PERKEMBANGAN NASIONALISME (2 JP)
1. KEGIATAN PENDAHULUAN (15 MENIT)
Prinsip Berkesadaran (Mindful Learning): Guru memulai dengan mengajak peserta didik untuk melakukan latihan pernapasan singkat atau "stop moment" untuk menenangkan pikiran dan fokus pada pembelajaran. Guru bertanya, "Apa yang terlintas di pikiran kalian saat mendengar kata 'nasionalisme'?" (Mengaktifkan pengetahuan awal).
Prinsip Bermakna (Meaningful Learning): Guru menampilkan gambar-gambar ikonik perjuangan kemerdekaan atau video singkat tentang keanekaragaman budaya Indonesia. Guru mengajukan pertanyaan pemantik: "Mengapa kita harus bangga menjadi bangsa Indonesia? Apa hubungannya dengan rasa cinta tanah air?"
Prinsip Menggembirakan (Joyful Learning): Guru menggunakan kuis interaktif singkat (misalnya menggunakan Kahoot!) tentang fakta-fakta unik mengenai Indonesia untuk menarik perhatian dan menciptakan suasana yang ceria.
2. KEGIATAN INTI (60 MENIT)
Memahami (Berkesadaran, Bermakna):
Diferensiasi Konten: Guru menyediakan berbagai sumber belajar tentang pengertian dan sejarah perkembangan nasionalisme: teks bacaan dari buku cetak (IPS-Buku Siswa-Kelas-VIII.pdf halaman 230-235), video dokumenter singkat, infografis, atau podcast. Peserta didik dapat memilih sumber yang paling sesuai dengan gaya belajar mereka.
Guru membagi peserta didik ke dalam kelompok kecil. Setiap kelompok diberikan tugas untuk menelusuri satu aspek perkembangan nasionalisme (misal: peranan Budi Utomo, Sumpah Pemuda, atau proklamasi kemerdekaan) dari sumber yang mereka pilih.
Diferensiasi Proses: Setiap kelompok berdiskusi untuk merangkum poin-poin penting dan mengidentifikasi faktor-faktor pendorong munculnya nasionalisme Indonesia. Guru berkeliling memberikan bimbingan, pertanyaan pemicu, atau sumber tambahan sesuai kebutuhan kelompok.
Mengaplikasi (Bermakna, Menggembirakan):
Setiap kelompok membuat peta konsep atau garis waktu sederhana yang menggambarkan perkembangan nasionalisme di Indonesia.
Diferensiasi Produk: Peserta didik dapat memilih bentuk penyajian (misal: poster manual, digital, presentasi singkat, mind map). Guru memberikan kebebasan dalam memilih alat/media yang mereka sukai.
Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya secara singkat di depan kelas. Guru memberikan penguatan dan klarifikasi.
Merefleksi (Berkesadaran, Bermakna):
Guru meminta setiap peserta didik menuliskan satu kata atau kalimat yang paling bermakna bagi mereka setelah mempelajari pengertian dan sejarah nasionalisme. (Melalui Mentimeter atau sticky notes).
Guru memberikan pertanyaan reflektif: "Bagaimana pengetahuan tentang sejarah nasionalisme ini dapat membentuk cara pandang kita terhadap bangsa ini?"
3. KEGIATAN PENUTUP (15 MENIT)
Umpan Balik Konstruktif: Guru memberikan apresiasi atas partisipasi aktif peserta didik dan memberikan umpan balik umum mengenai pemahaman materi. Guru mengidentifikasi area yang perlu penguatan lebih lanjut.
Menyimpulkan Pembelajaran: Guru bersama peserta didik menyimpulkan poin-poin penting pembelajaran hari ini tentang pengertian dan sejarah nasionalisme.
Perencanaan Pembelajaran Selanjutnya: Guru menyampaikan topik pertemuan berikutnya (peran Sumpah Pemuda dan tokoh-tokoh perjuangan) dan memberikan tugas singkat untuk mencari informasi awal terkait topik tersebut.
