Modul Ajar

Contoh Modul Ajar Deep Learning Kimia di Kelas 11 SMA/MA Bab VII Kesetimbangan Kimia Semester 1

Stoikiometri: Konsep mol, massa molar, reaksi pembatas, dan perhitungan kuantitatif dalam reaksi kimia.

Freepik
MODUL AJAR KIMIA - Ilustrasi belajar. Contoh Modul Ajar Deep Learning Kimia di Kelas 11 SMA/MA Bab VII Kesetimbangan Kimia Semester 1 

SRIPOKU.COM - Berikut ini disajikan referensi Modul Ajar Deep Learning IPA Kimia di Kelas 11 SMA yang merupakan kurikulum terbaru.

Berdasarkan buku teks pelajaran IPA Kimia di Kelas 11 Semester 1 dan Semester 2 Kurikulum Merdeka terdapat 7 Bab materi yang nantinya akan di pelajari, diantaranya yaitu sebagai berikut:

Modul ajar Deep Learning IPA Kimia kelas 11 SMA Materi Bab VII Kesetimbangan Kimia ini dapat menjadi contoh modul ajar bagi para guru.

Untuk itu, simak contoh IPA Kimia kelas 11 SMA yang akan Sripoku.com jabarkan.

Baca juga: Contoh Modul Ajar Deep Learning Kimia di Kelas 11 SMA/MA Bab VI Kinetika Kimia Semester 1

MODUL AJAR DEEP LEARNING
MATA PELAJARAN : IPA (KIMIA)
BAB: VII KESETIMBANGAN KIMIA

A.    IDENTITAS MODUL
Nama Sekolah    :    .....................................................................................
Nama Penyusun    :    .....................................................................................
Mata Pelajaran    :    IPA (Kimia)
Kelas / Fase /Semester    :     XI/ F / Ganjil
Alokasi Waktu     :    8 JP (4 Pertemuan @ 2 JP)
Tahun Pelajaran    :    20.. / 20..

B.    IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK

Peserta didik diharapkan sudah memiliki pemahaman dasar tentang:
Stoikiometri: Konsep mol, massa molar, reaksi pembatas, dan perhitungan kuantitatif dalam reaksi kimia.
Laju Reaksi: Pengertian laju reaksi, faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi (konsentrasi, suhu, luas permukaan, katalis), dan persamaan laju reaksi.
Reaksi Kimia: Konsep pereaksi dan hasil reaksi, serta penulisan persamaan reaksi setara.
Sifat Materi: Wujud zat (padat, cair, gas, larutan) dan pengaruhnya terhadap interaksi antarpartikel.
Keterampilan yang sudah dimiliki meliputi:
Menganalisis data dalam bentuk tabel atau grafik.
Melakukan perhitungan matematis dasar (operasi aljabar).
Menuliskan persamaan reaksi kimia.
Pemahaman awal peserta didik mungkin masih berupa intuisi bahwa reaksi akan terus berlangsung hingga salah satu reaktan habis. Konsep reaksi reversibel atau keadaan setimbang mungkin masih asing.

C.    KARAKTERISTIK MATERI PELAJARAN

Materi "Kesetimbangan Kimia" termasuk dalam jenis pengetahuan konseptual, prosedural, dan sedikit metakognitif. Konsep dasarnya (reaksi reversibel, keadaan setimbang) memerlukan pemahaman yang mendalam, berbeda dengan reaksi yang langsung habis. Materi ini memiliki relevansi tinggi dengan kehidupan nyata, seperti proses industri (pembuatan amonia, asam sulfat), fenomena alam (pembentukan gua kapur), hingga proses biologis (keseimbangan pH darah). Tingkat kesulitan materi ini tergolong sedang hingga tinggi karena melibatkan konsep abstrak (keadaan dinamis setimbang), perhitungan matematis untuk menentukan konstanta kesetimbangan dan pergeseran kesetimbangan, serta penerapan prinsip Le Chatelier. Struktur materi disusun secara logis, dimulai dari pengenalan reaksi reversibel dan kesetimbangan, dilanjutkan dengan konstanta kesetimbangan (Kc dan Kp), lalu faktor-faktor yang memengaruhi pergeseran kesetimbangan, dan diakhiri dengan aplikasi dalam industri dan kehidupan. Integrasi nilai dan karakter dapat dilakukan melalui pemahaman tentang efisiensi proses industri dan dampaknya terhadap lingkungan, serta pentingnya berpikir sistematis dalam menganalisis fenomena.

