Modul Ajar
Contoh Modul Ajar Deep Learning PAI Kelas 6 SD Semester 2, Materi Bab 7 Indahnya Ketetapan Allah
Pengetahuan Awal: Peserta didik sering mendengar kata "takdir" dalam percakapan sehari-hari, namun pemahamannya masih
Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: Rizka Pratiwi Utami
SRIPOKU.COM - Di bawah ini referensi Modul Ajar Deep Learning PAI Kelas 6 SD Semester 2 yang merupakan kurikulum terbaru.
Berdasarkan buku teks pelajaran PAI Kelas 6 SD Semester 2 Kurikulum Merdeka terdapat 5 Bab materi yang nantinya akan di pelajari, diantaranya yaitu sebagai berikut.
Modul ajar Deep Learning PAI Kelas 6 SD Semester 2 Materi Bab 7 Indahnya Ketetapan Allah, ini dapat menjadi contoh modul ajar bagi para guru.
Untuk itu, simak contoh modul ajar PAI Kelas 6 SD Semester 2 yang akan Sripoku.com jabarkan.
Baca juga: Contoh Modul Ajar Deep Learning PAI Kelas 6 SD Semester 2, Bab 6 Mengaji Al-Quran Surah Al-Ala
MODUL AJAR DEEP LEARNING
MATA PELAJARAN : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
BAB 7 : INDAHNYA KETETAPAN ALLAH
A. IDENTITAS MODUL
Nama Sekolah : ......................................................
Nama Penyusun : ......................................................
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas / Fase / Semester : VI / Fase C / Genap
Alokasi Waktu : 8 JP (4 kali pertemuan @ 2 JP/70 Menit)
Tahun Pelajaran : 20... / 20...
B. IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK
Pengetahuan Awal: Peserta didik sering mendengar kata "takdir" dalam percakapan sehari-hari, namun pemahamannya masih bersifat umum dan seringkali pasif (menyerah pada keadaan).
Minat: Peserta didik tertarik pada cerita-cerita tentang perjuangan, keberhasilan, dan kegagalan. Mereka juga termotivasi oleh diskusi tentang cita-cita dan cara meraihnya.
Latar Belakang: Peserta didik memiliki pengalaman berbeda dalam menghadapi keberhasilan dan kegagalan, yang membentuk pandangan awal mereka tentang nasib dan usaha.
Kebutuhan Belajar:
Visual: Membutuhkan diagram atau peta konsep untuk menjelaskan hubungan antara qada, qadar, ikhtiar, doa, dan tawakal.
Auditori: Belajar melalui diskusi studi kasus ("Jika seseorang gagal, apakah itu murni takdir?") dan mendengarkan kisah-kisah inspiratif.
Kinestetik: Memerlukan aktivitas menyusun kartu-kartu contoh takdir (Mubram/Mu'allaq) atau membuat "Pohon Cita-cita dan Usaha".
C. KARAKTERISTIK MATERI PELAJARAN
Jenis Pengetahuan yang Akan Dicapai
Konseptual: Memahami makna iman kepada qada (ketetapan azali) dan qadar (perwujudan ketetapan), serta membedakan antara takdir Mubram (pasti) dan takdir Mu'allaq (tergantung usaha).
Prosedural: Mampu menerapkan sikap yang benar dalam menghadapi takdir, yaitu dengan berikhtiar, berdoa, bertawakal, serta bersyukur saat berhasil dan bersabar saat menghadapi cobaan.
Relevansi dengan Kehidupan Nyata Peserta Didik: Materi ini sangat fundamental dalam membentuk mentalitas positif. Ini membantu siswa memahami bahwa mereka memiliki peran aktif dalam menentukan masa depan mereka (dengan izin Allah) dan memberikan mereka kekuatan untuk menghadapi tantangan hidup dengan optimis.
Tingkat Kesulitan: Sedang ke Tinggi. Konsep qada dan qadar bersifat abstrak dan filosofis. Tantangannya adalah menjelaskan konsep ini dengan sederhana tanpa menimbulkan pemahaman yang salah (fatalisme/jabariyah).
Struktur Materi: Dimulai dari pemahaman dasar qada dan qadar, dilanjutkan dengan klasifikasi takdir, kemudian sikap yang harus dikembangkan, dan diakhiri dengan hikmah beriman kepadanya.
Integrasi Nilai dan Karakter: Mengintegrasikan nilai optimisme, kerja keras, sabar, syukur, tawakal, dan tidak mudah putus asa.
D. DIMENSI PROFIL LULUSAN
Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia: Menjadi inti dari materi, yaitu meyakini rukun iman keenam dan berakhlak sabar, syukur, serta tawakal sebagai buah dari keyakinan tersebut.
Kewargaan: Menumbuhkan sikap empati dan saling mendukung teman yang sedang menghadapi kesulitan atau kegagalan.
Penalaran Kritis: Menganalisis hubungan sebab-akibat antara usaha manusia (ikhtiar) dan hasil yang dicapai (qadar), serta membedakan mana yang bisa diubah dan mana yang tidak.
Kreativitas: Merancang paparan atau peta konsep yang menjelaskan siklus "Ikhtiar - Doa - Tawakal" secara kreatif.
Kolaborasi: Bekerja dalam kelompok untuk memecahkan studi kasus tentang takdir dan mempresentasikan solusinya.
Kemandirian: Mendorong siswa untuk bertanggung jawab atas usaha dan belajarnya sendiri (ikhtiar) untuk meraih cita-cita.
Kesehatan: Memahami bahwa sikap sabar dan tawakal dapat mengurangi stres dan kecemasan saat menghadapi masalah, yang baik untuk kesehatan mental.
Komunikasi: Mampu menjelaskan konsep takdir yang benar kepada orang lain agar tidak terjebak dalam pemahaman yang pasrah dan salah.
DESAIN PEMBELAJARAN
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP)
Pada akhir Fase C, murid memiliki kemampuan sebagai berikut.
Al-Qur'an Hadis
Memahami beberapa surah pendek dan ayat Al-Qur’an serta hadis tentang keragaman.
Akidah
Memahami beberapa asmaulhusna, iman kepada hari akhir, qadāʾ dan qadr.
Akhlak
Memahami akhlak terhadap Allah Swt. dengan berdoa dan bertawakal kepada-Nya, akhlak terhadap teman, tetangga, non muslim, hewan, dan tumbuhan.
Fikih
Memahami puasa sunah, zakat, infak, sedekah, hadiah, makanan dan minuman yang halal dan haram.
Sejarah Peradaban Islam
Memahami kisah Nabi Muhammad saw. periode Madinah dan khulafaurasyidin.
B. LINTAS DISIPLIN ILMU
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS): Mengaitkan konsep ikhtiar (usaha) dengan kegiatan ekonomi dan sosial manusia untuk mencapai kesejahteraan.
Bimbingan dan Konseling (BK): Materi ini mendukung pengembangan motivasi berprestasi, resiliensi (daya lenting), dan cara menghadapi kegagalan.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1: Peserta didik mampu menjelaskan arti iman kepada qada dan qadar dengan benar. (2 JP)
Pertemuan 2: Peserta didik mampu menjelaskan jenis-jenis takdir (Mubram dan Mu'allaq) beserta contohnya. (2 JP)
Pertemuan 3: Peserta didik mampu menjelaskan sikap yang benar terhadap takdir Allah SWT (ikhtiar, doa, tawakal, syukur, dan sabar). (2 JP)
Pertemuan 4: Peserta didik mampu menjelaskan hikmah beriman kepada qada dan qadar serta membuat paparan sederhana tentangnya. (2 JP)
D. INDIKATOR KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN
Membedakan pengertian qada dan qadar.
Memberikan contoh takdir Mubram dalam kehidupan.
Memberikan contoh takdir Mu'allaq dalam kehidupan.
Menjelaskan hubungan antara ikhtiar, doa, dan tawakal.
Menunjukkan sikap yang tepat (sabar/syukur) saat dihadapkan pada suatu hasil.
Menyebutkan minimal 3 hikmah beriman kepada qada dan qadar.
Mempresentasikan paparan tentang konsep iman kepada qada dan qadar.
E. TOPIK PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
Usahaku, Doaku, Tawakalku: Meraih Takdir Terbaik dari Allah.
F. KERANGKA PEMBELAJARAN
PRAKTIK PEDAGOGIK
Model Pembelajaran: Problem-Based Learning, Project-Based Learning (PjBL).
Pendekatan: Deep Learning (Mindful, Meaningful, Joyful Learning)
Mindful Learning: Mengajak siswa melakukan refleksi diri: "Apa cita-citaku? Usaha apa yang sudah kulakukan?" untuk menghubungkan materi dengan diri sendiri.