PERTEMUAN 2:
SUMPAH PEMUDA DAN TOKOH PERJUANGAN (2 JP)
1. KEGIATAN PENDAHULUAN (15 MENIT)
Prinsip Berkesadaran (Mindful Learning): Guru meminta peserta didik untuk mengingat kembali apa yang telah mereka pelajari tentang nasionalisme di pertemuan sebelumnya. Guru mengajak peserta didik untuk membayangkan jika mereka hidup di masa perjuangan.
Prinsip Bermakna (Meaningful Learning): Guru memutarkan audio pembacaan teks Sumpah Pemuda atau menampilkan video singkat tentang Kongres Pemuda II. Guru bertanya: "Apa yang kalian rasakan saat mendengar atau melihat peristiwa ini? Apa makna Sumpah Pemuda bagi bangsa Indonesia?"
Prinsip Menggembirakan (Joyful Learning): Guru mengadakan "Tebak Tokoh Pahlawan" dengan menampilkan siluet atau kutipan kata-kata mutiara dari pahlawan nasional.
2. KEGIATAN INTI (60 MENIT)
Memahami (Berkesadaran, Bermakna):
Diferensiasi Konten: Guru menyediakan akses ke dokumen sejarah Sumpah Pemuda (teks asli, interpretasi), biografi singkat tokoh-tokoh Sumpah Pemuda dan pahlawan lokal/nasional, serta artikel analisis tentang peran Sumpah Pemuda (IPS-Buku Siswa-Kelas-VIII.pdf halaman 236-240).
Peserta didik dibagi menjadi kelompok-kelompok. Setiap kelompok ditugaskan untuk menganalisis peran Sumpah Pemuda dalam memperkuat jati diri bangsa atau menelusuri biografi satu tokoh penting dalam perjuangan nasionalisme.
Diferensiasi Proses: Guru mendorong kelompok yang menelusuri tokoh untuk melakukan wawancara singkat (simulasi atau sungguhan dengan guru yang berperan sebagai tokoh sejarah, atau tokoh masyarakat setempat jika memungkinkan). Guru memberikan panduan pertanyaan wawancara.
Mengaplikasi (Bermakna, Menggembirakan):
Setiap kelompok menyiapkan presentasi tentang hasil analisis atau penelusuran mereka.
Diferensiasi Produk: Presentasi dapat berupa infografis digital, poster cetak, drama pendek, atau vlog simulasi wawancara.
Setiap kelompok mempresentasikan hasilnya di depan kelas. Guru dan peserta didik lain memberikan umpan balik.
Merefleksi (Berkesadaran, Bermakna):
Guru meminta setiap peserta didik menuliskan satu nilai dari Sumpah Pemuda atau dari perjuangan tokoh yang paling menginspirasi mereka.
Guru mengajukan pertanyaan reflektif: "Bagaimana semangat Sumpah Pemuda dapat kita terapkan dalam kehidupan kita sebagai pelajar di masa kini?"
3. KEGIATAN PENUTUP (15 MENIT)
Umpan Balik Konstruktif: Guru memberikan umpan balik spesifik terhadap presentasi kelompok dan partisipasi individu. Guru mengapresiasi upaya dan kreativitas peserta didik.
Menyimpulkan Pembelajaran: Guru bersama peserta didik merangkum pentingnya Sumpah Pemuda dan peran tokoh-tokoh dalam membentuk jati diri bangsa.
Perencanaan Pembelajaran Selanjutnya: Guru memberikan pengantar untuk pertemuan berikutnya tentang tantangan nasionalisme di era globalisasi.
PERTEMUAN 3:
TANTANGAN NASIONALISME DI ERA GLOBALISASI (2 JP)
1. KEGIATAN PENDAHULUAN (15 MENIT)
Prinsip Berkesadaran (Mindful Learning): Guru mengajak peserta didik untuk membayangkan kehidupan tanpa internet dan media sosial. Guru bertanya: "Menurut kalian, apakah nasionalisme masih relevan di zaman sekarang yang serba terhubung ini?"
Prinsip Bermakna (Meaningful Learning): Guru menampilkan cuplikan berita atau gambar yang menunjukkan isu-isu terkini yang berkaitan dengan nasionalisme (misal: perdebatan tentang budaya asing, kasus sengketa perbatasan, atau hoaks yang memecah belah). Guru menanyakan: "Apa tantangan terbesar bagi nasionalisme di era globalisasi ini?"
Prinsip Menggembirakan (Joyful Learning): Guru menggunakan permainan "Benar atau Salah" menggunakan Mentimeter terkait mitos dan fakta tentang globalisasi dan nasionalisme.
2. KEGIATAN INTI (60 MENIT)
Memahami (Berkesadaran, Bermakna):
Diferensiasi Konten: Guru menyediakan artikel berita online, video pendek tentang dampak globalisasi, dan bagian terkait dari buku siswa (IPS-Buku Siswa-Kelas-VIII.pdf halaman 241-245) yang membahas tantangan internal dan eksternal nasionalisme.
Peserta didik dibagi menjadi kelompok. Setiap kelompok diberikan studi kasus (berita atau skenario) tentang isu-isu yang mengancam nasionalisme (misal: lunturnya nilai-nilai luhur, radikalisme, atau konsumerisme).
Diferensiasi Proses: Kelompok berdiskusi untuk mengidentifikasi tantangan, menganalisis dampaknya, dan mulai merumuskan ide-ide solutif. Guru berperan sebagai fasilitator, memandu diskusi agar tetap fokus dan memberikan stimulus pertanyaan.
Mengaplikasi (Bermakna, Menggembirakan):
Setiap kelompok membuat draf ide-ide solutif untuk mengatasi tantangan nasionalisme yang mereka identifikasi.
Diferensiasi Produk: Ide-ide dapat disajikan dalam bentuk poin-poin, mind map, atau sketsa kampanye singkat.
Beberapa kelompok mempresentasikan draf ide mereka di depan kelas untuk mendapatkan masukan dari teman-teman dan guru.
Merefleksi (Berkesadaran, Bermakna):
Guru meminta peserta didik untuk menuliskan satu komitmen pribadi tentang bagaimana mereka akan berkontribusi dalam menjaga nasionalisme di tengah tantangan globalisasi.
Guru mengajukan pertanyaan reflektif: "Menurut kalian, apa yang bisa kita lakukan sebagai pelajar untuk menjaga agar nasionalisme tetap hidup di hati generasi muda?"
3. KEGIATAN PENUTUP (15 MENIT)
Umpan Balik Konstruktif: Guru memberikan umpan balik terhadap ide-ide solutif yang telah dirumuskan dan memberikan penguatan terkait pentingnya peran serta aktif setiap individu.
Menyimpulkan Pembelajaran: Guru bersama peserta didik menyimpulkan tantangan-tantangan nasionalisme di era globalisasi dan urgensi untuk mencari solusi bersama.
Perencanaan Pembelajaran Selanjutnya: Guru memberikan pengantar untuk proyek akhir (aktualisasi nasionalisme) yang akan dikerjakan di pertemuan berikutnya dan mengingatkan untuk mempersiapkan materi dan ide.
PERTEMUAN 4:
AKTUALISASI NASIONALISME DAN REFLEKSI DIRI (2 JP)
1. KEGIATAN PENDAHULUAN (15 MENIT)
Prinsip Berkesadaran (Mindful Learning): Guru mengajak peserta didik untuk membayangkan bagaimana mereka dapat secara nyata menunjukkan rasa nasionalisme dalam kehidupan sehari-hari.
Prinsip Bermakna (Meaningful Learning): Guru memutar video inspiratif tentang anak muda yang berkarya untuk bangsa atau kegiatan sosial yang menunjukkan semangat kebangsaan. Guru bertanya: "Bagaimana contoh-contoh ini menginspirasi kalian untuk lebih mencintai Indonesia?"
Prinsip Menggembirakan (Joyful Learning): Guru memfasilitasi "Tantangan Kolaborasi" singkat yang membutuhkan kerja sama tim untuk memecahkan teka-teki bertema kebangsaan.
2. KEGIATAN INTI (60 MENIT)
Memahami (Berkesadaran, Bermakna):
Diferensiasi Konten: Guru memberikan contoh-contoh konkret aktualisasi nasionalisme (misal: mencintai produk lokal, melestarikan budaya, menjaga kebersihan lingkungan, berprestasi untuk bangsa).
Peserta didik bekerja dalam kelompok untuk melanjutkan proyek akhir mereka yang telah dirancang pada pertemuan sebelumnya.
Diferensiasi Proses: Guru memberikan bimbingan individual atau kelompok sesuai dengan jenis proyek yang dipilih. Guru mendorong kolaborasi antaranggota kelompok.
Mengaplikasi (Bermakna, Menggembirakan):
Setiap kelompok menyelesaikan proyek mereka (poster, video pendek, kampanye sosial, presentasi kreatif).
Diferensiasi Produk: Proyek ini adalah puncak dari pembelajaran mereka, memungkinkan peserta didik mengekspresikan pemahaman mereka secara kreatif dan bermakna. Guru memberikan kelonggaran dalam pemilihan media dan format.
Setiap kelompok mempresentasikan hasil proyek mereka di depan kelas. Guru dan teman-teman memberikan apresiasi dan masukan konstruktif.
Merefleksi (Berkesadaran, Bermakna):
Guru meminta setiap peserta didik untuk menulis jurnal reflektif tentang pengalaman belajar mereka selama tema ini. Fokus pada apa yang mereka pelajari tentang nasionalisme, bagaimana hal itu mengubah pandangan mereka, dan bagaimana mereka akan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Guru mengajukan pertanyaan reflektif: "Apa satu hal paling penting yang kalian dapatkan dari pembelajaran tentang nasionalisme dan jati diri bangsa ini? Bagaimana kalian akan menerapkannya dalam kehidupan kalian setelah ini?"
3. KEGIATAN PENUTUP (15 MENIT)
Umpan Balik Konstruktif: Guru memberikan umpan balik menyeluruh terhadap proyek-proyek yang telah dipresentasikan, mengapresiasi kreativitas, kolaborasi, dan kedalaman pemahaman. Guru menekankan pentingnya aktualisasi nasionalisme dalam kehidupan nyata.
Menyimpulkan Pembelajaran: Guru bersama peserta didik menyimpulkan seluruh rangkaian pembelajaran Tema 03, menggarisbawahi pentingnya nasionalisme dan jati diri bangsa yang kuat.
Perencanaan Pembelajaran Selanjutnya: Guru mengajak peserta didik untuk merencanakan langkah selanjutnya dalam mengimplementasikan nilai-nilai nasionalisme dalam kehidupan mereka, serta memberikan gambaran singkat tentang tema pembelajaran selanjutnya.
G. ASESMEN PEMBELAJARAN
1. ASESMEN AWAL PEMBELAJARAN (DIAGNOSTIK)
Tujuan: Mengidentifikasi pengetahuan awal, keterampilan dasar, dan potensi kesulitan peserta didik sebelum memulai pembelajaran.
Jenis Asesmen:
Observasi: Guru mengamati partisipasi peserta didik dalam diskusi awal dan pertanyaan pemantik.
Wawancara (Singkat): Guru bertanya secara individual atau kelompok kecil mengenai pemahaman awal mereka tentang "nasionalisme" atau "cinta tanah air".
Kuesioner: Kuesioner singkat dengan pertanyaan pilihan ganda atau esai singkat untuk mengetahui tingkat pemahaman awal.
Tes Diagnostik: 5 soal singkat untuk menguji pengetahuan dasar tentang sejarah Indonesia dan konsep kebangsaan.
Apa yang Anda ketahui tentang Budi Utomo?
Sebutkan tiga peristiwa penting yang Anda ketahui dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia!
Apa arti "nasionalisme" menurut pemahaman Anda?
Mengapa Sumpah Pemuda dianggap penting bagi bangsa Indonesia?
Sebutkan tiga nama pahlawan nasional yang Anda kagumi dan alasannya!
2. ASESMEN PROSES PEMBELAJARAN (FORMATIF)
Tujuan: Memantau kemajuan belajar peserta didik selama proses pembelajaran, memberikan umpan balik, dan mengidentifikasi area yang membutuhkan dukungan lebih lanjut.
Jenis Asesmen:
Tugas Harian:
Soal 1: Jelaskan kembali dengan kata-kata Anda sendiri pengertian nasionalisme dan berikan satu contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Soal 2: Buatlah daftar minimal tiga faktor pendorong munculnya nasionalisme di Indonesia berdasarkan hasil diskusi kelompok Anda.
Diskusi Kelompok:
Soal 3: Dalam diskusi kelompok, tunjukkan bagaimana Sumpah Pemuda berkontribusi pada penguatan jati diri bangsa Indonesia. Berikan argumen yang didukung fakta.
Soal 4: Identifikasi minimal dua tantangan internal dan dua tantangan eksternal yang dihadapi nasionalisme Indonesia di era globalisasi saat ini. Diskusikan dalam kelompok Anda.
Presentasi:
Soal 5: Ketika presentasi kelompok, jelaskan hubungan antara nasionalisme dan jati diri bangsa Indonesia dengan memberikan contoh konkret dari sejarah atau kehidupan sehari-hari.
3. ASESMEN AKHIR PEMBELAJARAN (SUMATIF)
Tujuan: Mengukur pencapaian tujuan pembelajaran secara keseluruhan setelah seluruh rangkaian pembelajaran selesai.
Jenis Asesmen:
Jurnal Reflektif:
Soal 1: Setelah mempelajari Tema Nasionalisme dan Jati Diri Bangsa, tuliskan apa saja yang paling berkesan bagi Anda, dan bagaimana materi ini mengubah pandangan Anda tentang Indonesia?
Tes Tertulis:
Soal 2: Analisislah peran penting Sumpah Pemuda sebagai tonggak pembentukan jati diri bangsa Indonesia. Jelaskan secara rinci!
Soal 3: Jelaskan minimal tiga tantangan yang dihadapi nasionalisme Indonesia di era globalisasi dan berikan contoh konkret dari masing-masing tantangan tersebut!
Tugas Akhir (Proyek):
Soal 4: Rancanglah sebuah kampanye singkat (misalnya poster digital/fisik, video pendek 1-2 menit, atau presentasi berisi ide kampanye) yang bertujuan untuk meningkatkan rasa nasionalisme di kalangan remaja di lingkungan Anda. Sertakan target audiens, pesan utama, dan media yang akan digunakan.
Proyek (Contoh Penilaian Proyek):
Soal 5: Berdasarkan proyek yang telah Anda buat, jelaskan bagaimana proyek tersebut merepresentasikan aktualisasi nasionalisme dan jati diri bangsa dalam kehidupan sehari-hari. Apa pesan utama yang ingin Anda sampaikan melalui proyek ini?
Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News
Modul Ajar
Contoh Modul Ajar Deep Learning IPS Kelas 8 SMP Se
modul ajar Deep Learning
IPS
kelas 8 SMP
Nasionalisme dan Jati Diri Bangsa
| Modul Ajar Deep Learning Sosiologi Kelas 10 SMA Bab 8 Diferensiasi Sosial dan Budaya |
|
|---|
| Modul Ajar Deep Learning Sosiologi Kelas 10 SMA Bab 7 Ragam Gejala Sosial |
|
|---|
| Modul Ajar Deep Learning Sosiologi Kelas 10 SMA Bab 6 Mobilitas Sosial |
|
|---|
| Modul Ajar Deep Learning Sosiologi Kelas 10 SMA Bab 5 Status dan Peran Sosial |
|
|---|
| Modul Ajar Deep Learning Sosiologi Kelas 10 SMA Bab 4 Stratifikasi Sosial |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palembang/foto/bank/originals/Contoh-Modul-Ajar-Deep-Learning-IPS-Kelas-8-SMP-Semester-2Nasionalisme-dan-Jati-Diri-Bangsa.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.