Modul Ajar
Contoh Modul Ajar Deep Learning IPA Fisika di Kelas 12 SMA/MA Bab 3 Dinamika Gerak Semester 1
Peserta didik diharapkan telah memiliki pemahaman dasar tentang konsep gerak (posisi, kecepatan, percepatan) dari materi
Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: Rizka Pratiwi Utami
SRIPOKU.COM - Berikut ini tersaji referensi Modul Ajar Deep Learning Fisika di Kelas 12 SMA yang merupakan kurikulum terbaru.
Berdasarkan buku teks pelajaran IPA Fisika di Kelas 12 Semester 1 dan Semester 2 Kurikulum Merdeka terdapat 7 Bab materi yang nantinya akan di pelajari, diantaranya yaitu sebagai berikut:
Modul ajar Deep Learning IPA Fisika kelas 12 SMA Materi Bab 3 Dinamika Gerak Partikel ini dapat menjadi contoh modul ajar bagi para guru.
Untuk itu, simak contoh IPA Fisika kelas 12 SMA yang akan Sripoku.com jabarkan.
Baca juga: Contoh Modul Ajar Deep Learning IPA Fisika di Kelas 12 SMA/MA Bab II Kinematika Semester 1
MODUL AJAR DEEP LEARNING
MATA PELAJARAN : IPA (FISIKA)
BAB 3: DINAMIKA GERAK PARTIKEL
A. IDENTITAS MODUL
Nama Sekolah : .....................................................................................
Nama Penyusun : .....................................................................................
Mata Pelajaran : IPA (Fisika)
Kelas / Fase /Semester : XI/ F / Ganjil
Alokasi Waktu : 8 Jam Pelajaran (4 Pertemuan @ 2 JP)
Tahun Pelajaran : 20.. / 20..
B. IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK
Peserta didik diharapkan telah memiliki pemahaman dasar tentang konsep gerak (posisi, kecepatan, percepatan) dari materi Kinematika Gerak yang telah dipelajari sebelumnya. Keterampilan matematika dasar seperti aljabar, vektor (penjumlahan dan penguraian), dan trigonometri juga sangat penting. Pemahaman mereka tentang konsep gaya dalam kehidupan sehari-hari (tarikan, dorongan) sudah ada, namun perlu diluruskan dan diperdalam sesuai konsep fisika. Beberapa peserta didik mungkin sudah memiliki intuisi tentang bagaimana benda bergerak di bawah pengaruh gaya, tetapi seringkali intuisi ini tidak sesuai dengan prinsip fisika yang sebenarnya (misalnya, anggapan bahwa gaya diperlukan untuk mempertahankan gerak).
C. KARAKTERISTIK MATERI PELAJARAN
MATERI "DINAMIKA GERAK PARTIKEL" INI BERFOKUS PADA STUDI TENTANG GAYA YANG MENYEBABKAN gerak dan perubahan gerak suatu benda. Jenis pengetahuan yang akan dicapai meliputi pengetahuan konseptual (memahami Hukum Newton, jenis-jenis gaya), prosedural (menganalisis gaya, membuat diagram gaya bebas, menyelesaikan soal aplikasi), dan metakognitif (mengevaluasi asumsi dalam pemecahan masalah, merencanakan strategi pemecahan masalah). Relevansi materi ini sangat tinggi dengan kehidupan nyata, terlihat pada fenomena sehari-hari seperti mengapa benda jatuh, mengapa mobil bisa mengerem, bagaimana roket meluncur, atau mengapa benda diam di bidang miring. Tingkat kesulitan materi dianggap tinggi karena memerlukan pemahaman yang mendalam tentang konsep gaya, vektor, dan penerapan matematisnya. Struktur materi meliputi Hukum-hukum Newton tentang Gerak, Gaya Gesek, dan berbagai aplikasi Hukum Newton dalam berbagai sistem (bidang miring, sistem katrol, gerak melingkar). Integrasi nilai dan karakter akan ditekankan pada ketelitian dalam menganalisis masalah, sikap jujur dalam melakukan pengukuran dan perhitungan, kerja sama dalam diskusi, serta rasa ingin tahu untuk memahami fenomena alam.
D. DIMENSI PROFIL LULUSAN PEMBELAJARAN
Berdasarkan tujuan pembelajaran, dimensi profil lulusan yang akan dicapai adalah:
Penalaran Kritis: Peserta didik mampu menganalisis hubungan sebab-akibat antara gaya dan gerak, mengevaluasi validitas suatu argumen fisik, dan memecahkan masalah fisika dengan pendekatan sistematis.
Kreativitas: Peserta didik mampu merancang eksperimen sederhana untuk membuktikan hukum Newton atau gaya gesek, serta mengusulkan solusi inovatif untuk masalah sehari-hari yang melibatkan gaya dan gerak.
Kolaborasi: Peserta didik mampu bekerja sama dalam kelompok untuk menganalisis kasus, merancang percobaan, dan menyelesaikan masalah.
Kemandirian: Peserta didik mampu mencari informasi tambahan secara mandiri, melakukan perhitungan, dan mengidentifikasi kesalahan dalam pemecahan masalah.
Komunikasi: Peserta didik mampu menyampaikan konsep, hasil analisis, dan solusi masalah secara lisan dan tulisan dengan jelas, termasuk dalam bentuk diagram gaya bebas.
Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan: Peserta didik dapat mengagumi keteraturan hukum-hukum alam yang ditetapkan Tuhan sebagai dasar gerak di alam semesta.
DESAIN PEMBELAJARAN
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP) NOMOR : 32 TAHUN 2024
Pada akhir fase F (Kelas XI), peserta didik mampu:
Menganalisis hukum-hukum Newton tentang gerak dan penerapannya dalam berbagai situasi fisik.
Menganalisis jenis-jenis gaya (gaya berat, gaya normal, gaya tegangan tali, gaya gesek) dan menggambarkan diagram gaya bebas.
Menerapkan hukum-hukum Newton untuk menyelesaikan masalah dinamika gerak partikel pada bidang datar, bidang miring, dan sistem katrol.
Melakukan percobaan sederhana untuk menguji konsep gaya gesek atau hukum Newton dan menganalisis hasilnya.
B. LINTAS DISIPLIN ILMU YANG RELEVAN
Matematika: Vektor (penjumlahan, penguraian), aljabar, trigonometri untuk perhitungan gaya dan gerak.
Teknologi: Prinsip dinamika gerak digunakan dalam rekayasa (desain kendaraan, jembatan, mesin).
Kehidupan Sehari-hari: Konsep gaya dan gerak yang relevan dengan olahraga, transportasi, dan aktivitas fisik.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1: Hukum Newton tentang Gerak (Bagian I)
Tujuan Pembelajaran: Peserta didik mampu menjelaskan konsep gaya dan massa, membedakan hukum I dan II Newton tentang gerak, serta menerapkan hukum II Newton untuk menghitung percepatan benda pada gerak lurus dengan gaya konstan, dengan tepat, melalui kegiatan demonstrasi sederhana, diskusi kelompok, dan penyelesaian contoh soal.
Pertemuan 2: Hukum Newton tentang Gerak (Bagian II) & Gaya Gesek
Tujuan Pembelajaran: Peserta didik mampu menjelaskan hukum III Newton tentang gerak (aksi-reaksi), mengidentifikasi berbagai jenis gaya (gaya normal, gaya tegangan tali, gaya gesek), menggambar diagram gaya bebas pada benda, serta menghitung besar gaya gesek statis dan kinetis, dengan akurat, melalui kegiatan praktikum sederhana, studi kasus, dan latihan soal.
Pertemuan 3: Aplikasi Hukum Newton pada Berbagai Kasus
Tujuan Pembelajaran: Peserta didik mampu menganalisis dan menerapkan hukum-hukum Newton pada benda yang bergerak di bidang datar (licin dan kasar), bidang miring (licin dan kasar), dan sistem katrol (satu atau dua benda), dengan sistematis dan benar, melalui diskusi pemecahan masalah dan latihan soal yang bervariasi.
Pertemuan 4: Proyek dan Refleksi Dinamika Gerak
Tujuan Pembelajaran: Peserta didik mampu merancang dan melaksanakan percobaan sederhana untuk menguji salah satu konsep dinamika gerak (misalnya, pengaruh massa terhadap percepatan atau koefisien gesek), menganalisis data, menarik kesimpulan, dan mempresentasikan hasil proyek secara kolaboratif, serta merefleksikan aplikasi hukum Newton dalam kehidupan sehari-hari, dengan kreatif dan bertanggung jawab.
D. TOPIK PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
Topik pembelajaran akan berpusat pada "Misteri di Balik Gerak Benda: Mengapa Benda Bergerak dan Berhenti?". Peserta didik akan diajak untuk mengamati fenomena sehari-hari seperti mengapa sulit mendorong lemari yang berat, mengapa mobil membutuhkan rem, atau mengapa orang bisa meluncur di es. Mereka akan diajak untuk merancang percobaan sederhana (misalnya, mengukur gaya gesek sepatu), menganalisis studi kasus (misalnya, desain rem pada kendaraan), dan mencari solusi untuk masalah di sekitar yang berkaitan dengan gaya dan gerak (misalnya, bagaimana mengurangi risiko tergelincir di jalan basah).
E. KERANGKA PEMBELAJARAN
PRAKTIK PEDAGOGIK:
Pembelajaran Berbasis Proyek (PBL): Peserta didik akan terlibat dalam proyek mini seperti merancang dan melaksanakan percobaan sederhana tentang gaya gesek atau hukum Newton, atau menganalisis kasus kecelakaan lalu lintas dari perspektif gaya.
Diskusi Kelompok: Menganalisis studi kasus, berbagi hasil pengamatan, memecahkan masalah fisika kompleks secara bersama, dan mengkonstruksi pemahaman konseptual.
Eksplorasi Lapangan (Observasi/Simulasi): Mengamati langsung fenomena gaya dan gerak di lingkungan sekolah (misalnya, mengukur gaya dorong troli, mengamati gerak benda di bidang miring). Jika tidak memungkinkan, menggunakan simulasi virtual interaktif.
Wawancara (Virtual/Kontekstual): Jika memungkinkan, mengundang ahli mekanika atau teknisi otomotif (secara virtual) untuk berbagi pengalaman tentang aplikasi hukum Newton dalam desain mesin atau kendaraan.
Presentasi: Mempresentasikan hasil percobaan, analisis studi kasus, dan ide proyek.
MITRA PEMBELAJARAN:
Lingkungan Sekolah: Guru mata pelajaran lain (misalnya Matematika, TIK) untuk kolaborasi interdisipliner. Laboran sekolah untuk dukungan alat dan bahan praktikum.
Lingkungan Luar Sekolah: Ahli mekanika, teknisi, atau insinyur (melalui sesi daring atau kunjungan jika memungkinkan). Toko peralatan teknik atau bengkel untuk mendapatkan ide aplikasi nyata.
Masyarakat: Mengajak orang tua atau anggota masyarakat yang bekerja di bidang terkait (misalnya, supir, pekerja konstruksi) untuk berbagi pengalaman praktis tentang gaya dan gerak.
LINGKUNGAN BELAJAR:
Ruang Fisik: Laboratorium fisika untuk percobaan, kelas yang diatur untuk diskusi kelompok dan presentasi. Area terbuka di sekolah untuk demonstrasi atau pengamatan fenomena gerak.
Ruang Virtual: Pemanfaatan Google Classroom sebagai pusat pembelajaran, berbagi materi (video, simulasi, artikel ilmiah), mengumpulkan tugas, dan forum diskusi daring. Penggunaan perangkat lunak simulasi fisika (misalnya PhET Interactive Simulations, Algodoo).
Budaya Belajar: Mendorong budaya inkuiri dan eksperimen, di mana peserta didik aktif merumuskan hipotesis, menguji, dan menganalisis data. Membangun lingkungan yang kolaboratif dan suportif, mendorong pertanyaan, rasa ingin tahu yang tinggi, dan partisipasi aktif dari setiap individu.
PEMANFAATAN DIGITAL:
Perpustakaan Digital: Mengakses jurnal ilmiah, artikel, atau e-book tentang mekanika, dinamika, atau sejarah fisika.
Forum Diskusi Daring: Diskusi asinkronus untuk membahas hasil pengamatan, memecahkan masalah percobaan, atau berbagi informasi tambahan.
Penilaian Daring: Menggunakan fitur kuis di Google Classroom, atau aplikasi seperti Kahoot/Mentimeter untuk kuis interaktif atau survei cepat.
Aplikasi Simulasi/Animasi Fisika: Menggunakan simulasi interaktif (misalnya PhET, Algodoo) untuk memvisualisasikan konsep gaya, percepatan, dan interaksi benda.
Google Classroom: Sebagai platform utama untuk pengelolaan materi, tugas, komunikasi, dan kolaborasi.
Modul Ajar
IPA
Fisika
kelas 12 SMA
Bab 3 Dinamika Gerak
semester 1
Contoh Modul Ajar Deep Learning IPA Fisika
Contoh Modul Ajar Deep Learning IPA Fisika di Kelas 12 SMA/MA Bab I Vektor Semester 1 |
![]() |
---|
Unduh Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 1 SD Fase A Materi Unit 8 I Have Two Pencils |
![]() |
---|
Unduh Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 1 SD Fase A Materi Unit 7 It Is a Big Circle |
![]() |
---|
Unduh Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 1 SD Fase A Materi Unit 6 My Garden is Colorful |
![]() |
---|
Unduh Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 1 SD Fase A Materi Unit 5 I Have Four Books |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.