Meaningful Learning: Menggunakan studi kasus nyata dari berita atau lingkungan sekitar (misal: kisah seorang atlet yang berlatih keras dan menang/kalah) untuk membahas konsep takdir.
Joyful Learning: Menggunakan permainan memilah kartu contoh takdir atau membuat "Roda Takdir" yang berisi berbagai skenario kehidupan untuk didiskusikan.
Metode Pembelajaran: Diskusi, studi kasus, ceramah interaktif, penugasan proyek.
Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi
Diferensiasi Konten: Menyajikan materi melalui cerita, dalil naqli, dan diagram alur.
Diferensiasi Proses: Siswa dapat memilih untuk menganalisis studi kasus, membuat diagram, atau menulis cerita reflektif tentang pengalaman mereka dengan takdir.
Diferensiasi Produk: Hasil belajar dapat ditunjukkan melalui paparan di karton, presentasi digital, atau sebuah tulisan naratif.
KEMITRAAN PEMBELAJARAN
Lingkungan Sekolah: Berdiskusi dengan guru kelas tentang siswa yang menunjukkan sikap mudah putus asa atau terlalu pasrah untuk diberikan motivasi tambahan.
Lingkungan Luar Sekolah/Masyarakat: Menugaskan siswa mewawancarai orang tua atau kakek/nenek tentang perjuangan hidup mereka sebagai contoh nyata dari ikhtiar.
LINGKUNGAN BELAJAR
Ruang Fisik: Membuat "Dinding Motivasi" yang berisi kutipan tentang usaha dan tawakal, serta memajang "Pohon Cita-cita" siswa.
Budaya Belajar: Membangun lingkungan yang aman untuk berbicara tentang kegagalan, di mana kegagalan dilihat sebagai bagian dari proses belajar dan takdir Allah yang mengandung hikmah, bukan sebagai aib.
PEMANFAATAN DIGITAL
Menayangkan video inspiratif tentang orang-orang yang berhasil mengatasi kesulitan hidup.
Menggunakan platform kuis online untuk asesmen formatif tentang jenis-jenis takdir.
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
PERTEMUAN 1 (2 JP : 70 MENIT)
Topik : Mengenal Qada dan Qadar
KEGIATAN PENDAHULUAN (10 MENIT)
Pembukaan (Mindful): Salam, doa, dan mengajak siswa memikirkan satu hal yang pasti terjadi hari ini (misal: matahari terbenam) dan satu hal yang belum pasti (misal: nilai ulangan).
Apersepsi: Guru bertanya, "Mengapa matahari pasti terbenam? Siapa yang menetapkannya? Mengapa nilai ulangan kita belum pasti? Apa yang memengaruhinya?"
Motivasi: "Hari ini kita akan belajar tentang dua konsep hebat dalam Islam: ketetapan Allah yang sudah pasti (Qada) dan perwujudannya yang bisa kita pengaruhi (Qadar). Ini adalah kunci untuk memahami hidup."
KEGIATAN INTI (50 MENIT)
Mengeksplorasi (Meaningful): Guru menjelaskan definisi qada (ketetapan Allah di zaman azali) dan qadar (realisasi dari qada sesuai usaha). Guru menggunakan analogi: Qada itu seperti resep kue di buku, Qadar itu kue yang jadi setelah kita membuatnya.
Diskusi: Siswa berdiskusi, "Apakah nasib, rezeki, jodoh, dan kematian sudah ditetapkan? Bagaimana peran kita?"
Mengasosiasi: Guru membacakan dan menjelaskan dalil naqli dari Q.S. Al-Hadid/57: 22 untuk menguatkan konsep bahwa semua telah tertulis di Lauhulmahfuz.
Pembelajaran Berdiferensiasi (Konten): Bagi siswa visual, guru menggambar diagram sederhana yang menunjukkan hubungan Qada -> Ikhtiar/Doa -> Qadar.
KEGIATAN PENUTUP (10 MENIT)
Refleksi: "Apa perbedaan utama antara qada dan qadar yang kalian pahami?"
Rangkuman: Guru menyimpulkan bahwa qada adalah ketetapan Allah, dan qadar adalah takdir yang terjadi, yang sebagiannya dipengaruhi oleh usaha kita.