D.    DIMENSI PROFIL LULUSAN PEMBELAJARAN
Berdasarkan tujuan pembelajaran, dimensi profil lulusan yang akan dicapai adalah:
Penalaran Kritis: Peserta didik akan mampu menganalisis konsep kesetimbangan dinamis, memprediksi arah pergeseran kesetimbangan, dan mengevaluasi faktor-faktor yang memengaruhi kesetimbangan.
Kreativitas: Peserta didik akan mampu merancang eksperimen sederhana atau presentasi kreatif untuk menjelaskan konsep kesetimbangan dan aplikasinya.
Kolaborasi: Peserta didik akan bekerja sama dalam kelompok untuk melakukan eksperimen, menganalisis data, dan menyusun laporan.
Kemandirian: Peserta didik akan secara mandiri mencari informasi, melakukan perhitungan, dan bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.
Komunikasi: Peserta didik akan mampu mempresentasikan hasil analisis, menyampaikan gagasan dalam diskusi kelompok, dan menggunakan terminologi ilmiah yang tepat.
Kewargaan: Peserta didik akan memahami aplikasi kesetimbangan kimia dalam industri dan dampaknya terhadap efisiensi produksi dan lingkungan.

DESAIN PEMBELAJARAN

A.    CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP) NOMOR : 32 TAHUN 2024
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menganalisis konsep reaksi kesetimbangan dinamis, memprediksi arah pergeseran kesetimbangan berdasarkan faktor-faktor yang memengaruhinya, menghitung nilai konstanta kesetimbangan (Kc dan Kp), serta mengaplikasikan prinsip kesetimbangan kimia untuk menjelaskan fenomena dalam kehidupan sehari-hari dan proses industri.

B.     LINTAS DISIPLIN ILMU YANG RELEVAN
Matematika: Penerapan konsep aljabar (eksponen, logaritma jika relevan) untuk perhitungan konstanta kesetimbangan.
Fisika: Pemahaman tentang suhu dan tekanan sebagai faktor yang memengaruhi sistem.
Teknik/Vokasi: Prinsip dasar optimasi proses industri (misalnya: pabrik amonia, asam sulfat).
Biologi: Keseimbangan kimia dalam sistem biologis (misalnya: pH darah, metabolisme).
Ekonomi/Lingkungan: Analisis efisiensi produksi dan dampak limbah industri dari perspektif kesetimbangan.

C.     TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1: Pengenalan Kesetimbangan Kimia dan Konstanta Kesetimbangan (Kc)
Melalui demonstrasi reversibel dan diskusi interaktif, peserta didik dapat menjelaskan konsep reaksi reversibel dan kesetimbangan dinamis dengan tepat. (Meaningful Learning, Joyful Learning)
Peserta didik mampu menuliskan persamaan konstanta kesetimbangan konsentrasi (Kc) untuk berbagai jenis reaksi dan menghitung nilai Kc dari data konsentrasi setimbang. (Penalaran Kritis, Kemandirian)
Pertemuan 2: Konstanta Kesetimbangan Tekanan (Kp) dan Hubungan Kc-Kp
Dengan menganalisis data parsial gas, peserta didik mampu menuliskan persamaan konstanta kesetimbangan tekanan (Kp) dan menghitung nilai Kp. (Penalaran Kritis)
Peserta didik mampu menurunkan dan menggunakan hubungan antara Kc dan Kp untuk menyelesaikan masalah perhitungan kesetimbangan. (Penalaran Kritis, Kemandirian)
Pertemuan 3: Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pergeseran Kesetimbangan (Prinsip Le Chatelier)
Melalui eksperimen sederhana berbasis proyek, peserta didik dapat mengidentifikasi pengaruh perubahan konsentrasi, suhu, tekanan/volume, dan penambahan katalis terhadap arah pergeseran kesetimbangan. (Penalaran Kritis, Kolaborasi)
Peserta didik mampu memprediksi arah pergeseran kesetimbangan berdasarkan prinsip Le Chatelier dan menjelaskan alasannya dengan tepat. (Penalaran Kritis, Komunikasi)
Pertemuan 4: Aplikasi Kesetimbangan Kimia dalam Industri dan Kehidupan Sehari-hari
Melalui riset berbasis proyek, peserta didik dapat menganalisis setidaknya dua contoh aplikasi prinsip kesetimbangan kimia dalam proses industri (misalnya: proses Haber-Bosch, proses kontak) atau fenomena alami (misalnya: pembentukan stalaktit/stalagmit). (Penalaran Kritis, Kreativitas)
Peserta didik mampu mempresentasikan dampak aplikasi kesetimbangan kimia terhadap efisiensi produksi, inovasi teknologi, dan aspek lingkungan. (Komunikasi, Kewargaan)

D.    TOPIK PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
Produksi amonia (Proses Haber-Bosch) untuk pupuk.
Produksi asam sulfat (Proses Kontak) untuk industri.
Pembentukan gua kapur (stalaktit dan stalagmit).
Keseimbangan pH dalam darah dan tubuh manusia.
Reaksi dalam baterai isi ulang.
Pembentukan karang gigi.

E.    KERANGKA PEMBELAJARAN
PRAKTIK PEDAGOGIK:
Metode Pembelajaran Berbasis Proyek: Peserta didik akan melakukan proyek investigasi (misalnya: merancang eksperimen sederhana tentang pergeseran kesetimbangan, membuat presentasi kasus industri, atau mengembangkan model visual tentang kesetimbangan dinamis).
Diskusi Kelompok: Mendorong eksplorasi ide, analisis kasus, dan berbagi pengetahuan antar peserta didik tentang konsep-konsep kesetimbangan kimia.
Eksplorasi Lapangan (opsional/simulasi): Jika memungkinkan, kunjungan ke laboratorium penelitian atau industri (dengan izin) yang relevan dengan aplikasi kesetimbangan. Atau, simulasi proses industri/eksperimen melalui video atau aplikasi interaktif.
Wawancara (terstruktur/tidak terstruktur): Peserta didik mewawancarai ahli atau praktisi (misalnya: dosen kimia, insinyur kimia, ahli lingkungan) mengenai penerapan kesetimbangan kimia di bidang mereka.
Presentasi: Peserta didik mempresentasikan hasil proyek, eksperimen, atau diskusi kelompok mereka.
MITRA PEMBELAJARAN:
Lingkungan Sekolah: Laboratorium kimia, guru mata pelajaran lain (misalnya Biologi untuk keseimbangan dalam tubuh, Fisika untuk suhu/tekanan).
Lingkungan Luar Sekolah: Lembaga penelitian kimia, industri kimia (jika ada kunjungan industri), atau praktisi yang relevan (misalnya apoteker, ahli lingkungan).
Masyarakat: Warga masyarakat yang memahami aplikasi kimia dalam kehidupan sehari-hari (misalnya penggunaan pembersih, efek polusi).
LINGKUNGAN BELAJAR:
Ruang Fisik: Kelas yang dapat diatur untuk kerja kelompok dan demonstrasi/eksperimen. Laboratorium kimia dengan peralatan dasar untuk eksperimen kesetimbangan (misalnya: tabung reaksi, larutan indikator, larutan reaksi, pemanas, es).
Ruang Virtual: Google Classroom untuk penugasan, pengumpulan materi, forum diskusi daring; simulasi interaktif (misalnya: PhET Interactive Simulations "Reversible Reactions", "Balancing Chemical Equations") untuk visualisasi konsep kesetimbangan; platform video conference (Zoom/Google Meet) untuk sesi diskusi atau presentasi daring.
Budaya Belajar: Mendorong budaya kolaboratif (saling membantu dalam eksperimen dan analisis), partisipasi aktif (setiap siswa berani bertanya dan berpendapat), dan rasa ingin tahu yang tinggi (mencoba memahami fenomena sehari-hari dengan prinsip kimia) untuk mendukung pembelajaran mendalam.
PEMANFAATAN DIGITAL:
Perpustakaan Digital: Mengakses jurnal ilmiah, artikel, atau buku elektronik tentang kesetimbangan kimia dan aplikasinya.
Forum Diskusi Daring: Diskusi asinkron di Google Classroom untuk berbagi temuan, bertanya, dan memberikan umpan balik tentang hasil eksperimen atau riset.
Penilaian Daring: Menggunakan Google Forms untuk kuesioner asesmen awal atau tes diagnostik.
Kahoot/Mentimeter: Untuk kuis interaktif atau survei cepat sebagai bagian dari kegiatan pendahuluan atau refleksi (Joyful Learning).

