Berita Viral

Pengakuan Rizki Nurfadhilah Kiper Asal Bandung Korban TPPO Kamboja, Bantah Tuduhan Ayahnya Disiksa

Rizki Nurfadhilah kiper Bandung yang menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang memberikan pengakuannya.

Penulis: Shafira Rianiesti Noor | Editor: Odi Aria
Instagram Lambe Turah
PENGAKUAN - Rizki Nurfadhilah kiper Bandung yang menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang memberikan pengakuannya. Dalam pengakuannya Rizki tampak membantah ucapan sanga ayah soal penyiksaan fisik yang diterimanya. 

SRIPOKU.COM - Rizki Nurfadhilah kiper Bandung yang menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang memberikan pengakuannya.

Dalam pengakuannya Rizki tampak membantah ucapan sanga ayah soal penyiksaan fisik yang diterimanya.

Rizki mengaku tak mendapat penyiksaan namun ia hanya ingin pulang.

KORBAN TPPO KAMBOJA: Seorang kiper muda asal Bandung bernama Rizki Nurfadhilah kena tipu jadi korban TPPO di Kamboja. Rizki mengaku dapat penyiksaan berat selama berbulan-bulan.
KORBAN TPPO KAMBOJA: Seorang kiper muda asal Bandung bernama Rizki Nurfadhilah kena tipu jadi korban TPPO di Kamboja. Rizki mengaku dapat penyiksaan berat selama berbulan-bulan. (kolase Youtube channel tv one news)

Baca juga: NASIB Pilu Rizki Kiper Muda Asal Bandung Terjebak di Kamboja, Dijanjikan Main Bola Jadi Korban TPPO

Ramai diberitakan mengalami penyiksaan di Kamboja, Rizki baru-baru ini merilis video klarifikasi yang justru membantah semua narasi awal tersebut.

Melalui media sosial miliknya, Rizki menyatakan bahwa isu penyiksaan yang beredar adalah tidak benar.

Pemuda asal Babakan Cilisung, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung ini menegaskan bahwa kepergiannya ke Kamboja adalah atas dasar kemauan sendiri, bukan paksaan.

"Nama saya Rizki Nurfadhilah, saya ingin meluruskan fakta terkait isu yang sedang beredar, dikarenakan itu tidak benar, itu kemauan saya sendiri tidak ada paksaan," ungkap Rizki, dalam video yang dibagikan akun X @dhemit_is_back.

Lebih lanjut, Rizki bahkan mengklaim bahwa ia diperlakukan dengan baik selama berada di Kamboja dan mengaku berbohong kepada orang tuanya.

Kebohongan tersebut, menurutnya, sengaja dibuat agar ia bisa segera dipulangkan ke Indonesia.

"Di sini saya baik-baik saja, kondisi saya aman, tadi saya sudah dikasih makan. Itu bikin cerita karena saya ingin pulang cepat," ujar Rizki.

Berangkat ke sini tidak ada pemaksaan apalagi kekerasan. Intinya saya pengin pulang ke sana karena saya tidak betah di sini," kata Rizki.

"Saya ingin meluruskan masalah yg terkait viral di Indonesia, saya sebenernya gak di siksa dan gak di apa2in cuma saya pengen pulang aja krna gak betah," sambungnya.

Melalui klarifikasi itu pula Rizki menyinggung soal uang tebusan yang diminta perusahaan tempatnya bekerja.

Ternyata Rizki diharuskan membayar sejumlah uang jika ingin pulang ke Indonesia.

"Perusahaan saya meminta uang tebusan 42jt untuk tiket plg ongkos taksi, makan dll, sisanya untuk bayar keberangkatan saya dari indo ke Kamboja, visa, pasport dan biaya agency VIP line juga, pihak perusahaan tidak meminta uang sedikit pun terimakasih," pungkas Rizki.

Melihat video klarifikasi terbaru Rizki yang membantah adanya penyiksaan, netizen heran.

Publik menilai klarifikasi Rizki berupa video itu dipenuhi kejanggalan.

Publik menilai ada kejanggalan dalam rekaman tersebut, memicu spekulasi bahwa Rizki mungkin membuat pernyataan di bawah tekanan.

Sebelumnya, Rizki merupakan pemuda asal Babakan Cilisung, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Awalnya Rizki tergiur iming-iming dari sebuah grup Facebook soal perekrutan pemain sepak bola di Medan.

Dalam tawaran tersebut, Rizki dijanjikan bakal dikontrak selama satu tahun di sekolah sepakbola di Medan.

Minat dengan tawaran tersebut, Rizki pun berangkat dari Bandung menuju Jakarta pada 26 Oktober 2025.

Terkait keberangkatan Rizki, sang ayah, Dedi Solehudin mengurai cerita.

Ternyata Rizki sempat diiming-imingi bakal diberikan ponsel iPhone selama perjalanan.

"Diiming-imingi selama tiga bulan dikasih iPhone," pungkas Dedi dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan tv one news pada Selasa (18/11/2025).

Setelah ke Jakarta, Rizki pun kabarnya bakal diterbangkan ke Medan.

Tapi ternyata, Rizki tidak benar-benar dibawa ke Medan melainkan diputar-putar ke beberapa daerah.

Rizki justru diterbangkan ke Malaysia sebelum akhirnya dibawa ke Kamboja.

Tiga hari kemudian, Rizki baru bisa mengabari sang ayah.

Yakni pada 29 Oktober 2025, Rizki bercerita ke Dedi kalau ia sedang berada di Kamboja.

Padahal awalnya agen tersebut menjanjikan akan membawa Rizki ke Medan, lalu ke Bali.

"Dari Medan, terbang lagi bilangnya ke Bali, ternyata bukan ke Bali, ternyata ke Malaysia. Dari Malaysia langsung terbang ke Kamboja," imbuh Dedi.

Curhatan Rizki selama di Kamboja

Lebih lanjut, Dedi pun mengungkap curhatan dari sang putra selama di Kamboja.

Setibanya di Kamboja, Rizki baru tersadar kalau ia tidak bakal direkrut di tim sepakbola Medan.

Rizki terjebak ke dalam pusara TPPO di Kamboja.

"Anak kasih kabar (chat bilang) 'pah, Aa kejebak'. (kata ayah) 'kejebak gimana?', (kata korban) 'aa dijebak'," ungkap Dedi.

Kepada sang ayah, Rizki menceritakan soal penyiksaan yang ia alami.

Setiap hari Rizki diminta untuk memenuhi target pekerjaan di Kamboja.

Jika tidak berhasil, Rizki disuruh push up hingga mengangkut galon bolak-balik ke lantai 10.

Maka tak heran dalam video terbarunya, Rizki kini bertubuh kurus dan rambutnya plontos.

"Aa tiap hari disiksa, kalau enggak dapat target, dipush up sama manggul galon dari lantai 1 sampai lantai 10," kata Rizki diceritakan ulang sang ayah.

Atas nasib miris yang menimpa sang putra, Dedi meminta bantuan kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Dedi berharap putra kesayangannya itu bisa kembali pulang ke tanah air dalam kondisi sehat.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved