Cacing Gelang Menggumpal di Perut, Kondisi Terkini 2 Balita Usai Cacing Keluar dari Mulut : Dirujuk

Kondisi terkini dua balita di Bengkulu yang didiagnosa menderita cacingan parah, terpaksa dirujuk ke RS lebih besar.

Editor: Refly Permana
(KOMPAS.COM/FIRMANSYAH)
TIDAK LAYAK HUNI- Kondisi rumah tampak bagian belakang balita yang menderita cacingan di Kabupaten Seluma, Bengkulu. 

SRIPOKU.COM - Kondisi terkini dua balita di Bengkulu yang didiagnosa menderita cacingan parah.

Keduanya bernama Aprillia (4) dan Nur Khaira Sabrina (1 tahun 8 bulan).

Mereka ini tinggal di rumah berukuran 6 x 6 meter, berdinding papan dan berlantai tanah. 

Kondisinya sangat jauh dari kata sehat.

Baca juga: PENYEBAB 2 Balita Keluar Cacing dari Mulut dan Hidung di Bengkulu Diungkap Dokter, Kuku Penuh Tanah

"Beginilah kondisi rumah orang tua Nur Khaira Sabrina. Memang jauh dari kata sehat, jadi di sinilah mereka tinggal," jelas Kepala Desa Sungai Petai, Rendi, pada Selasa (16/9/2025) pagi.

Peristiwa Nur Sabrina, bayi berusia 1 tahun 8 bulan warga Desa Sungai Petai, Kecamatan Talo Kecil, terjangkit cacing gelang, ditanggapi langsung Bupati Seluma Teddy Rahman.

Teddy mengatakan, ke depan Puskesmas harus lebih intens turun ke masyarakat untuk melakukan monitoring secara detail terhadap permasalahan kesehatan yang terjadi di lingkungan masyarakat.

"Ini perlu pemantauan Posyandu. Jadi Puskesmas harus monitoring yang detail terkait permasalahan kesehatan di masyarakat. Jangan cuma menunggu masyarakat yang datang berobat, harus lebih intens turun ke masyarakat," kata Teddy Rahman dikonfirmasi Tribunbengkulu.com, Senin malam 15 September 2025.

Semua OPD terkait, ucap Teddy, harus berkoordinasi terkait seluruh permasalahan yang ada di masyarakat.

Dinas Kesehatan selaku leading sektor harus segera membagi tenaga kesehatan sesuai klasifikasi keahlian. 

Baca juga: SENASIB Raya, Balita 1 Tahun di Bengkulu Keluar Cacing dari Mulut & Hidung, Sempat Demam dan Batuk

Selain itu, juga dilakukan pemetaan permasalahan kesehatan yang dialami masyarakat.

"Tenaga kesehatan harus disebar sampai tingkat desa. Menjalankan tugas dan mengumpulkan data untuk dijadikan program dan sasaran kegiatan kesehatan Pemkab Seluma," ucap Teddy.

Kepala desa dan lurah hingga camat, ujarnya, juga harus berperan aktif dalam sosialisasi masalah kesehatan di setiap desa di wilayahnya, dengan memantau setiap penduduk agar berperan aktif dalam posyandu.

"Hirarkinya harus jalan. Saya minta semua berperan aktif untuk memantau permasalahan di masyarakat ini. Bukan hanya kesehatan, tapi meliputi semua aspek yang terjadi di masyarakat," sampai Teddy Rahman.

Setelah menjalani perawatan kurang dari 20 jam di RSUD Tais, Nur Sabrina, bayi berusia 1 tahun 8 bulan warga Desa Sungai Petai, Kecamatan Talo Kecil, akhirnya dirujuk ke RSUD M. Yunus (RSMY) Bengkulu.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved