Modul Ajar
Contoh Modul Ajar Deep Learning Kimia di Kelas 12 SMA/MA Bab I Larutan dan Koloid Semester 1
Peserta didik pada umumnya telah memiliki pemahaman dasar tentang konsep campuran, zat tunggal, unsur, dan senyawa dari jenjang sebelumnya
Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: Rizka Pratiwi Utami
SRIPOKU.COM - Berikut ini disajikan referensi Modul Ajar Deep Learning IPA Kimia di Kelas 12 SMA yang merupakan kurikulum terbaru.
Berdasarkan buku teks pelajaran IPA Kimia di Kelas 12 Semester 1 dan Semester 2 Kurikulum Merdeka terdapat 4 Bab materi yang nantinya akan di pelajari, diantaranya yaitu sebagai berikut:
Modul ajar Deep Learning IPA Kimia kelas 12 SMA Materi Bab I Larutan dan Koloid ini dapat menjadi contoh modul ajar bagi para guru.
Untuk itu, simak contoh IPA Kimia kelas 12 SMA yang akan Sripoku.com jabarkan.
Baca juga: Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 1 SD Fase A Materi Unit 1 How Are You?
Bab I Larutan dan Koloid
MODUL AJAR DEEP LEARNING
MATA PELAJARAN : IPA (KIMIA)
BAB I: LARUTAN DAN KOLOID
A. IDENTITAS MODUL
Nama Sekolah : .....................................................................................
Nama Penyusun : .....................................................................................
Mata Pelajaran : IPA (Kimia)
Kelas / Fase /Semester : XII/ F / Ganjil
Alokasi Waktu : Perkiraan 12-16 JP (3-4 pertemuan @ 4 JP)
Tahun Pelajaran : 20.. / 20..
B. IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK
Peserta didik pada umumnya telah memiliki pemahaman dasar tentang konsep campuran, zat tunggal, unsur, dan senyawa dari jenjang sebelumnya (SMP/MTs atau kelas X/XI). Mereka juga diharapkan memiliki keterampilan dasar dalam praktikum kimia, seperti menggunakan alat ukur sederhana dan mengamati perubahan. Pengetahuan mengenai ikatan kimia, kepolaran molekul, dan konsep mol dari kelas XI juga menjadi prasyarat penting untuk memahami sifat-sifat koligatif larutan. Beberapa peserta didik mungkin sudah mengenal berbagai jenis larutan dan koloid dalam kehidupan sehari-hari, tetapi belum memahami prinsip kimianya secara mendalam.
C. KARAKTERISTIK MATERI PELAJARAN
Materi Larutan dan Koloid mencakup jenis pengetahuan konseptual, prosedural, dan faktual. Konsep-konsep seperti sifat koligatif larutan (penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, tekanan osmotik) memerlukan pemahaman tentang interaksi antarpartikel. Koloid, sebagai sistem dispersi, melibatkan konsep ukuran partikel dan sifat-sifat uniknya (efek Tyndall, gerak Brown, elektroforesis, koagulasi). Relevansi materi dengan kehidupan nyata sangat tinggi, misalnya dalam industri makanan, farmasi, pertanian, hingga fenomena alam. Tingkat kesulitan materi bervariasi; konsep dasar larutan dan koloid relatif mudah dipahami, namun perhitungan sifat koligatif dan analisis sifat-sifat koloid memerlukan penalaran kritis dan kemampuan problem solving. Struktur materi dimulai dari larutan (difokuskan pada sifat koligatif) dan kemudian beralih ke koloid, dengan penekanan pada perbedaan dan aplikasinya. Integrasi nilai dan karakter dapat dilakukan melalui pengembangan sikap teliti, cermat, rasa ingin tahu, bertanggung jawab, kolaborasi, dan berpikir kreatif dalam memecahkan masalah kimia.
D. DIMENSI PROFIL LULUSAN PEMBELAJARAN
Berdasarkan tujuan pembelajaran, dimensi profil lulusan yang akan dikembangkan adalah:
Penalaran Kritis: Peserta didik mampu menganalisis sifat-sifat larutan dan koloid, membedakan karakteristiknya, dan memecahkan masalah terkait perhitungan sifat koligatif atau sifat koloid.
Kreativitas: Peserta didik mampu merancang percobaan sederhana untuk membedakan larutan dan koloid, atau mencari ide aplikasi koloid dalam kehidupan sehari-hari.
Kolaborasi: Peserta didik bekerja sama dalam kelompok untuk melakukan percobaan, diskusi, dan memecahkan masalah.
Kemandirian: Peserta didik memiliki inisiatif dalam mencari informasi tambahan, melakukan eksplorasi mandiri, dan menyelesaikan tugas.
Komunikasi: Peserta didik mampu menyampaikan hasil observasi, analisis, dan solusi permasalahan secara lisan maupun tulisan dengan jelas dan efektif.
DESAIN PEMBELAJARAN
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP) NOMOR : 32 TAHUN 2024
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menganalisis fenomena kimia dalam kehidupan sehari-hari, menerapkan konsep kimia dalam pemecahan masalah, serta merancang dan melakukan eksperimen kimia sederhana dengan memperhatikan keselamatan kerja dan etika ilmiah.
B. LINTAS DISIPLIN ILMU YANG RELEVAN
Matematika: Penggunaan perhitungan stoikiometri, persentase, konsentrasi (molaritas, molalitas), dan pemecahan persamaan matematis.
Biologi: Konsep osmosis dan tekanan osmotik yang relevan dalam sel biologi, serta aplikasi koloid dalam sistem biologis (misalnya, darah, protoplasma).
Fisika: Konsep tekanan, suhu, dan interaksi antarpartikel yang mendasari sifat koligatif.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1: Sifat Koligatif Larutan Nonelektrolit dan Elektrolit
Peserta didik dapat mengidentifikasi berbagai jenis larutan di sekitar mereka setelah melakukan observasi fenomena sehari-hari. (Mindful Learning)
Peserta didik mampu membedakan larutan nonelektrolit dan elektrolit berdasarkan daya hantarnya setelah melakukan percobaan sederhana. (Meaningful Learning)
Peserta didik mampu menjelaskan konsep sifat koligatif larutan (penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, tekanan osmotik) setelah membaca materi dan berdiskusi. (Meaningful Learning)
Peserta didik dapat menerapkan rumus sifat koligatif larutan nonelektrolit dan elektrolit untuk menyelesaikan masalah perhitungan dengan tepat. (Meaningful Learning, Joyful Learning)
Pertemuan 2: Sistem Koloid dan Sifat-Sifat Koloid
Peserta didik dapat membedakan sistem larutan sejati, suspensi, dan koloid berdasarkan ukuran partikel dan penampakannya setelah melakukan demonstrasi/percobaan. (Mindful Learning)
Peserta didik mampu menjelaskan berbagai jenis sistem koloid (sol, emulsi, busa, dll.) dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari secara akurat. (Meaningful Learning)
Peserta didik mampu menganalisis sifat-sifat khas koloid (efek Tyndall, gerak Brown, elektroforesis, adsorpsi, koagulasi, dialisis) setelah melakukan percobaan atau mengamati simulasi. (Meaningful Learning, Joyful Learning)
Pertemuan 3: Pembuatan Koloid dan Aplikasi Koloid
Peserta didik dapat menjelaskan metode pembuatan koloid (kondensasi dan dispersi) setelah membaca dan berdiskusi. (Meaningful Learning)
Peserta didik mampu merancang dan melakukan percobaan sederhana pembuatan koloid dengan salah satu metode yang dipelajari. (Kreativitas, Kolaborasi, Joyful Learning)
Peserta didik mampu mengidentifikasi berbagai aplikasi sistem koloid dalam kehidupan sehari-hari dan industri dengan benar. (Meaningful Learning)
Peserta didik dapat menyajikan hasil pengamatan dan analisis tentang aplikasi koloid dalam bentuk presentasi yang informatif. (Komunikasi)
D. TOPIK PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
Sifat Koligatif: Penggunaan garam untuk mencairkan es di jalan, pembuatan es putar, penggunaan infus dalam medis, desalinasi air laut, cairan antibeku pada radiator mobil.
Sistem Koloid: Susu, kabut, asap, agar-agar, cat, tinta, sabun dan deterjen, obat-obatan berbentuk suspensi, kosmetik, busa pemadam kebakaran.
Sifat-sifat Koloid: Cahaya lampu mobil saat berkabut (efek Tyndall), pengendapan lumpur sungai di muara (koagulasi), proses pemurnian air (adsorpsi, koagulasi, dialisis), pelapisan karet (elektroforesis).
Pembuatan Koloid: Pembuatan sabun, tahu, cat, agar-agar.
Modul Ajar
Contoh Modul Ajar Deep Learning Kimia di Kelas 12
Deep Learning
kimia
kelas 12 SMA
Bab I Larutan dan Koloid
semester 1
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 1 SD Fase A Materi Unit 1 How Are You? |
![]() |
---|
Modul Ajar Deep Learning Seni Tari Kelas 8 SMP Unit 4 Apresiasi Karya Seni, Unduh Link Gratis |
![]() |
---|
Modul Ajar Deep Learning Seni Tari Kelas 8 SMP Unit 3 Menyusun Karya Tari Kreasi, Unduh Link Gratis |
![]() |
---|
Contoh Modul Ajar Deep Learning Seni Tari Kelas 8 SMP Unit 2 Eksplorasi Gerak Tari Tradisi |
![]() |
---|
Unduh Link Modul Ajar Deep Learning Seni Tari Kelas 8 SMP Materi Unit 1 Nilai dan Jenis Tari Tradisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.