Penutup: Doa dan salam.
PERTEMUAN 2 (2 JP : 70 MENIT)
Topik : Dua Macam Takdir: Mubram dan Mu'allaq
KEGIATAN PENDAHULUAN (10 MENIT)
Pembukaan: Salam, doa, dan review tentang perbedaan qada dan qadar.
Apersepsi: Guru bertanya, "Bisakah kita mengubah hari kematian kita? Bisakah kita mengubah nilai rapor kita? Mengapa ada yang bisa diubah dan ada yang tidak?"
Motivasi: "Ternyata, takdir itu ada dua macam. Ada yang seperti tembok kokoh yang tidak bisa kita ubah, dan ada yang seperti pintu yang bisa kita buka dengan kunci usaha. Mari kita pelajari keduanya!"
KEGIATAN INTI (50 MENIT)
Mengeksplorasi (Meaningful): Guru menjelaskan Takdir Mubram (tidak bisa diubah, mutlak) dengan contoh: kematian, jenis kelamin, terbitnya matahari. Kemudian menjelaskan Takdir Mu'allaq (tergantung/bisa diubah dengan ikhtiar) dengan contoh: kepintaran, kekayaan, kesehatan.
Permainan Klasifikasi (Joyful & Kinestetik): Guru menyiapkan kartu-kartu berisi contoh kejadian (misal: "Ahmad juara kelas", "Nenek wafat di usia 80 tahun", "Indonesia merdeka", "Rina sembuh dari sakit"). Siswa dalam kelompok berlomba menempelkan kartu tersebut di kolom "Mubram" atau "Mu'allaq" di papan tulis.
Diskusi: Membahas hasil permainan. Mengapa "sakit" itu takdir, tapi "sembuh" dipengaruhi ikhtiar berobat?
Pembelajaran Berdiferensiasi (Proses): Kelompok yang cepat selesai bisa diminta membuat contoh-contoh lain untuk setiap jenis takdir.
KEGIATAN PENUTUP (10 MENIT)
Refleksi: "Setelah tahu ada takdir yang bisa diubah, apa yang seharusnya membuat kita lebih bersemangat?"
Rangkuman: Guru menegaskan bahwa adanya takdir Mu'allaq adalah bukti kasih sayang Allah yang memberi kita kesempatan untuk berusaha.
Penutup: Doa dan salam.
PERTEMUAN 3 (2 JP : 70 MENIT)
Topik : Sikapku Menghadapi Takdir
KEGIATAN PENDAHULUAN (10 MENIT)
Pembukaan: Salam, doa, dan review tentang takdir Mubram dan Mu'allaq.
Apersepsi: Guru memberikan dua skenario: "Siswa A belajar giat dan dapat nilai 100. Siswa B belajar giat tapi dapat nilai 60. Apa yang harus mereka lakukan dan rasakan?"
Motivasi: "Mengetahui tentang takdir saja tidak cukup. Kita harus tahu sikap yang benar dalam menghadapinya. Inilah kunci kebahagiaan seorang muslim."
KEGIATAN INTI (50 MENIT)
Mengeksplorasi (Meaningful): Guru menjelaskan 5 sikap kunci menghadapi takdir dalam sebuah siklus:
Ikhtiar: Berusaha maksimal.
Doa: Memohon pertolongan Allah.
Tawakal: Menyerahkan hasilnya kepada Allah setelah berusaha.
Syukur: Jika hasilnya sesuai harapan.
Sabar: Jika hasilnya tidak sesuai harapan.
Diskusi Kelompok: Setiap kelompok mendapatkan satu dari lima sikap tersebut. Mereka bertugas mendefinisikan, mencari contoh, dan menjelaskan mengapa sikap itu penting.
Mengomunikasikan: Setiap kelompok mempresentasikan hasilnya, sehingga terbentuk pemahaman utuh tentang kelima sikap tersebut.
KEGIATAN PENUTUP (10 MENIT)
Refleksi: "Dari kelima sikap tadi, mana yang paling perlu aku tingkatkan dalam diriku?"
Rangkuman: Guru menyimpulkan bahwa Islam mengajarkan keseimbangan antara usaha maksimal dan kepasrahan total kepada Allah.
Penutup: Doa dan salam.
PERTEMUAN 4 (2 JP : 70 MENIT)
Topik : Hikmah dan Proyek "Peta Hidupku"
KEGIATAN PENDAHULUAN (10 MENIT)
Pembukaan: Salam, doa, dan review siklus 5 sikap menghadapi takdir.
Motivasi: "Mengapa Allah menciptakan takdir? Apa manfaatnya untuk kita? Hari ini kita akan menemukan hikmahnya dan merancang 'peta' untuk meraih takdir terbaik kita."
KEGIATAN INTI (50 MENIT)
Brainstorming (Kolaboratif): Secara klasikal, siswa bersama guru mengidentifikasi hikmah beriman kepada qada dan qadar (misal: menumbuhkan optimisme, menjauhkan dari sombong dan putus asa, menenangkan jiwa).
Proyek "Peta Hidupku" (Kreatif & Meaningful):
Setiap siswa atau kelompok kecil membuat sebuah paparan sederhana di kertas karton.
Paparan berisi: Cita-cita mereka (Qadar yang diharapkan), Ikhtiar (usaha yang akan dilakukan), Doa (kapan akan berdoa), dan Tawakal (kalimat afirmasi jika berhasil atau gagal).
Pembuatan Karya: Siswa bekerja membuat proyeknya. Guru berkeliling memberikan bimbingan.
Pembelajaran Berdiferensiasi (Produk): Bentuk paparan bisa berupa peta konsep, diagram alur, atau "pohon cita-cita".
KEGIATAN PENUTUP (10 MENIT)
Gallery Walk: Siswa memajang karyanya dan berkeliling untuk melihat "Peta Hidup" teman-temannya.
Refleksi Akhir: "Apa pelajaran terpenting dari Bab 7 ini yang akan selalu kalian ingat?"
Apresiasi: Guru memberikan apresiasi atas semua karya dan semangat siswa.
Penutup: Doa dan salam.
H. ASESMEN PEMBELAJARAN
ASESMEN DIAGNOSTIK
Angket Sederhana: Siswa mengisi angket singkat dengan pertanyaan seperti "Jika kamu gagal, apa yang biasanya kamu pikirkan? a) Ini salahku, b) Ini takdir, aku tak bisa apa-apa, c) Aku akan coba lagi."
ASESMEN FORMATIF
Tanya Jawab: Selama pembelajaran, misal: "Sebutkan satu contoh takdir Mubram dan satu contoh takdir Mu'allaq!"
Kinerja Kelompok: Menilai keaktifan dan logika berpikir siswa saat permainan klasifikasi kartu takdir.
Exit Ticket: Di akhir pertemuan, siswa menulis di secarik kertas satu hal yang mereka pelajari dan satu pertanyaan yang masih ada.
ASESMEN SUMATIF
Produk (Proyek):
Paparan "Peta Hidupku": Menilai kelengkapan komponen (cita-cita, ikhtiar, doa, tawakal), realisme rencana usaha, dan kreativitas penyajian.
Praktik (Kinerja):
Studi Kasus Lisan: Guru memberikan sebuah kasus (misal: "Tim sepak bola kelas kita kalah di final."), siswa diminta menjelaskan sikap yang seharusnya diambil berdasarkan 5 sikap menghadapi takdir.
Tes Tertulis: Soal esai singkat yang meminta siswa menjelaskan perbedaan takdir Mubram dan Mu'allaq serta hikmah beriman kepada qada dan qadar.
Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News
Bab 7 Indahnya Ketetapan Allah
Modul Ajar
Modul
Deep Learning
PAI
Kelas 6 SD
Contoh Modul Ajar Deep Learning PAI
Contoh Modul Ajar Deep Learning PAI Kelas 6 SD Semester 2, Bab 6 Mengaji Al-Qur'an Surah Al-A'la |
![]() |
---|
Contoh Modul Ajar Deep Learning PAI Kelas 5 SD Semester 2, Bab 10 Keteladanan Khulafaur Rasyidin |
![]() |
---|
Sampul Modul Ajar Deep Learning Kurikulum Merdeka Nasional, Sampul Modul Ajar Terbaru |
![]() |
---|
Modul Ajar Deep Learning PAI Kelas 6 SD Fase C Bab 10 Meneladani Jasa Khalifah Usman Bin Affan |
![]() |
---|
Modul Ajar Deep Learning PAI Kelas 6 SD Fase C Materi Bab 9 Mengamalkan Puasa Sunah, Link Download |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.