Kunci Jawaban
Rangkuman Materi PAI Kelas 12 BAB 3 Kurikulum Merdeka, Munafik dan Keras Hati Tak Akan Pernah Maju
Dapat dipelajari siswa kelas 12 SMA, materi Kurikulum Merdeka ini disajikan dengan ringkas.
Penulis: Tria Agustina | Editor: Tria Agustina
Hal ini telah Allah Swt firmankan dalam Q.S. al-Baqarah ayat 74.
Karena perubahan hati manusia tersebut, Ibnu Qayyim al-Jauzi mengatakan bahwa hati itu mempunyai dua ciri yaitu hidup atau mati.
Atas dasar tersebut hati terbagi kepada tiga jenis yaitu:
- hati yang sehat (qalbun saliim)
- hati yang mati (mayyit al-qalb)
- hati yang sakit (maridh al-qalb)
Qalbun salim adalah kalbu yang berilmu (mengetahui) bahwa Allah itu adalah kebenaran, hari kiamat itu pasti tiba tanpa keraguan, dan Allah akan membangkitkan siapa saja yang ada di dalam kuburan.
Mayyit al-qalb adalah hati yang mati tidak ada kehidupan didalamnya, tidak mengenal Tuhannya, tidak menyembah-Nya tidak melaksanakan perintah-Nya, tidak mencintai-Nya, dan tidak ridha kepada-Nya.
Maridh al-qalb adalah hati yang hidup tetapi mempunyai penyakit, di dalamnya terdapat kecintaan kepada Allah Swt, keimanan, keikhlasan dan tawakkal kepadaNya namun didalamnya juga terdapat kecintaan kepada nafsu, keinginan dan usaha untuk mendapatkannya, rasa dengki, takabur, bangga diri, kecintaan berkuasa itulah materi yang dapat membinasakannya.
Nah dari sini kita bisa pahami bahwa keras hati merupakan salah satu dari hati yang mati.
Menurut kamus bahasa Arab keras hati sama dengan qaswah al-qalb artinya kekerasan hati, atau kebengisan.
Adapun tanda-tanda mengerasnya hati yaitu:
- Bermalas-malasan dalam mengerjakan kebaikan dan ketaatan, serta meremehkan kemaksiatan.
- Tidak terpengaruh hatinya dengan ayat-ayat Al-qur'an yang dibacakan.
- Tidak terpengaruh hatinya dengan berbagai ujian, musibah dan cobaan yang diberikan oleh Allâh Swt.
- Tidak mengenal atau tidak membedakan perbuatan ma'ruf dan munkar.
Lalu kenapa sih bisa sampai mengerasnya hati tersebut?
Ada beberapa alasan mengapa terjadinya keras hati, yaitu:
- Kemusyrikan, kekufuran dan kemunaikan.
- Melanggar perjanjian yang dibuat kepada Allâh Swt.
- Tertawa berlebihan.
- Banyak berbicara dan banyak makan.
- Banyak melakukan dosa.
- Lalai dari ketaatan.
Apabila kita telah menemukan "gejala" kerasnya hati dalam diri kita (au dzubillah) segeralah lakukan hal ini sebagai obat dari hati yang keras tersebut:
- Beriman kepada Allâh Swt dan selalu meningkatkan keimanan.
- Banyak mengingat Allâh (zikir) dan membaca Al-Qur'ân
- Belajar ilmu agama
- Berlindung kepada Allâh dari hati yang tidak khusyu dengan doa
- Berbuat baik terhadap anak yatim dan orang miskin
- Banyak mengingat kematian dan berziarah kubur
- Menghadiri majlis taklim dan majlis nasihat
- Menjauhi sebab-sebab terjadinya itnah dan dosa
- Makan makanan yang halal
- Shalat malam
- Beribadah dan mendekatkan diri kepada Allâh
- Berteman dengan orang-orang yang soleh
Keras Kepala
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), keras kepala berarti individu yang tidak mau menuruti nasehat orang lain.
Ditinjau dari ilmu psikologi, keras kepala adalah sikap seseorangyang selalu menolak mengubah pendiriannnya dan tidak mau berubah, dan orang lain tidak bisa memaksa dirinya.
rangkuman materi
PAI
kelas 12 SMA
BAB 3
Kurikulum Merdeka
Munafik dan Keras Hati Tak Akan Pernah Maju
Kunci Jawaban Pendidikan Pancasila Kelas 4 SD Halaman 41-42 Ayo, Berdiskusi Kurikulum Merdeka |
![]() |
---|
15 Latihan Soal Informatika Kelas 10 SMA Materi Fitur Lanjut Aplikasi Perkantoran |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Matematika Tingkat Lanjut Kelas 11 SMA Halaman 25-26, Soal Mari Berpikir Kritis |
![]() |
---|
Latihan Soal Informatika Kelas 10 SMA Materi Pemecahan Masalah dengan Berpikir Komputasional |
![]() |
---|
30 Soal PTS/UTS Bahasa Inggris Kelas 3 SD/MI Semester 1 Kurikulum Merdeka Tahun 2025 Lengkap Jawaban |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.