Ledakan di SMAN 72 Jakarta
Ketua RT Ungkap Sosok FN Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Tertutup dan Jarang Bersosialisasi
Meski sudah lama tinggal di lingkungan tersebut, FN disebut hampir tak pernah terlihat bergaul dengan warga sekitar
Ringkasan Berita:
- Ketua RT di lingkungan tempat tinggal FN, siswa kelas XII SMAN 72 Jakarta yang diduga menjadi pelaku ledakan di sekolahnya, mengungkap bahwa FN dikenal sebagai anak tertutup dan jarang bersosialisasi
- FN sudah tinggal bersama orang tuanya sejak kecil di rumah yang juga digunakan sebagai tempat usaha kuliner di kawasan Jakarta Utara
- Pada masa sekolah dasar dan menengah pertama, FN masih terlihat bergaul dengan teman-temannya. Namun, sejak masuk SMA, ia mulai menutup diri dan jarang keluar rumah
SRIPOKU.COM- Sosok FN, siswa kelas XII SMAN 72 Jakarta yang diduga sebagai pelaku ledakan di sekolahnya, dikenal warga sekitar sebagai anak yang tertutup dan jarang berinteraksi dengan lingkungan.
Ketua RT setempat mengungkapkan, FN tinggal bersama orang tuanya di sebuah rumah di kawasan Jakarta Utara, yang juga digunakan sebagai tempat usaha kuliner keluarga.
Meski sudah lama tinggal di lingkungan tersebut, FN disebut hampir tak pernah terlihat bergaul dengan warga sekitar
“Kalau anaknya sendiri jarang keluar. Tidak pernah bersosialisasi dengan anak-anak sekitar, bahkan sama orang rumahnya juga jarang terlihat berinteraksi,” ujar Ketua RT saat ditemui di lokasi, Jumat (7/11/2025) malam.
Baca juga: Paket Berisi Serbuk Ditemukan di Rumah Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta, Diduga Bahan Peledak
Ketua RT menambahkan, FN sudah tinggal di rumah itu sejak masih duduk di bangku sekolah dasar, dan semasa kecil ia kerap terlihat bermain atau belajar bersama teman-temannya.
Namun, perubahan perilaku FN mulai terlihat saat ia masuk ke jenjang SMA.
“Waktu SD dan SMP masih sering main sama teman. Tapi sejak SMA, dia jadi lebih tertutup dan jarang kelihatan,” lanjutnya.
Ditemukan Paket Berisi Serbuk
Tim gabungan dari Densus 88 Antiteror dan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri melakukan penggeledahan di sebuah rumah di kawasan Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025) malam.
Rumah tersebut diketahui milik FN, siswa aktif kelas XII SMAN 72 Jakarta, yang diduga menjadi pelaku ledakan di lingkungan sekolahnya pada siang hari sebelumnya.
Dari pantauan di lokasi, petugas terlihat keluar-masuk rumah sambil membawa sejumlah bungkusan cokelat berisi barang bukti.
Salah satu bungkusan tertulis paket berisi serbuk yang diduga terkait dengan bahan peledak yang digunakan dalam insiden di sekolah.
Beberapa bungkusan lain juga diamankan untuk diperiksa lebih lanjut oleh tim forensik.
Selama proses penggeledahan, garis polisi telah dipasang di sekitar rumah FN yang juga diketahui berfungsi sebagai tempat usaha kuliner.
Warga sekitar terlihat memadati area luar garis pembatas untuk menyaksikan jalannya penyisiran yang berlangsung hingga malam hari.
Sekitar pukul 21.30 WIB, petugas masih melakukan pemeriksaan mendalam di bagian dalam rumah tersebut.
Kronologi Kejadian
Sebelumnya, tiga ledakan mengguncang SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat (7/11/2025) siang saat salat Jumat tengah berlangsung.
Ledakan terjadi berturut-turut di musala sekolah, kantin, dan area tempat duduk siswa.
Menurut saksi berinisial ZA, pelaku yang diduga FN dikenal sebagai siswa tertutup dan kerap menjadi korban perundungan (bullying) di sekolah.
“Dia sering menyendiri dan jarang bergaul. Katanya dia ingin balas dendam ke pembully sampai merakit bom sendiri,” ungkap ZA.
FN disebut sempat terlihat di area belakang sekolah meskipun kelas XII sedang libur. Saksi juga menyebut pelaku sempat membawa senjata api mainan dengan beberapa tulisan di bodinya.
Insiden ledakan menyebabkan sedikitnya 54 orang luka-luka, terdiri dari siswa dan staf sekolah. Beberapa korban mengalami luka bakar dan luka ringan.
Evakuasi dilakukan menggunakan ambulans menuju sejumlah rumah sakit terdekat.
Salah satu saksi, Arman, siswa kelas XII, mengatakan ledakan disertai bau menyengat seperti bahan kimia.
“Pas ledakan, langsung bau petasan dan bahan kimia. Semua panik, siswa dan guru berhamburan keluar dari masjid,” ujarnya.
Setelah kejadian, area sekolah langsung dipasangi garis polisi. Tim Gegana Korps Brimob Polri, Inafis, dan TNI turut melakukan penyisiran guna memastikan tidak ada bahan peledak lain di sekitar lokasi.
Hingga kini, sekolah masih dijaga ketat oleh aparat gabungan.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.