F.    LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
PERTEMUAN 1: PENGENALAN KESETIMBANGAN KIMIA DAN KONSTANTA KESETIMBANGAN (KC) (2 JP)
A. KEGIATAN PENDAHULUAN (15 MENIT)
Mindful Learning: Guru menyapa peserta didik, mengajak melakukan teknik pernapasan dalam singkat untuk menenangkan pikiran dan memusatkan perhatian.
Joyful Learning: Guru menampilkan video atau melakukan demonstrasi sederhana reaksi reversibel (misal: reaksi antara FeCl3 dan KSCN yang menghasilkan warna merah darah, lalu ditambahkan reaktan/produk lain untuk melihat perubahan warna). Guru bertanya: "Mengapa warna ini berubah?", "Apakah reaksi ini berhenti?". Gunakan Mentimeter untuk word cloud tentang 'reaksi berhenti' atau 'seimbang'.
Meaningful Learning: Guru mengaitkan fenomena tersebut dengan konsep kesetimbangan dinamis, menjelaskan bahwa reaksi tidak berhenti melainkan mencapai keadaan setimbang.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.

KEGIATAN INTI (60 MENIT)
Memahami (Meaningful Learning):
Guru menjelaskan konsep reaksi reversibel, kesetimbangan dinamis, dan karakteristiknya.
Peserta didik dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil (diferensiasi berdasarkan kesiapan/gaya belajar: kelompok visual diberi banyak diagram dan grafik konsentrasi vs waktu, kelompok kinestetik diberi kesempatan melakukan demonstrasi sederhana, kelompok auditori diberi penjelasan lisan yang lebih detail).
Setiap kelompok diberikan studi kasus reaksi reversibel dan diminta untuk mengidentifikasi pereaksi, produk, dan menuliskan persamaan kesetimbangan (Kc).
Mengaplikasi (Joyful Learning, Bermakna):
Peserta didik berdiskusi dalam kelompok untuk menyelesaikan soal-soal latihan terkait penulisan persamaan Kc dan perhitungan nilai Kc dari data konsentrasi setimbang. Guru menyediakan soal dengan tingkat kesulitan bervariasi.
Guru berkeliling, membimbing, dan memfasilitasi diskusi. Memberikan analogi (misal: perpindahan orang di eskalator) untuk memperdalam pemahaman kesetimbangan dinamis.
Merefleksi (Berkesadaran, Bermakna):
Setiap kelompok secara singkat menyampaikan satu temuan menarik atau satu pertanyaan yang masih ingin mereka ketahui tentang konsep kesetimbangan.
Guru memfasilitasi diskusi kelas, mengklarifikasi miskonsepsi, dan memperdalam pemahaman konsep dasar Kc.

KEGIATAN PENUTUP (15 MENIT)
Umpan Balik Konstruktif: Guru memberikan pujian atas partisipasi dan upaya memahami konsep yang kompleks. Memberikan umpan balik spesifik terhadap cara mereka menuliskan persamaan Kc.
Menyimpulkan Pembelajaran: Peserta didik secara bergiliran diminta menyebutkan satu konsep penting yang mereka pahami hari ini. Guru merangkum poin-poin penting.
Perencanaan Pembelajaran Selanjutnya: Guru memberikan pengantar singkat untuk konstanta kesetimbangan tekanan (Kp) dan menugaskan peserta didik untuk mencari contoh reaksi gas dalam kesetimbangan.

PERTEMUAN 2: KONSTANTA KESETIMBANGAN TEKANAN (KP) DAN HUBUNGAN KC-KP (2 JP)
A. KEGIATAN PENDAHULUAN (15 MENIT)
Mindful Learning: Guru memulai dengan aktivitas "Coba Rasakan" singkat, meminta siswa merasakan tekanan udara di sekitar mereka dan memikirkan apakah udara yang mereka hirup selalu sama komposisinya.
Meaningful Learning: Guru mengulas kembali konsep tekanan parsial gas dan mengaitkannya dengan konsentrasi.
Joyful Learning: Guru menampilkan video atau gambar tentang proses industri yang melibatkan gas (misal: pabrik amonia) dan bertanya "Bagaimana ahli kimia bisa tahu berapa banyak produk yang akan terbentuk?". Gunakan Kahoot dengan pertanyaan singkat tentang konsep tekanan parsial.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.

KEGIATAN INTI (60 MENIT)
Memahami (Meaningful Learning, Berkesadaran):
Guru menjelaskan konsep konstanta kesetimbangan tekanan (Kp) dan bagaimana menurunkannya dari tekanan parsial.
Peserta didik dibagi ke dalam kelompok dan diberikan data tekanan parsial gas pada keadaan setimbang. Mereka ditugaskan untuk menghitung nilai Kp.
Guru juga menjelaskan hubungan antara Kc dan Kp dengan penurunan rumus. (Diferensiasi proses: beberapa kelompok diberi penurunan rumus secara lengkap, beberapa diberi rumus jadi dan fokus pada aplikasinya).
Mengaplikasi (Bermakna, Menggembirakan):
Kelompok menganalisis data dan menyelesaikan soal-soal perhitungan Kp, serta menggunakan hubungan Kc-Kp untuk mengkonversi nilai satu sama lain.
Guru memfasilitasi setiap kelompok, membantu dalam perhitungan dan interpretasi data.
Merefleksi (Berkesadaran, Bermakna):
Setiap kelompok mempresentasikan temuan dan analisis mereka, termasuk cara mereka menggunakan hubungan Kc-Kp.
Diskusi kelas setelah setiap presentasi, dengan pertanyaan seperti: "Kapan kita menggunakan Kc dan kapan Kp?", "Apakah nilai Kc dan Kp selalu sama?".

KEGIATAN PENUTUP (15 MENIT)
Umpan Balik Konstruktif: Guru memberikan apresiasi terhadap kolaborasi dan analisis data yang ditunjukkan. Memberikan masukan spesifik tentang akurasi perhitungan Kp dan pemahaman hubungan Kc-Kp.
Menyimpulkan Pembelajaran: Peserta didik diajak untuk membuat satu kalimat rangkuman mengenai pentingnya Kp untuk reaksi gas dan hubungannya dengan Kc.
Perencanaan Pembelajaran Selanjutnya: Guru memberikan pengantar singkat tentang prinsip Le Chatelier dan menugaskan peserta didik untuk mencari informasi awal tentang faktor-faktor yang dapat menggeser kesetimbangan.

PERTEMUAN 3: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERGESERAN KESETIMBANGAN (PRINSIP LE CHATELIER) (2 JP)
KEGIATAN PENDAHULUAN (15 MENIT)
Mindful Learning: Guru mengajak peserta didik untuk mengamati perubahan di sekitar mereka (misal: antrean yang bertambah/berkurang, air di gelas yang ditambahkan es). Menanyakan "Apa yang terjadi saat ada gangguan pada sistem yang seimbang?".
Meaningful Learning: Guru mengulas kembali konsep kesetimbangan dinamis. Lalu, menanyakan "Bagaimana jika kita 'mengganggu' kesetimbangan itu?".
Joyful Learning: Guru menampilkan video atau gambar tentang demonstrasi pergeseran kesetimbangan (misal: reaksi CoCl4^2- dengan perubahan suhu, atau reaksi yang diberi perubahan konsentrasi dan warnanya berubah). Guru bertanya "Mengapa warnanya berubah?". Gunakan Kahoot/Mentimeter untuk pre-test singkat tentang faktor-faktor yang mungkin memengaruhi reaksi.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.

KEGIATAN INTI (60 MENIT)
Memahami (Meaningful Learning, Berkesadaran):
Guru menjelaskan prinsip Le Chatelier dan faktor-faktor yang memengaruhi pergeseran kesetimbangan (konsentrasi, suhu, tekanan/volume, katalis).
Peserta didik dibagi menjadi kelompok proyek dan diberikan skenario eksperimen sederhana (misal: reaksi kesetimbangan ion Fe3+ dan SCN- dengan penambahan FeCl3, KSCN, NaOH, pemanasan, atau pendinginan). (Diferensiasi produk: beberapa kelompok melakukan eksperimen langsung, beberapa menganalisis video eksperimen virtual, beberapa merancang prosedur eksperimen).
Setiap kelompok mengamati perubahan yang terjadi dan mencatat data.
Mengaplikasi (Bermakna, Menggembirakan):
Kelompok menganalisis data hasil eksperimen/observasi dan memprediksi arah pergeseran kesetimbangan menggunakan prinsip Le Chatelier.
Mereka membuat presentasi singkat atau laporan berisi hasil observasi, prediksi, dan penjelasan berdasarkan prinsip Le Chatelier.
Guru memfasilitasi setiap kelompok, membantu dalam interpretasi hasil dan pemahaman prinsip.
Merefleksi (Berkesadaran, Bermakna):
Setiap kelompok mempresentasikan hasil proyek eksperimen mereka.
Diskusi kelas setelah setiap presentasi, dengan pertanyaan seperti: "Apakah katalis menggeser kesetimbangan?", "Bagaimana kita bisa memaksimalkan hasil produk dalam suatu reaksi?".

KEGIATAN PENUTUP (15 MENIT)
Umpan Balik Konstruktif: Guru memberikan umpan balik terhadap kemampuan mengamati, menganalisis, dan memprediksi pergeseran kesetimbangan. Menekankan pemahaman konsep, bukan hanya menghafal.
Menyimpulkan Pembelajaran: Peserta didik diajak untuk menyimpulkan prinsip Le Chatelier dengan kata-kata mereka sendiri.
Perencanaan Pembelajaran Selanjutnya: Guru menugaskan peserta didik untuk memulai riset proyek tentang aplikasi kesetimbangan kimia dalam industri atau kehidupan sehari-hari.

PERTEMUAN 4: APLIKASI KESETIMBANGAN KIMIA DALAM INDUSTRI DAN KEHIDUPAN SEHARI-HARI (2 JP)
KEGIATAN PENDAHULUAN (15 MENIT)
Mindful Learning: Guru mengajak peserta didik untuk melakukan refleksi singkat tentang bagaimana konsep kesetimbangan dapat diterapkan dalam situasi sehari-hari yang membutuhkan 'keseimbangan'.
Meaningful Learning: Guru menampilkan berita atau artikel singkat tentang produksi industri (misal: pupuk, asam sulfat) atau fenomena alam (misal: pembentukan gua). Menanyakan "Bagaimana para ilmuwan dan insinyur memanfaatkan prinsip kesetimbangan kimia dalam proses ini?".
Joyful Learning: Guru memutarkan video singkat tentang animasi proses Haber-Bosch atau pembentukan stalaktit/stalagmit dan bertanya "Menurut kalian, faktor apa yang paling penting untuk mengoptimalkan proses ini?".
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.

KEGIATAN INTI (60 MENIT)
Memahami (Meaningful Learning, Berkesadaran):
Peserta didik bekerja dalam kelompok proyek (diferensiasi produk: beberapa membuat infografis, beberapa video pendek, beberapa presentasi interaktif).
Mereka mengumpulkan informasi tentang aplikasi kesetimbangan kimia (misal: proses Haber-Bosch, proses kontak, kesetimbangan dalam air laut, reaksi dalam aki).
Guru membimbing riset dan membantu peserta didik mengidentifikasi sumber informasi yang kredibel.
Mengaplikasi (Bermakna, Menggembirakan):
Setiap kelompok membuat produk proyek mereka yang menjelaskan prinsip kerja, optimasi proses berdasarkan kesetimbangan, serta dampak terhadap efisiensi dan lingkungan.
Guru memfasilitasi proses pembuatan proyek, memberikan bimbingan teknis dan konseptual.
Merefleksi (Berkesadaran, Bermakna):
Setiap kelompok mempresentasikan produk proyek mereka.
Diskusi kelas setelah presentasi, dengan pertanyaan seperti: "Bagaimana optimasi suatu reaksi dapat meminimalkan limbah?", "Apa peran kimia dalam keberlanjutan lingkungan?".

KEGIATAN PENUTUP (15 MENIT)
Umpan Balik Konstruktif: Guru memberikan umpan balik menyeluruh terhadap proyek yang telah diselesaikan, menyoroti kreativitas, kedalaman analisis, dan kemampuan komunikasi.
Menyimpulkan Pembelajaran: Peserta didik menuliskan satu kalimat yang merangkum pentingnya kesetimbangan kimia dalam sains dan teknologi. Guru merangkum keseluruhan pembelajaran Bab VII.
Perencanaan Pembelajaran Selanjutnya: Peserta didik diajak untuk memberikan masukan tentang topik apa yang ingin mereka pelajari lebih lanjut dalam Kimia atau metode pembelajaran yang efektif untuk mereka.

G.    ASESMEN PEMBELAJARAN
ASESMEN AWAL PEMBELAJARAN (SEBELUM PERTEMUAN 1)
Observasi: Mengamati partisipasi siswa dalam diskusi awal atau pertanyaan pemicu.
Kuesioner/Tes Diagnostik (Google Forms):
Apa yang kamu ketahui tentang reaksi kimia? Apakah semua reaksi selalu berakhir saat salah satu zat habis?
Berikan contoh perubahan yang bisa bolak-balik di sekitar kamu (misal: es mencair lalu membeku kembali).
Menurutmu, faktor apa saja yang bisa membuat suatu reaksi menjadi lebih cepat atau lebih lambat?
Bagaimana perasaanmu saat belajar Kimia yang melibatkan perhitungan?
Apa yang ingin kamu ketahui tentang bagaimana pabrik-pabrik membuat produk kimia?

ASESMEN PROSES PEMBELAJARAN (SELAMA PERTEMUAN 1, 2, 3, DAN 4)
Tugas Harian:
Pertemuan 1: Latihan soal penulisan persamaan Kc dan perhitungan nilai Kc.
Pertemuan 2: Latihan soal perhitungan Kp dan hubungan Kc-Kp.
Pertemuan 3: Laporan singkat/Infografis hasil eksperimen/observasi pergeseran kesetimbangan.
Diskusi Kelompok: Penilaian partisipasi aktif, kemampuan berargumen, dan kemampuan memberikan umpan balik yang konstruktif.
Presentasi: Penilaian kejelasan, penguasaan materi, dan kemampuan menjawab pertanyaan.
Soal untuk menguji pemahaman peserta didik tentang pencapaian tujuan pembelajaran pada Asesmen Proses Pembelajaran (Contoh untuk Pertemuan 3 - Tugas Harian):
Reaksi kesetimbangan: N2​(g)+3H2​(g)⇌2NH3​(g) (Eksoterm). Jika konsentrasi N2​ diperbesar, ke arah mana kesetimbangan akan bergeser? Jelaskan alasannya berdasarkan prinsip Le Chatelier.
Pada reaksi di atas, jika suhu sistem dinaikkan, bagaimana pengaruhnya terhadap jumlah NH3​ yang terbentuk? Jelaskan!
Bagaimana pengaruh penambahan katalis terhadap kecepatan tercapainya kesetimbangan pada reaksi SO2​(g)+O2​(g)⇌SO3​(g)? Apakah katalis menggeser posisi kesetimbangan?
Reaksi kesetimbangan: PCl5​(g)⇌PCl3​(g)+Cl2​(g). Jika volume wadah diperkecil, ke arah mana kesetimbangan akan bergeser? Mengapa?
Dalam suatu sistem kesetimbangan, bagaimana cara Anda menggeser kesetimbangan agar produk yang diinginkan (misalnya NH3​ pada proses Haber-Bosch) terbentuk lebih banyak? Sebutkan minimal dua faktor yang dapat Anda atur.

ASESMEN AKHIR PEMBELAJARAN (SETELAH PERTEMUAN 4)
Jurnal Reflektif: Peserta didik menulis jurnal reflektif tentang apa yang mereka pelajari, kesulitan yang dihadapi, bagaimana mereka mengatasi kesulitan, dan bagaimana pembelajaran ini relevan dengan kehidupan mereka serta dampaknya terhadap lingkungan.
Tes Tertulis:
Soal untuk menguji pemahaman peserta didik tentang pencapaian tujuan pembelajaran pada Tes Tertulis:
Jelaskan konsep kesetimbangan dinamis dalam reaksi kimia dan berikan contoh reaksi reversibel yang kamu ketahui dalam kehidupan sehari-hari.
Suatu reaksi kesetimbangan: A(g)+2B(g)⇌C(g). Pada suhu tertentu, saat setimbang, konsentrasi A = 0,2 M, B = 0,4 M, dan C = 0,8 M. Hitunglah nilai konstanta kesetimbangan konsentrasi (Kc) untuk reaksi tersebut.
Reaksi kesetimbangan berikut terjadi di dalam wadah tertutup: 2SO2​(g)+O2​(g)⇌2SO3​(g) (ΔH=−198 kJ). Prediksikan arah pergeseran kesetimbangan jika: a) konsentrasi O2​ dikurangi, b) suhu sistem dinaikkan, c) volume wadah diperbesar, dan d) ditambahkan gas inert. Jelaskan alasanmu untuk setiap kondisi.
Dalam proses industri pembuatan amonia (Haber-Bosch), reaksi antara nitrogen dan hidrogen bersifat eksoterm: N2​(g)+3H2​(g)⇌2NH3​(g). Jelaskan bagaimana prinsip Le Chatelier diterapkan untuk mengoptimalkan produksi amonia (memperoleh hasil yang maksimal), dengan mempertimbangkan pengaruh suhu dan tekanan.
Fenomena pembentukan stalaktit dan stalagmit di gua kapur melibatkan reaksi kesetimbangan kimia. Jelaskan bagaimana reaksi kesetimbangan CaCO3​(s)+H2​O(l)+CO2​(g)⇌Ca(HCO3​)2​(aq) berperan dalam pembentukan struktur tersebut, dan bagaimana faktor-faktor lingkungan (misalnya perubahan konsentrasi CO2​) dapat memengaruhi prosesnya.
Tugas Akhir/Proyek (Portofolio): Mengumpulkan semua produk proyek (infografis/video/presentasi/makalah) yang telah dibuat selama pembelajaran, serta presentasi akhir jika ada. Rubrik penilaian proyek akan mencakup:
Kedalaman analisis konsep kesetimbangan kimia.
Keakuratan informasi dan perhitungan (jika ada).
Kreativitas dan kualitas penyajian.
Relevansi dan dampak aplikasi yang dianalisis.
Kemampuan presentasi dan komunikasi.
Umpan Balik Teman Sejawat: Peserta didik saling memberikan umpan balik terhadap presentasi atau proyek teman mereka menggunakan panduan rubrik yang disediakan.

Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved